Tags : #Singto #Krist #SingtoPracahaya #KristPerawat #perayafanfiction #oneshot #boyslove #angst #Singkit #KristSingto #Kongpob #Arthit #Kongart #peraya
Kongpob mengerti bagaimana ia dan Arthit menjalin hubungan. Hubungan yang lebih dari seorang senior dan junior dikampus. Mereka adalah sepasang kekasih, awalnya ia ragu akan menjalani hubungan yang seperti ini. Tetapi Arthit menguatkan dirinya supaya tak peduli oleh kata-kata orang lain yang hanya akan menyakiti hati saja.
Arthit adalah seorang pria berparas manis dengan lesung di pipinya. Seseorang yang sudah menarik perhatian Kongpob dari dunia kelamnya, ia dengan berani mengatakan bahwa ternyata mencintai seniornya itu. Meskipun awalnya Arthit menolak dan mengatakan hal-hal tak masuk akal padanya, akhirnya luluh juga dengan tiba-tiba mencium bibir Kongpob sebagai jawaban atas pernyataan cintanya.
Bagi Kongpob, Arthit itu pria yang sangat dingin. Selama menjalani hubungan, tak sekalipun Arthit menunjukkan bahwa dia mencintai Kongpob. Tetapi dengan mudahnya ia percaya bahwa seniornya itu mencintainya, tindakan demi tindakan pria manis itu berikan pada Kongpob. Mulai dari memberikannya makanan sehat, lalu menyuruhnya berhenti merokok, hingga mengingatkannya untuk tidak selalu begadang.
Sejak saat itu Kongpob mengerti, Arthit tidak menyukai kata-kata romantis. Tetapi lebih menyukai tindakan yang diberikan padanya.
Seperti saat ini, Kongpob mengunjungi apartemen Arthit. Meskipun jauh dari tempat tinggalnya, tetapi kerinduan pada seniornya itu mampu membuatnya melakukan hal-hal yang membuat Arthit menggelengkan kepalanya.
"Kong, buang ponselmu."
"Kenapa Phi, aku sedang bermain game."
"Ini sudah jam 2 malam, kau tak ingin tidur?" Arthit mengingatkannya lagi, meskipun berujung diabaikan oleh juniornya itu.
"Baiklah, aku akan tidur." Ucapnya lagi seraya berbaring memunggungi Kongpob.
"Phi Arthit, ayolah. Aku hanya bermain game sebentar." Tidak menghiraukan ucapan Arthit, Kongpob justru asyik dengan ponselnya dan terus bermain hingga terdengar suara deringan yang membuatnya terperanjat kaget.
"Phi Arthit!!!" Teriak Kongpob kesal.
Arthit yang sedari tadi memunggunginya tiba-tiba tersenyum. Inilah asyiknya saat menjahili Kongpob yang sedang serius.
"Maafkan aku Phi," ucap Kongpob sambil memeluk tubuh Arthit dari belakang dan meletakkan ponselnya di meja nakas
Sedangkan pria manis yang dipeluk hanya mampu berdehem dan kembali tidur kala tak ada pergerakan dari belakangnya.
"Aku mencintaimu Phi."
"Aku tahu." Tiba-tiba suara merdu Arthit menyentuh gendang telinga Kongpob, tangan yang sedari tadi memeluknya erat ternyata mampu menyalurkan kehangatan malam yang indah ini.
Cukup hal sederhana yang Kongpob inginkan, ia semakin mencintai pria manisnya ini. Tak pernah sedetikpun ia melirik pria lain, ia hanya mencintai prianya yang dingin ini.
***
Langit pagi kembali cerah dengan warna kebiruan dan udara segar menerpa. Seorang pria tampan menyibak tirai dan membuka jendela apartemen kekasihnya, menghirup aroma khas pagi yang begitu segar.
Kemudian, ia mengambil kameranya dan mengarahkan ke sudut yang selalu ia sukai bila sedang berada disini. Ia menoleh ke arah tempat tidurnya, ternyata kekasihnya masih pulas dengan mata sedikit terpejam. Ia tersenyum ketika melihat pemandangan dihadapannya, kembali ia arahkan kameranya tepat didepan wajah kekasihnya yang tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONGFIC - Tak Seindah Cinta Yang Semestinya (Ady/Naff)
Fanfiction#2ndPerayaRangersBday #4thPerayaAnniversary KUMPULAN ONE-SHOT