𝗧𝘄𝗲𝗹𝘃𝗲. 𝗧𝗵𝗲 𝗕𝗲𝗴𝗶𝗻𝗻𝗶𝗻𝗴

1.2K 238 73
                                    

Tak lama sejak kedatangan teman kamar Hyunsuk, yang lain turut berdatangan ke ruang makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama sejak kedatangan teman kamar Hyunsuk, yang lain turut berdatangan ke ruang makan. Beberapa terlihat sangat segar karena sudah mandi, sedangkan beberapa lainnya terlihat sangat loyo dan mengantuk. Chanwoo mendudukkan dirinya di samping Lisa dan juga Yoshi.

Melihat itu, tentu saja Yeri harus menyiapkan lebih banyak minuman hangat untuk mereka. Namun, Yeri tak membutuhkan waktu yang panjang untuk menyiapkan kopi dan juga minuman hangat lainnya untuk para tamu yang ia layani. Ia justru terus tersenyum membuat Chanwoo merasa terganggu dengan senyuman tersebut. Tepukan di bahu Chanwoo membuat lelaki itu menoleh.

"Jangan ditatap terus. Lo gamau dia jadiin lo orang pertama kan?" ucap Lisa membuat Chanwoo mengerutkan dahinya bingung.

"Apa maksud lo ngomong kaya gitu?"

"Hyunsuk ga bohong kalo tempat ini aman. Tapi, jangan terlalu percaya kalo di tempat baru kita aman."

"Kak Lisa ngomong apa sih?"

"Kita harus waspada Yoshi. Kita ga pernah tahu apa yang bakal terjadi kalau kita lengah." kata Lisa sambil memegang tangan Yoshi.

Chanwoo dan Yoshi tentu bingung. Keduanya bertukar tatap. Lisa terlihat masih mengantuk dan berbicara melantur, membuat keduanya meragukan ucapan Lisa.

"Hallo nona Lisa, bagaimana tidurmu tadi malam? Apa kau mimpi indah?" tanya Yeri sembari menaruh teh milik Lisa.

Lisa hanya diam. Ia terlihat sangat tidak nyaman dengan keberadaan Yeri. Yeri berdiri di belakangnya, mengelus lembut lengan Lisa dengan senyum lebar. Bohong kalau Junghwan tetap merasa nyaman melihat pemandangan di depannya. Ia ingin mengusir Yeri, tetapi tak cukup berani karena pelayan itu lebih tua darinya.

"Yeri, sarapan apa yang sudah disiapkan hari ini?" tanya Jinu membuat perempuan itu berhenti mengelus lengan Lisa.

"Hmmm, kau ingin apa tuanku?"

"Apa kau diizinkan menggoda penghuni mansion ini? Sangat tidak tahu sopan santun." omel Jisoo.

"Oh, apa kau pacarnya nona? Maaf aku bertingkah lancang. Tuan Jinu sangat tampan pagi ini."

"Enyah dari sini jalang. Aku tidak ingin melihat wajahmu. Jauhkan tanganmu dari adikku!" marah Jisoo.

Lisa tidak tahu haruskah ia bersyukur Jisoo berhasil menjauhkan Yeri darinya, atau ia harus merasa takut kalau saja sesuatu buruk terjadi pada kakak tertuanya itu?

"Lis? Gapapa?" khawatir Jisoo.

"I-iya gapapa kak Jis, makasih ya."

"Lain kali langsung tepis aja Lis kalo elo ga nyaman sama perlakuan kaya gitu. Lo punya hak buat nolak perlakuan kaya gitu."

"Harusnya kak Lisa bilang aja sama Jeongwoo tadi, kalo kak Lisa bilang wah, itu pelayan tadi udah Jeongwoo ajak gelut!"

"Kebanyakan gaya lo bocil. Makan aja masih berceceran." tegur Junkyu.

𝗔 𝗕𝗘𝗔𝗨𝗧𝗜𝗙𝗨𝗟 𝗠𝗜𝗦𝗘𝗥𝗬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang