five

11 4 4
                                    

Bagian 5

At 09.00

Bel istirahat berbunyi.

"SuJi!."

"Hay, ada apa Soo A ayo kita ke kantin bersama?"

"Pasti, terimakasih sudah mau berteman denganku"

"Tentu saja, kenapa tidak"_saut Soo A sambil merangkulku.

Brughh.. Kulit pisang mengenai mukaku

"STRAIGHT!!!...WoooHoooo"_ucap anak" disertai tertawa terbahak bahak.

"Broo, sini aku beri tau"_teriak Soo A.

"Kenapa lu"

Soo A melempar kulit pisang itu dan mengenai muka pelempar yang tak lain teman segengnya Dulu.

"Kalo cari musuh yg sebanding kagak yg gak salah apa" kalian musuhi sini lo."

"Haaah, beraninya kau ya segitu aja bangga ayo guysss kita pergi gk nafsu makan disini gw"_ucap YuRi.

"Pergi sono jangan balik lagi."

"SuJi kau tidak papa?"_tanya Soo A sambil mengelap mukaku dengan seragamnya.

"Jangann, seragammu nanti kotor"

"Sudah tenang saja, maafkan aku tidak melindungimu tadi, aku tidak melihat mereka melemparimu dibelakang tadi."

"Kamu sudah melindungi ku dengan membelaku tadi, kamu sangat keren tadi"_aku yang mengatakannya dengan mata berkaca kaca karena terharu berteman dengan orang seperti Soo A.

"Kenapa kau begitu lemah, aku ajarkan bela diri mau??"

"Ohh, disini ada yg bicara tentang bela diri. Kakak boleh ikut?"

"Ehh, Pak SeoJun."

"Pak SeoJun? Ohhh, kakak namanya Seojun ya?"_ucapku merasa puas karena akhirnya tau nama kakak itu.

"Kakak? Sepertinya kalian kenal ya."

"Hehe, dia guru baru disini kan ya
Ngajar apa?"_tanyaku dengan girang.

"Ohh iya aku mengajar Olahrga dan juga beberapa mata pelajaran lain."

"Aku pernah liat bapak dirumah sakit memakai jubah Dokter, aku kira bapak Dokter"_tanya Soo A penarasan.

"Aa, ituu iya saya memang seorang Dokter, emmm bisa dibilang semua aku multitalenta hehe."

"Wahh, bapak juga Dokter
Aku seorang Dokter tapi karena aku menerima kabar jikalau adikku berada didaerah ini kemungkinan adikku Sekolah didekat sini, jadi aku berencana untuk menjadi pengajar untuk beberapa waktu disekitar sini termasuk Sekolah kalian ini."

"Adik Pak? Maksudnya bagaimana?"

"Ceritanya panjang nanti saya ceritakan ya, tolong kalian panggil aku kakak pengajar saja jangan bapak"_sambil tertawa menatapku dan Soo A.

"Baik Pak, eh Pak"_ucapku dengan SooA bersamaan.

"Kak apakah adik kakak didekat sini? Umurnya berapa?"tanyaku kepada kakak itu.

"Kalo mungkin dia masih hidup mungkin seumuranmu"

"Benarkah kak, kenapa mungkin kak? Bukankahh adik kakak masih hidup?"

"Adikku hilang 15 tahun lalu walau pun masih hidup aku juga akan sulit mengenalinya karena aku terkahir melihatnya dia masih sangat kecil dan aku masih umur 9 tahun bertepatan dengan ulang tahunku."

"Begitu kak, sabar ya kak
Semoga cepat bertemu dengan adikmu kak"

"Pasti, terimakasih ya" pergi perlahan membelakangiku.

"Hyung, kenapa kau disini"

"Eii ada Hyun Woo, kau juga sekolah disini, aku menjadi guru magang disini"

"Iya Hyung, benarkahh wahh kita akan sering bertemu,Apakah kau masih mencari SuJi adikmu?"

"Iya Woo aku masih terus mencari dan akan tetap mencari"

"Itukah alasanmu, disetiap ulang tahunmu kau tidak pernah bahagia?"

"Aku selalu merasa bersalah andai aku tidak mengadakan ulang tahun saat itu pasti tidak akan terjadi penculikan terhadap adikku, Entah bagaimana keadaannya sekarang ini"_jawab kakak itu sambil menangis dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Hyung, dikelasku ada yang bernama SuJi apakah dia SuJi adikmu, aku tau tidak semua SuJi itu adikmu namun umur dan mukanya sangat mirip denganmu".

"SuJi? Yang barusan ngobrol denganku? Jika memang benar dia adikku tolong dekatkan aku dengannya ya Allah."

"Iya kak, yang mengobrol denganmu aku juga merasa tidak asing saat bertemu dengannya."

"Sudahlah Hyun Woo aku sangat sedih untuk itu, Aku harus pergi"_ langsung pergi tanpa menoleh kearah Hyun Woo.

"Semoga Hyung SeoJun segera bertemu dengan adiknya, sudah 15 tahun berlalu kasian keluarganya ya allah."

At 13.00

Bel pulang berbunyi

"Besok pelajaran bahasa inggris dan olahraga bukan?"_tanya Soo A kepadaku.

"Iya benar, apakah kau akan membolos lagi?"

"Tidak!!, Aku akan mengikuti pelajaran aku akan selalu bersamamu walau aku tidak cepat mwngertu jangan bosan mengajariku ya"_ menatapku sambil tertawa.

"Hiss tidakk, aku akan selalu mendukungmu tanya saja apapun yang kamu rasa belum bisa."

"Terima kasih banyak ya"

"Aww aww aww, pecundang bersama dengan sahabat pengecut wahh semoga langgeng persahabatan kalian ya"_ucap YuRi dan teman se gengnya.

"Pastii terima kasih, ayo SuJi" Soo A pergi sambil menggandengku dan menabrak punggung YuRi dengan sangat keras.

"Kurang ajar dia, apa kau tidak takut denganku haaa?!!"

Soo A menoleh kebelakang.

"Apaa? Takut? Denganmu, nggak lahh sama sama makan nasi juga, sama sama hidup dibumi."

"Kurang ajar awas aja"

"Tidak perlu memberi tahu aku akan selalu waspada pada orang songong kek kalian."

"Udah yukk SuJi pulang bersamaku"

"Makasih ya"

"Sudah ayoo" menarikku dan berlari menuju gerbang sekolah.

Melihat pedagang eskrim.

"Apa kau mau es krim??"tanya Soo A.

"Aa tidak aku harus berhemat."

"Sudahh ayo pilih satu aku yang akan membelikannya, tenang saja."

"Benarkah?"

"Tentu saja SuJi panas ini ayo pilih dan memakannya didekat taman"

Setelah sampai dan mencari tempat duduk ditaman.

"Wahh, pemandangan disini cantik sekali"_ menghela nafas karena udara yang sangat sejuk.

"Aku sudah lama tak kesini semenjak bergaul dengan YuRi, kita hanya pergi ke mall,tempat karaoke,dan main motor,atau tidak mengganggu anak lain, aku baru menyadari hal itu sangat menjijikkan."

"Sudahlah, kau kan sudah tidak begitu kau sekarang temanku apa kau mau main ke panti? Disana banyak anak" kau akan suka."

"Bolehkah? Tapi lain kali ya, ini sudah mau sore"

"Pasti akan ku tunggu kedatanganmu ke panti ya."

"Terimakasih hari ini, aku sangat bahagia. Ayo kita lakukan hal yang sama sekali belum aku lakukan bersama seorang sahabat"melambaikan tangan sambil perlahan pergi menuju pulang.

"PASTII."

"aku menantikan itu terjadi."-Gumamku.

keluarga Han Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang