3.Hanamiya Hime Desu, Yoroshiku

985 123 5
                                    

"Ohayou, Tousan... Kaasan.... Niisan."sapa seorang gadis manis berambut baby blue yang sedang membungkuk kan badan memberikan penghormatan kepada tiga orang yang ada di depannya saat ini.

"Ohayou, Hime chan."Sapa ke tiga orang itu hampir bersamaan."Duduklah, kita makan bersama."ucap sang kepala keluarga, Hanamiya Hirofumi.

"Un." Hime duduk di samping Makoto. "Hime chan, Kaasan sudah mendengar dari Mako chan, kamu ingin menutupi wajah mu dan tidak ingin menunjukkan nya kepada siapapun tanpa terkecuali, apa itu termasuk teman yang mengantar mu semalam?"tanya Mizuki sambil menatap putri angkatnya.

Hime menatap Mizuki sambil tersenyum."Jika mereka sudah tau aku siapa, untuk apa menyembunyikan nya nee Makoto Niisan." Hime menatap Makoto yang sedang menghayati makanan nya dan saat namanya di panggil dia tersedak.

"Uhuk uhuk." Hime memberikan air kepada Makoto. Dirasa sudah baikan Makoto bertanya "Apa tadi?"tanya nya. "Aku bilang kalau makan jangan terlalu di hayati nee Niisan, nanti tersedak loh." Hime terkekeh geli, Mizuki sudah tertawa, Hirofumi ikut terkekeh, sedangkan Makoto tersipu sekaligus kesal.

"Tidak aku hanya bercanda, kemarin aku bilang tidak ingin memperlihatkan wajahku tanpa terkecuali kan? umm maksudnya itu aku akan menutup nya saat orang itu tidak tau identitas asli ku. Ya misalkan orang yang mengetahui identitas ku hanya sahabat ku Taiga kun dan Kou kun, Keluarga Hanamiya dan mungkin aku akan memperlihatkan wajahku kepada tim basket Kirisaki Daichi nanti saat aku sudah resmi menjadi anggotanya, dan yang lain mungkin akan tau sendiri setelah beberapa waktu."jelas Hime panjang kali lebar.
Makoto manggut manggut mengerti.

Mizuki memperbaiki model rambut Hime, saat ini rambut Hime masih pendek tapi sudah memperlihatkan sisi feminimnya."Dengan rambut pendek seperti itu, mungkin orang orang akan menganggap mu gadis tomboy."ucap Makoto mengabaikan perkataan Hime soal menghayati makanan.

"Hmm, iya sih. Demo bukannya gadis manis ini sekarang lebih terlihat seperti gadis dari pada yang kemarin?"tanya Mizuki sambil tersenyum.

"Kau benar sayang, aku juga mempunyai pendapat yang sama."Hirofumi ikut menatap Hime dan menyetujui perkataan Mizuki.

"Ah benar, nanti aku akan langsung pergi ke Seirin setelah sekolah, Kaasan." Hime sudah menyelesaikan sarapannya, dan mengucapkan terima kasih kepada Mizuki karena sudah membenahi rambutnya.

Hime berjalan ke ruang tamu dan melihat tas nya di salah satu sofa. Hime mengambil nya dan saat ia hendak pergi, terdengar suara Makoto memanggilnya.

"Hime, kau bilang akan menyembunyikan identitas mu tanpa terkecuali,kenapa kau melupakan kacamata dan jaketmu hm?"tanya Makoto memakaikan Hime jaket eh lebih tepatnya hoodie putih milik Makoto, Hime dapat mencium bau mint dari hoodie yang ia yakini adalah bau tubuh Makoto. Makoto juga memakai kan Hime kacamata.

"Arigatou sudah mengingatkan ku, aku selama ini menyangka kau adalah orang yang sangatlah tidak berperasaan, ternyata aku salah, Gomen nee."Hime merasa bersalah karena pernah menduga kalau Makoto adalah orang yang jahat saat melihat tim Makoto yang hampir mencelakai Kagami saat Winter Cup lalu, tapi ternyata dia salah besar.

"Daizoubu Hime chan, aku sudah tau itu dan maafkan kami yang saat itu mencelakai Center tim mu."ucap Makoto tersenyum sambil mengusap rambut Hime lembut, berbeda dengan senyuman Makoto lalu seolah tersenyum merendahkan.
"Umm."Hime mengangguk sambil membalas senyuman Makoto.

"Ayo."ucap Makoto setelah memakai kan tudung hoodie untuk menutupi sebagian wajahnya.

SKIP (Kirisaki Daichi)

Hime memandang sekolah barunya dengan tatapan berbinar walaupun wajahnya masih datar. "Sekolah ini lebih besar dari Seirin bahkan Teikou yang dulu ya."ucap Hime takjub.

"Kalau kau tidak bergegas, aku tinggal loh." Makoto sudah berjalan duluan dan Hime mengikuti Makoto dari belakang sambil mengomel dan menghentakkan kakinya tanda kesal karena di tinggal dan tidak dapat menikmati sekolah barunya.

"Baiklah, ikuti aku. Aku akan mengantarmu ke kelas." Makoto berjalan di samping Hime. Hime hanya mengangguk mengiyakan, dia masih kesal karena tadi tidak dapat berlama lama menikmati suasana sekolah nya.

"Haah... Maafkan aku, nanti aku akan mengantarmu berkeliling sekolah dan terakhir ke gym." Makoto hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan adik angkatnya yang dia pikir akan sama dengan Kuroko Tetsuya yang kalem, walau bagaimanapun Kuroko Tetsuya itu adalah Kuroko Tatsuri seorang gadis yang sedang menyamar.

"Um itu harus, oh iya Niisan, apa disini ada Vanilla shake owh atau mungkin sesuatu berbau Vanilla?aku tidak memiliki arti hidup tanpa itu." Ucap Hime miris,  membayangkan dirinya tanpa Vanilla walau hanya sehari saja ia tidak sanggup, apalagi klu itu sampai terjadi, Hime akan merasa tidak tau alasan kenapa dia hidup tanpa Vanilla.

'Dasar maniak Vanilla.' batin Makoto menatap Hime dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Tentu saja ada, baka... kau pikir sekolah ini tidak memiliki itu? Dan ini kelas mu." Makoto berhenti di depan sebuah kelas yang tertulis 'Kelas 11 B' di ujung kanan atas pintu kelas itu.

KRIIING (Bunyi bel)

"Baiklah, ikuti aku ke ruang guru." Makoto membawa Hime ke ruang guru khusus kelas 11.

SKIP (Dikelas)

"Baiklah minna san, duduk di tempat kalian hari ini kita kedatangan murid pindahan. Baiklah silahkan masuk." Yumi sensei tersenyum mempersilahkan Hime untuk masuk.

Hime berjalan mendekati Yumi sensei, membuat orang orang berbisik bisik 'Kenapa dia menutup wajahnya?' itulah kurang lebih yang mereka bicarakan. Hime tersenyum lalu...

"Hanamiya Hime desu, yoroshiku."

Selamat bersekolah Hime chan...
Oke minna chapter tiga telah berakhir, pendek ya?:v.Makasih mau membaca,kalau minna san tidak suka gomen nasai'.Diharap untuk memaklumi kalau ada typo:'v
Kenapa pendek?otaknya author tidak bisa di ajak kerja sama:'D

Matane minna...

Reborn As DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang