2

1.2K 120 13
                                    

Sialan Jeon Jungkook memang sialan! Ini sudah hampir jam dua belas malam tapi dia belum juga memberi kabar. Ditelpon tidak aktif, pesan Lisa pun tak dibalas. Sungguh Jungkook memang manusia gila. Bagaimana bisa dia mempercayakan anaknya pada Lisa yang notabenya orang yang baru dikenalnya.

Lisa memandangi wajah kevin yang tertidur pulas di flatnya. Iya pada akhirnya Lisa membawa kevin ke rumah sewanya karena kevin mengeluh sudah mengantuk. Lisa mana tau dimana alamat Jeon Jungkook sialan itu. Karena Lisa tak tega akhirnya dia membawa Kevin kemari.

Perlahan Lisa membaringkan tubuhnya menyamping menghadap Kevin. Bocah gembul nan manis ini akan menjadi anaknya. Apakah Lisa bisa dipercaya bisa merawatnya? Kenapa dia terlihat sangat menyayangi Lisa secepat itu? Lisa merasa mencelos begitu dia bilang ingin dipeluk seorang mama. Astaga Lisa jadi khawatir bila saatnya dia pergi akan meninggalkan luka untuk Kevin. Masih asyik mengelus rambut kevin sambil melamun Lisa dikagetkan dengan ponselnya yang berdering tiba tiba.

"Aku didepan rumahmu. Cepat keluar!"

Setelah mengatakan itu Jungkook memutus telponya dengan sembrono.

Lisa mendesis sebal.

"Sialan! Laki laki bajingan!" Geram Lisa sambil membuka pintu rumahnya.

Jungkook ternyata sudah berdiri tepat didepan pintu rumah Lisa.

"Kodok! Aishh!" lagi lagi Lisa menggeram tertahan.

Oke tahan Lisa. Ingat kau memerlukan uangnya jadi jaga kesabaranmu oke? Lisa memicing sambil berkacak pinggang. "Wahh anda benar benar bersenang senang ya?" Jungkook melewati Lisa begitu saja mengacuhkan cibiran Lisa.

Lisa menganga tak percaya dia diacuhkan "Atittude nya benar benar nol." Lisa menyusul Jungkook yang masuk rumahnya dengan sembrono.

"Kevin dimana?"

Lisa tak menjawab namun dia berjalan menuju kamarnya tanpa diperintah, Jungkook mengekorinya.

"Apa kevin sudah makan? Kau tak melakukan hal aneh pada anaku kan?" tanya Jungkook tanpa dosa.

"Kau lihat sendiri kan dia sedang tak kejang kejang sekarang? Sudah sana pulang!" usir Lisa blak blakan saat ini dia bersandar pada daun pintu kamarnya sambil mengutak utik kuku jari tanganya.

"Tak perlu kau suruh nona." Jungkook menggendong Kevin dengan hati hati. Lalu berjalan menuju pintu.

"Besok_" Jungkook menggantungkan ucapanya

"Kau akan ku kenalkan dengan orang tuaku jadi bersiaplah." lanjut Jungkook yang sukses membuat Lisa melotot kaget.

"Apa? Apa tidak terlalu cepat?" ujar Lisa mencoba meminta Jungkook memberinya waktu.

Jungkook membalikan tubuhnya guna menatap sang lawan "Kau lupa apa pikun? Kita akan menikah minggu depan."

Sial! Batin Lisa. Lisa melupakan itu. Padahal sudah tertulis jelas di surat perjanjian. Tapi tetap saja! Memang harus ya mengatai Lisa pikun dulu? Lisa memutar bola matanya malas "Iya iya terserah kau saja lah." putus Lisa mengalah

"Kita bakal sibuk sampai minggu depan jadi mohon kerja samanya nona Lisa." ujarnya lalu melangkah pergi

Lisa melipat kedua tanganya di dada"Iya iya cerewet sekali." jawab Lisa dengan nada malas

Kini giliran Jungkook yang melotot "Apa?" respon Jungkook agak tidak terima

"Apanya?" Lisa malah balik bertanya

Disitu Jungkook mendesis lalu berlalu meningalkan rumah Lisa.

Uhh Jeon Jungkook benar benar menyebalkan. Lisa jadi harus menuruti semua yang diinginkan Jungkook. Wajahnya sih tampan tapi kelakuanya minus C. Sudahlah mendingan Lisa tidur karena besok harus pergi menemui orang tua Jungkook. Pasti melelahkan dia masih belum percaya hal gila macam ini terjadi padanya. Apa orang tua Jungkook akan menerima Lisa? Apa mereka bakal tak mencurigainya? Kenapa dia jadi was was begini? Persetan ini kan permintaan anaknya jadi kalau ketahuanpun takan berimbas padanya kan?

Shit MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang