nine

3 3 1
                                    

Bagian 9

Pak SeoJun tiba-tiba ke kelas.

"Anak-anak, jujur!!~" -Pak SeoJun.

"Disini ada yg sering rusak fasilitas sekolah?!!~"-Pak Seojun.

"Mampus lo"-Soo A.

"Jangan bilang, kamu yang laporin ke Pak SeoJun?~"- gw nanya ke Soo A.

"Maaf ya gk bilang dulu, gw udah kesel bgt, Pak SeoJun waktu itu didepan gw waktu gw marah-marah, jadi dia denger"-Soo A.

"Oalahh, ya udah deh guru harus tau juga"

"Lo gak marah kan?~"

"Nggak dong, ayo makan
Aku dibawain bekal nasi goreng kesukaan kamu"-gw duduk ngajak Soo A.

"Tau aja, ayoo"-Soo A.

"Enak aja lo mau makan, sedangkan gw dihukum"-YuRi dateng jatohin kotak makan gw.

"Punya masalah apa sih lo?!!~" -Soo A.

"Masalah gw? Itu lo sama temen lo, liat aja nanti gw bakal bales"-YuRi.

Gw beresin kotak makanan yg gak mungkin bisa dimakan karena udah kotor jatoh ke lantai.

"Suji!, Udahhh gk udah diberesin, lo gak salah, tunggu disini"-Soo A.

"SOO A!"

"YuRi!, Sini lo"-Soo A ngejambak rambut YuRi.

"Gw dari kemarin-kemarin nahan emosi gw, gw maklumin tapi, lo udah nglebihin kata bisa dimaafin"-Soo A.

"Soo A, jangan gini nanti kamu bakal dihukum juga"-Gw nglerai mereka.

"Biar impas"-Soo A.

Skip~

Dikantor guru gw,Soo A,YuRi dipanggil.

"Bapak harap ini terakhir kalinya kalian berantem"-Pak Yixing.

Ini pak Yixing guru BK tapi dia baik bgt, gak tega kalo mau marahin Murid-murid, aneh emang, tapi dia guru paling gw suka karena dia selalu bantu gw waktu,gw butuh.

"Udah ya, tolong isi formulir kalo kalian bakal baikan atau nggak kalian nginep disini, Sampek orang tua kalian dipanggil"-Pak YiXing.

"Pakk, jangan panggil orang tua saya pak"-YuRi.

"Makanya ayo"-Pak YiXing.

"Kalian bikin masalah lagi?!~" -Bu jennie.

"Saya udah peringatkan kemarin kalian gk dengerr?!!!~" - Bu Jennie ngebentak kita didepan ruang BK.

Ini Bu jennie, guru yang paling ditakuti murid-murid karena dia guru yang paling galak disini, siapapun yg bikin salah bakal dibentak, jikalau pun itu kepala sekolah sekalipun.

"Ayo, tanda tangan buruan pergi dari sini ibu muak liat muka anak nakal"-Bu Jennie.

"Ngejleb bgt anjir"-Haechan lewat depan ruang BK.

"Echan, awas aja lo"-Soo A.

"Wlekk"-Haechan julurin lidah ke Soo A.

"Kurang ajar nih anak"-Soo A.

"Mulai lagi?!!~"- Pak YiXing.

"Ndak pak, maaf pak, sudah ditanda tangani boleh kami pergi pak?~"

"Boleh SuJi silahkan"-Pak YiXing.

"SuJi kamu kemarin kenapa tidak keruangan bapak"-Pak SeoJun.

"Aduh, saya lupa pak, maaf pak"

"Ayo sekarang saja"-Pak SeoJun.

"Siap, pak"

"Aku ikut pak SeoJun dulu ya, Kamu duluan aja kekelas"

"Okee,"-Soo A.

Didepan kantor guru
Pak SeoJun nunjukkin beberapa foto.

"Ini apa, pak?~"

"Ini panti asuhan dekat rumah saya 15 tahun lalu, tolong kamu ingat, sebelum kamu pindah kesini apa ada foto panti yang kamu tinggali dulu sebelum kesini?, Didaerah daegu bukan?~" -Pak SeoJun.

"Iya, pak"-ucap gw sambil liat" foto.

"Pak yang ini, saya sebelum pindah kesini saya tinggal disini"

"Ooo, iniii"-Pak Seojun keliatan kaget.

"Kenapa pak?~"

"Saya kepikiran sama temen saya yang melihat gedong adik saya berada ditempat sampah panti ini"-Pak Seojun yang kaget dan senang karena dekat dengan adiknya.

"Apakah ada seumuranmu yang keluar dari panti?"-Pak SeoJun.

"Banyak pak, mereka diadopsi, bagaimana jika adik bapak diadopsi?~"

"Semoga belum jangann, daya tidak mau kehilangannya lebih jauh, saya tidak akan membiarkan dia pergi setelah saya menemukannya"-Pak SeoJun.

"Bisa bantu saya, tolong temukan arsip dari anak-anak yang dititipkan dipantimu 15 tahun yang lalu"-Pak SeoJun meminta tolong sambil menangis.

"Jika bisa, saya akan membantu pak"

"Terimakasih SuJi, saya tidak bisa mengatakan apa-apa selain terimakasih"-Pak SeoJun.

"Jangan terimakasih dulu pak, saya belum bantu apa-apa"-Gw senyum ke arah pak Seojun.

"Ya sudah, ini udah bel masuk kamu boleh ke kelasmu"-Pak Seojun.

Dijalan kearah kelas, gw mikir keras kenapa gw makin gak tenang kalau pak seojun nangis, rasanya gw pengen banget jadi alasan dia bahagia, gw sempet mikir apa gw adiknya? Tapi itu gak mungkin ibu panti bilang gw gak punya kakak, pikiran gw kemana-mana setelah hari itu.

keluarga Han Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang