Note: dari part ini sampai seterusnya, author akan memanggil Hime dengan nama Tetsuya.
.
.
.
"Jadi... Apa alasan kalian untuk menerima camp pelatihan bersama kami, Nakatani san?" Tetsuya menatap pelatih tim Shuutoku yang sedang duduk di depannya saat ini.
"Tidak ada alasan khusus Hanamiya san, yang memilih tempat pelaksanaan Training Camp kami adalah para pemain yang di wakilkan oleh Midorima, dan aku tidak tau kalau yang akan menjadi lawan latih tanding kami tahun ini adalah kalian Kirisaki Daiichi." Nakatani membalas tatapan Tetsuya dengan tatapan yang sedikit merendahkan.
"Sou? Kenapa bukan anda saja yang memilih, Nakatani san?" Saat ini Tetsuya dan para pemain Shuutoku beserta pelatih mereka sedang berada di ruang tamu mansion besar keluarga Hanamiya itu. Tetsuya dan Nakatani duduk di sofa tunggal yang saling berhadapan, sedangkan yang lain ada yang berdiri dan ada yang duduk.
"Awalnya begitu, tapi saat aku mendengar pembicaraan antara para pemain yang mengatakan ayah Midorima, Shinjiro san yang menitipkan putrinya kesini jadi... Aku memutuskan untuk ikut mereka saja." Kalimat selanjutnya adalah gumaman dari Nakatani yang mengatakan "Walaupun kalian sangatlah pintar dalam bermain curang, tetap saja kami tidak bisa menolak Training Camp ini, Camp pelatihan sekarang bukan keberuntungan bagi kami ya." Nakatani bergumam tanpa sadar kalau Tetsuya mendengarnya.
"Kalau aku bilang alasan anda ironis sekali, bagaimana?" Nakatani yakin saat ini Hime keluarga Hanamiya itu sedang memandang rendah dirinya di balik penutup kepalanya.
"Aku hanya mengatakan fakta Hanamiya san, jika perkataan ku tadi menyinggung anda, maafkan aku." Nakatani berdiri lalu membungkuk 45°.
"Tidak masalah Nakatani san, oh iya kamar kalian ada di lantai 2 lalu kamar kami ada di lantai 3 atau lantai atas, dapur ada di belakang dan toilet ada di setiap kamar, di setiap lantai mansion juga terdapat ruang kumpul, jadi kalian bisa menggunakan nya untuk membahas strategi bermain. Jadi... Mohon kerjasama nya, Shuutoku tachi."
"Ha'ik, Yoroshiku onegaisimasu."
***
Tetsuya saat ini sedang menyiapkan makan malam untuk para pemain basket Kirisaki Daiichi dan Shuutoku di bantu oleh Ayaka alias imouto nya Midorima Shintaro.
"Nee, Onee chan apa ada yang bisa aku bantu lagi, nodayo?" Tanya Ayaka mendekati Tetsuya yang sedang mencuci peralatan masak.
Tetsuya menatap Ayaka lalu tersenyum, " Tidak ada lagi, Ayaka. Kau mengerjakan pekerjaan mu dengan baik, neechan salut padamu. Oh iya, bisakah kamu memanggil-"
"Uwaaah, banyak sekali makan malam kali ini, Hime chan... Demo, nande? Kenapa kau tidak memanggil ku untuk membantu?" Ucapan Tetsuya dipotong cepat oleh kembaran tidak identik nya, Kirika Tatsumi. Tetsuya dapat melihat bibir Tatsumi yang dimajukan beberapa centi, merajuk.
"Bukankah kau tadi membantu Makoto nii dan yang lain latihan menggantikan posisi ku? Dan hentikan ekspresi mu itu, Tatsumi. Lagian, aku tidak keberatan, toh ada Ayaka yang membantu ku." Tetsuya melanjutkan kegiatannya yang terhenti tadi lalu...
"Oh iya, jika kau ingin membantu, bisakah kau memanggil Makoto nii dan yang lain serta Shuutoku kesini untuk makan malam?" Tanya Tetsuya akhirnya menatap Tatsumi yang sedang duduk di salah satu kursi di dapur.
"Wakarimashita, Aya chan mau temani nee chan tidak?" Tatsumi sudah beranjak dari duduknya lalu menunggu Ayaka yang sepertinya ingin ikut dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As Darkness
FanfictionKuroko dkk hanya milik Tadatoshi Fujimaki sensei Saya hanya meminjam mereka Apa yang akan kamu rasakan jika, kau sudah tidak di butuhkan lagi layaknya sampah oleh teman mu, dan di saat seperti itu, datang seseorang yang memanfaatkan keadaan untuk me...