Terlihat seorang anak laki-laki kecil berumur lima tahunan yang sedang bermain mobil-mobilan sendiri.
"Bummm...bummmm..." Ujar anak laki-laki kecil itu memainkan mobil mobilannya.
"Pip..pip.."
"Dublakkk!!"
"Wiuu...wiuu...wiuuu" ujar anak laki-laki itu menirukan suara ambulance.
"Papah habis dari mana? Kenapa selingkuhannya gak sekalian diajak kesini?" Ujar ibu dari anak laki-laki kecil itu.
"Baru pulang dimarahin ngajak berantem?" Jawab laki-laki dengan jas rapi ala kantoran yang baru saja pulang dari kerja.
Suara petir bergemuruh, hujan yang begitu lebat mengguyur ibu kota.
"Sekarang mau kamu apa? Cerai? Ayok!" Bentak ayah dari anak laki-laki itu.
"Mas gak mikir? Arsel masih kecil, dia butuh seorang ayah nantinya!!" Ujar mama Arsel.
Mendengar namanya pun Arsel menghampiri kedua orang tuanya. Dengan badan yang tingginya masih se kaki orang dewasa, Arsel memeluk kaki ibunya.
"Jangan malahin mama pah," Ujar anak laki-laki kecil yang bernama Arsel.
"Arsel, tidur yuk udah malem," Ajak ibunya Arsel.
"Jangan jadikan Arsel sebagai senjata kamu!!" Bentak ayah dari anak laki-laki itu.
"Maksud mas apa-apaan sih?"
"Saya mau kita cerai!!" Ujar ayah Arsel. "Ayo Arsel ikut papah," Lalu menggendong Arsel dan membawanya keluar dari rumah yang cukup mewah itu.
"Alsel mau ikut mamah pah, tulunin Alsel, kasian mamah sendilian," Arsel memberontak saat digendong oleh papahnya.
"Mas, aku gak mau kita cerai mas," ujar mamah Arsel mengejar suaminya dan anaknya.
"Keputusan saya sudah bulat!!" Bentak ayah Arsel.
Lalu masuk kedalam mobil bersama Arsel. Mamah Arsel pun mengejar menggunakan mobil yang lainnya.
Dengan kecepatan tinggi ayah Arsel mengemudikan mobilnya tanpa mempedulikan hujan lebat yang sedang mengguyurnya.
"Pahh kita mau kemana?" Tanya Arsel polos.
"Kita pulang ke rumah Oma ya nak," ujar papah Arsel.
"Kenapa halus ngebut pah, kasian mama ketinggal," Ujar Arsel berdiri menghadap belakang menunjuk mobil mamahnya.
"Arsel duduk yaa, papah mau ngebut, nanti Arsel jatuh," Ujar papa Arsel. Namun Arsel tetap ngeyel tidak mau duduk. Ia berdiri menghadap belakang melihat mobil ibunya yang berada dibelakangnya.
"Arsel duduk yang bener!!" Bentak papah Arsel.
"Lagian sih, papah ngebut-ngebut," ujar Arsel masih tetap tidak mau duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Listen To Your Heart
Fiksi Remaja"Walaupun lo cantik, baik, artis papan atas, gue tetep nggak bisa cinta sama lo Relia," ujar Arsel. "Walaupun kamu nggak bisa denger aku, tapi setidaknya dengerin hati aku Arsel. Come on, listen to my heart," balas Relia lembut. Arselino Lagezka Sem...