When The Sun Rises (Omegaverse) [COMPLETE]

❊ 02 ❊

Eleanor Atelier, sebuah studio melukis milik pribadi di dekat sebuah universitas kenamaan ini tiap siang hingga malamnya selalu penuh dengan mahasiswa seni lukis, atau hanya sekadar iseng membunuh waktu dengan melukis. Pemiliknya, Ishibashi Hinata merupakan lulusan dari univeritas tersebut. Pernah ditawari untuk menjadi dosen kesenian disana namun berakhir hanya sekadar menjadi Asisten Dosen, dan kini hanya sebagai pengajar di atelirnya sendiri.

Hinata seorang Omega, tapi statusnya ada di kelas menengah ke atas. Bukan hanya karena ayahnya yang seorang Alpha yang sudah jelas-jelas membantu anak, Hinata justru banyak dibantu oleh Sawamura Hana, perempuan Alpha yang sejak berahun-tahun lalu menjabat sebagai kekasihnya. Atelir ini pun pemberian Hana, termasuk tempat tinggal di lantai atas atelir, semua pemberian Hana.

Alasan yang Hana gunakan selalu sama, “Orangtuamu kan di luar negri Kak, menemani adikmu, jadi tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja akan lebih mudah kan?” selalu seperti itu. Dan kalau sudah begitu, ya Hinata hanya bisa pasrah saja.

Bukannya memanfaatkan keadaan atau malah memanfaatkan rasa cinta Hana, bukan, Hinata berkali-kali dan selalu memaksa Hana untuk tidak memberikan segalanya, Hinata tidak mau Hana membuang-buang materi dan tenaga hanya untuk pria seperti Hinata, yang bersecond gender Omega, yang sudah jelas tidak setara dengan Hana. Namun Hana tetap melakukannya, karena perasaannya, karena Hana meyakini Hinata fate pairnya.

Sejak dulu rasanya memang Hinata tidak terpisahkan denga Hana. Sejak SMP, lalu SMA. Ketika kuliah, memang mereka berbeda universitas. Hinata memilih kuliah seni, berbeda jauh dengan Hana yang mengambil jurusan kedokteran. Bagi Hinata, kedokteran sangat cocok untuk Hana, untuk perempuan Alpha sekelas Hana.

Hinata ingat benar ketika Hana dengan ikhlasnya melepas gelar atlet karate yang ia miliki demi fokus belajar menjadi dokter. Tidak ada yang bisa mengalahkan semangat Hana, tidak Hinata atau bahkan orangtua Hana. Perempuan gigih itu akan sulit dibantah jika ia sudah punya tujuan yang benar-benar ingin diwujudkan. Hana di mata Hinata sangatlah luar biasa. Ketika perempuan lain atau ketika para Alpha dengan angkuhnya berlenggak bangga atas statusnya, Hana selalu ingin menyetarakan kasta antara Alpha, Beta, juga Omega. Tidak pernah sekali pun Hinata melihat Hana membeda-bedakan status, semua dipandang sama.

Sebab itu, nama Eleanor dipilih menjadi nama atelirnya. Menurut Hinata, Eleanor merupakan bunga yang kuat, sama seperti Hana. Nama terebut tidak semata-mata dipilihan karena Hana yang memberikan atelirnya, atau karena Eleanor nama bunga. Tidak. Hinata ingin atelirnya memiliki nama yang serupa Hana. Eleanor dipilih karena Hinata menyukainya.

Dan soal fate pair... Hinata tidak benar-benar yakin kalau Hana adalah fate pairnya seperti yang diyakini Hana. Tidak pernah Hinata mendengar ada perempuan Alpha yang berpasangan dengan laki-laki Omega. Perempuan Alpha sekelas Hana akan selalu berpasangan dengan laki-laki Alpha lainnya, kalaupun dengan Omega, pasti dengan perempuan juga. Bukan laki-laki. Kedua orangtua Hinata laki-laki, begitu juga Hana, Hinata rasa memang laki-laki Omega akhirnya akan seperti itu. Kalau tidak dengan perempuan Omega, ya dengan laki-laki Alpha. Fate pair atau bukan, pria Omega akhirnya akan selalu sama.

Tapi Hana selalu mengatakan kalau Hinata adalah fate pairnya. Hana tidak malu mengakui itu di depan orangtuanya sendiri, bahkan di depan orangtua Hinata. Tidak ada yang membantah, semua diam kala Hana berucap. Tidak ada yang pernah percaya kalau yang dikatakan Hana ada benarnya, tapi tetap dibiarkan karena Hana keras kepala. Akhirnya, karena memikirkan Hana dan karir Hana, Hinata yang meminta Hana untuk tidak mengatakan hal tersebut pada umum. Hana protes, jelas, tapi sekali lagi Hinata katakan pada Hana kalau memang sebaiknya tidak mengatakan selantang itu dengan bebasnya. Karena Perempuan Alpha dan laki-laki Omega masih sangat tabu. Tidak akan ada yang percaya dengan itu, yang ada, orang-orang akan tertawa. Menertawai Hana.