six

4 3 5
                                    

Bagian 6

Didalam kelas.

"Hufft, panas sekali hari ini
Aku ketinggalan bis jadi harus berlari mengejar bis."-ucapku sambil menghela nafas.

"Hei, Gak ada kendaraan emang?."-YuRi sambil tertawa bersama teman-temannya.

"Apakah aku meminta kepada kalian?, Apakah aku merugikan kalian, jika aku naik bis?, Tidak kann?!~"

"Ooowhhh, udah mulai berani anak songong."

"Belom tau siapa kita."

"Tau, orang yg suka mengganggu orang lain!!~"

"Apa kamu bilang?!!!~"

"Kenapa?" Kataku Sambil senyum smirk.

"Gilak nih orang ngajak perang!, Okeyyy gw trima awas aja lu, sama temen pecundang lo itu." Pergi dengan kesal.

"Apaa??? Awas?? Okeyy gw bakal ati-ati makasih ingetin."

"Sujii!~"

"Haii, Soo A kenapa baru datang?~"

"Maaf ya, tadi ada kecelakaan didepan mobilku."-Soo A berbicara dengan nafas yang tidak teratur.

Dekat kantor guru.

"PAAKKK!~"

"Ehh Soo A, ada Suji juga
Ada apa?~" -Pak Suho.

"Pak, tolong bantu saya untuk mengerjakan tugas bahasa inggris"-ucap Soo A sambil meringis.

"Biasanya minta tolong sama pak seojun kenapa minta tolong sama pak suho?"

"Aaa, pak seojun sibuk ngurus peralatan buat lomba nanti"

"Lo ikut nggak?~"

"Aku ndak bisa olahraga?~"

"Kok lo itu sopan banget sih. Dari awal kita ketemu lo slalu pakek bahasa informal, sama gw tenang aja gk usah canggung gitu."

"Bukannya gitu, ibuku selalu mengajariku untuk berkata yg baik dimanapun aku berasa, aku tidak bisa menghilangkan kebiasaan itu."

"Aa, kalo begitu ya sudah, pakk nanti saya akan keruangan bapak untuk bertanya soal bahasa inggris."-melambaikan tangan ke pak suho seperti preman.

"Kamu ini kan cewe, kenapa kaya cowo tomboy banget." -pak suho.

"Hehe, maafkan teman saya pak saya mungkin belum mengenalnya dengan baik, tapi setau saya dia tidak memiliki orang tua pak, jadi tolong maklumin pak."-Ucapku lirih agar Soo A tidak mendengar ucapanku.

"Kamu sebaiknya jaga Soo A, dia anak berprestasi disekolah ini dulu,semenjak kenal YuRi dan teman segengnya jadi tidak fokus belajar, saya baru tau tentang hal itu karena Soo A terlihat baik-baik saja, tidak memperlihatkan kelemahannya didepan orang lain. Dia memang anak yang sangat hebat."-pak suho.

"Saya juga sangat beruntung mengenalnya pak. Siap pakk! Saya akan menjaga Soo A seperti Soo A menjaga saya dari pengganggu."

"Pengganggu?~" -Pak Suho.

"I-ituuu pak kecoa pak."

"Saya takut kecoa jadi dia menjaga saya, kecoanya mengganggu sekali." -ucapku gugup.

"Oalahh, baiklah saya akan melanjutkan mengajar ya."-pak Suho.

"Silakan pak, selamat siang pak." -Gw pergi ninggalin pak Suho.

"Masih pagi Suji"-pak Suho.

"MAAF PAAK." -Gw lari karena malu.

*At 08.00*

Jam olahraga memasuki gedung olahraga.

"Okeyy, anak-anak kita mulai pelajaran penjasnya, sebelum itu ketua kelas ayo pimpin doa."-pak seojun.

"Siap pak, Berdoa mulai"-ketua kelas.

"Selesai." -ketua kelas.

"Hari ini, bukan materi yang akan kita pelajari melainkan praktek okey?! Karena sebentar lagi akan ada lomba OSN kalian persiapkan yang terbaik agar saya bisa memilih perwakilan sekolah kita, jangan malas-malas." -pak seojun

"SIAAAPPP?!!~"

"SIIIAAPP."

"Harus semangat, pemanasan dulu ayo."

30 menit kemudian.

"Haduhh capek bgt gw dihukum karena gak bawa baju olahraga, kenapa gw harus lupa sih" -Soo A.

"Gak papa, itung-itung olahraga, ternyata pak seojun juga galak banget yaa."

"Baru tau lo, heran gw kapan bisa nemuin adikny dia kalo galak bgt, adik kandungnya mungkin bakal menjauh kalo liat kakaknya kek gitu."

"Btw, pak seojun belum nemuin adiknya yang hilang." Kataku sambil menatap pak seojun yg sedang melatih murid-murid.

"Belum, kasian sihh tapi orangnya nyebelin sihh jadi gk kasian gw."

"Pengen bantu rasanya, orang sebaik setampan dia harus dibantu."

"Hwekk, maaf aissh air gw tumpah nih." -gw bantu ngelap bajunya Soo A.

"Ya maaf hehe."

"Apa lo bilang tadi?, Baik? Ganteng?~"

"Darimananya?~"

"Baik kok, dia mau ngajarin, mau datang kepanti juga buat priksa ada data adiknya nggak dipanti siapa tau adiknya dikasih kepanti tempatku tinggal." -gw sambil mringis.

"Ehh, sadar woii, itumahh lo belum pernah ngrasain dihukum, diomelin, dipukul."

"Siap kok aku, kalo bener punya salah, kalo nggak ya aku gk trima kalo aku dipukul."

"Aigoo, polos bener kamu nakk."

"Ehh kita seumuran jangan panggil nak, aku bukan anakmu."

"Wihh, sekarang Suji udah mulai dewasa, kamu makin kesini makin berani jawab yaa."- Soo A jewer telinga gw.

"Maaf bukan gitu hehe, mraktekin aja apa yang kamu ajarin buat gak jadi orang lemah."

"Baguss."- ngacungin jempol ke gw.

keluarga Han Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang