Tags : Fanfiction, Love, Bromance, Mahasiswa, SingKrist, PerayaRangers
Kongpob, seorang mahasiswa yang cukup di kagumi oleh para junior maupun seniornya. Bukan hanya karena ia tampan saja, tetapi sikap serta sifatnya yang perhatian kepada sekitar dan juga rasa tanggungjawab atas apa yang ia kerjakan menjadi sesuatu hal yang istimewa.
Terlepas dari itu semua, Kongpob merupakan adik dari seorang ketua hazer di fakultas yang sama dimana ia tempuh, fakultas teknik. Mereka memiliki wajah yang sangat mirip, membuat beberapa orang terkadang tidak bisa membedakan mana si adik dan mana si kakak. Kebanyakan dari mereka lebih suka membedakan dari style pakaian, Kongpob yang sering mengenakan kaos polos putih dan Singto dengan kaos hitam serta seragam hazernya.
Singto, begitulah ia sering di panggil. Seorang ketua hazer yang cukup tegas dan bertanggungjawab tanpa melepaskan keramahannya. Kakak dari Kongpob ini sangat menyayangi si adik, hingga di kampus pun ia akan menyempatkan waktu untuk mengecek kondisi sang adik. Sekalipun si adik ini memiliki banyak teman yang perhatian, tetapi tidak menjadikan si kakak percaya jika lelaki yang lebih muda darinya dua tahun tersebut tidak terlibat masalah.
Seperti siang ini, jam menunjukkan pukul 10.52 dan Singto sudah berdiri di ujung koridor dari kelas Kongpob. Setelah menunggu beberapa menit, beberapa siswa mulai keluar dari sebuah kelas. Satu per satu dari mereka keluar sebelum si adik yang di tunggunya keluar.
"Phi Sing!" Teriak Kongpob dengan senyuman.
Senyum lega mengembang begitu saja di bibir si kakak, saat melihat adik kesayangan berlari ke arahnya.
"Mau makan siang?" Tanya pemuda yang sedari tadi menunggu dengan balutan kaos hitam yang tertutup seragam hazer, serta bawahan celana jeans berwarna navy.
Kongpob mengangguk, "Tapi Phi, aku sudah janji akan makan siang bersama dengan Krist."
Singto memiringkan sedikit kepalanya, "Krist? Kenapa dia tidak mengatakan apapun?"
Lelaki yang lebih muda tampak mengendikkan bahunya, "Dia yang mengajakku, bukan aku yang mengajaknya."
Pletak!
"Phi!" Kongpob langsung reflek berteriak sembari mengusap keningnya, menarik perhatian beberapa mahasiswa yang berada disekitar sana.
"Kenapa phi menyentil keningku?"
"Phi Krist! Bukan Krist! Ingat usiamu!" Tegur Singto membuat Kongpob hanya menunjukkan senyum terbaiknya.
Sebuah dering ponsel menginterupsi interaksi antara dua saudara ini. Kongpob yang menyadari jika dering tersebut berasal dari miliknya langsung mengeluarkan benda persegi dengan warna hitam itu dari saku celananya.
"Auw! Panjang umur sekali ini phi Krist!" Kongpob menunjukkan ponselnya ke arah Singto, tertera nama P' Krist disana.
Singto hanya mengangguk sembari tersenyum saat Kongpob menunjukkan nama pemanggil sebelum ia menerima telfon tersebut.
"Ya Phi? Ah! Kau sudah dilokasi? Ya ya! Aku akan kesana!" Suara Kongpob terdengar bersemangat dengan salah satu tangan masih menggenggam ponsel didekat telinganya.
"Phi, aku harus pergi sekarang." Ujar Kongpob sembari memainkan ponsel setelah memutuskan panggilan.
Singto hanya menanggapi dengan berdehem saja.
Kongpob menunjukkan senyum kepada sang kakak sebelum berlari meninggalkan tempat, membiarkan lelaki yang dari tadi menunggunya membeku disana bersama ekspresi yang sulit diartikan.
.
."Phi Krist!" Sapa Kongpob dengan senyuman.
Ia sudah memasuki sebuah restoran Jepang kesukaan pemuda yang tengah duduk dibalik meja kayu persegi bercat hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONGFIC - Tak Seindah Cinta Yang Semestinya (Ady/Naff)
Fanfiction#2ndPerayaRangersBday #4thPerayaAnniversary KUMPULAN ONE-SHOT