𝙏𝙚𝙣. 𝗗𝗶𝘀𝗰𝘂𝘀𝘀𝗶𝗼𝗻

993 231 41
                                    

Semuanya terlalu egois untuk memahami satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya terlalu egois untuk memahami satu sama lain. Dua puluh tujuh orang yang berkumpul di mansion tersebut, tidak begitu peduli dengan bagaimana perasaan temannya. Mereka hanya memikirkan kesenangan diri sendiri. Mereka, terlalu egois untuk menghabiskan waktu bersama.

Tak ada yang benar benar sadar kalau Haruto, Hanbin, dan Lisa benar benar mengunci mulut mereka setelah kejadian yang menimpa ketiganya. Jihoon tentu saja semakin menempel dengan Hyunsuk. Sedikit membuat risih Junkyu dan Yoshi, tetapi keduanya berusaha diam saja. Sedangkan Chanwoo, ia terlihat sangat waspada dengan apa yang ada di sekitarnya.

Yoshi juga sering melamun setelah melihat Haruto mati tergantung. Yoyo, ia terus memperhatikan empat perempuan yang bersama dengan mereka. Tak ingin mengalihkan pandangannya sedikit pun. Berbeda dengan Seungyoon yang masih berusaha memberitahu mimpinya, tetapi selalu gagal karena tenggorokannya terasa seperti dicekik.

Asahi dan Yedam yang merasa tidak nyaman dengan berkumpulnya dua puluh tujuh orang tanpa alasan di ruang keluarga mansion itu akhirnya protes. Mereka bangkit dari sofa yang diduduki kemudian menatap aneh satu per satu manusia yang ada disana. Sampai pandangan akhir mereka jatuh pada Jihoon yang memeluk erat Hyunsuk dari belakang dengan kepalanya menelusup di bahu Hyunsuk.

"Bang Jihoon lo kenapa dah? Gue liat liat nempel bener sama bang Hyunsuk." tanya Yedam.

"Tau tuh betah bener meluk adek gue." sahut Mino.

"Lo belok ya Hoon?" kata Jisoo.

"Ya kali adek gue belok Jis, gue aja pecinta melon." jawab Seunghoon.

"Ya siapa tau? Kan elo gatau orientasi adek lo. Jangan disamain sama elo lah kak." balas Jennie.

"Ini kenapa jadi ngomongin gue sama Jihoon? Siapa sih tadi yang minta kumpul disini? Gue mau nidurin ni bocah gede. Ngerepotin bener tidur kudu meluk orang." keluh Hyunsuk.

"Nah kan adek gue ga belok. Dia emang kalo ngantuk mau tidur kudu meluk sesuatu dulu."

"Bela aja terus. Belok beneran elo yang malu." gumam Jinan.

"Jangankan malu bang, udah ga ada harga diri kali si Seunghoon. Martabatnya langsung jatuh ke dasar laut tuh." bisik Bobby.

Berkat pertanyaan Yedam, suasana yang sebelumnya canggung akhirnya mulai berubah. Semuanya mulai berbicara satu sama lain. Saat Asahi hendak pamit kembali ke kamarnya, Seungyoon membuka suara.

"Gue yang minta kumpul."

Otomatis seluruh mata tertuju pada Seungyoon. Termasuk Joy yang sedang memperhatikan mereka dari samping pintu. Seungyoon melirik ke arah Joy, menunjukkan ketidaknyamanan dirinya dengan presensi perempuan tersebut.

"Bang Seungyoon mau ngomong apa? Wawan capek, mati tidur." ucap Junghwan diiringi dengan menguap.

"Adik kecil, ga baik tidur sore tuh. Nanti kamu jadi bodoh loh." kata Jennie sambil mengelus kepala Junghwan.

𝗔 𝗕𝗘𝗔𝗨𝗧𝗜𝗙𝗨𝗟 𝗠𝗜𝗦𝗘𝗥𝗬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang