4

1.1K 116 11
                                    

Lisa terbangun disaat hari masih agak gelap. Diliriknya jam beker diatas nakas kamar Jungkook baru menunjukan pukul setengah lima subuh. "Huhh! Aku sampai bangun pagi buta begini karena tidak tidur di kamar sendiri." ya Lisa punya problem tidak biasa tidur nyenyak kalau tak dikamarnya sendiri. Biasanya problem ini dialami bocah bocah, tapi entah kenapa sampai Lisa dewasa dia tetap punya kebiasaan itu. Itu salah satu alasan dia tak pernah pergi menginap dirumah teman, padahal teman dia memang tak punya.

Lagi lagi Lisa menghembuskan nafasnya berat. Tentu saja mulai tadi malam dia sudah tidur dirumah Jungkook. Lisa merindukan selimut bulunya. Tak mau berlama lama berbaring, Lisa bangun. Tapi sebentar, dimana Jungkook?

"Apa dia tidak tidur dikamar karena aku?" buru buru dia bangun dari ranjang, menguncir rambutnya asal lalu beranjak turun ke lantai bawah. Lisa meneliti semua ruangan mencari Jungkook namun nihil. Lisa berlari kecil keruang tamu lalu mengintip dari jendela.

"Ahh dia pergi." ujar Lisa setelah tak melihat mobil Jungkook di halaman rumahnya. Lisa yang tak begitu ambil pusing Jungkook ada dimana sekarang, lebih baik Lisa menghampiri kamar Kevin. Dilihatnya Kevin masih mendengkur halus dengan mulut yang sedikit terbuka. "Aihh lucunya." lirih Lisa gemas

Mumpung masih jam segini alangkah baiknya Lisa membuatkan sarapan untuk Kevin. Lisa dengan semangat pergi ke dapur. Namun dia kembali berbalik arah setelahnya "Ah tidak, aku mandi saja dulu."

Setelah selesai dengan urusan mandinya dengan tidak sopanya Lisa mengambil kaus milik Jungkook yang masih tergantung di sudut ruang kamarnya.

"Wah aku memakai kaus balenciaga yang kedodoran." ujar Lisa didepan cermin. Jadi seperti ini rasanya pakai pakaian sultan? Biasa saja tuh. Ya begitu namanya gengsi tidak ada yang bisa menahanya kecuali kita sendiri. Kalau orang macam Lisa sudah pasti kalap kalau mengikuti gengsi. Makanya Lisa harusnya bersyukur bisa mengontrol gengsinya, lihat diluar sana banyak yang menjajakan tubuhnya demi menuruti gengsi. Tapi, yang Lisa lakukan sekarang ini apa? Bukanya menjual diri? Eii itu beda lagi. Mengelak adalah cara yang tepat.

"Harga satu kaus bisa untuku makan sebulan. Dasar orang kaya." cibir Lisa. Lisa tersenyum melihat pantulan dirinya "Ayo masak yang lezat Lisa!" Lisa berlari kecil kembali ke dapur setelah tadi tertunda oleh aktivitas mandi cantiknya.

"Ada apa saja ya?" Lisa membuka kulkas milik Jungkook yang berpintu empat. Tidak seperti punya Lisa yang hanya satu pintu. Ah itu tak penting. Yang penting sekarang dia mau masak apa? Sedangkan hanya ada telur, sawi, sosis dan beras. Setelah dipikir akhirnya dia memutuskan untuk memasak nasi goreng "Oke kita buat nasi goreng. Pasti keburu karena ini masih sangat pagi. Jadi ayo masak nasinya dulu." biarkan Lisa berceloteh dengan dirinya sendiri.

Tak cukup lama hanya setengah jam penanak nasi elektrik sudah berbunyi menandakan nasi sudah matang. "Ahh aku lupa belum memotong sosis."

Saat dia sedang memotong sosis tiba tiba pintu depan berbunyi seperti ada yang datang. Apa itu mama Jungkook? Masa sepagi ini? Lisa berlari kecil menghampiri.

Ahh Jeon Jungkook ternyata. Jungkook berjingkat kaget begitu melihat Lisa berdiri membawa pisau. Yang benar saja, Jungkook masih baru bangun tidur lho. Lisa tersenyum geli melihat reaksi Jungkook yang seperti baru bertemu malaikat pencabut nyawa.

Lisa melihat Jungkook dengan tampilan sedikit berantakan sepertinya dia habis bangun tidur "Ahh kau rupanya." Lisa balik lagi kedapur melanjutkan aktifitasnya yang tertunda.

Jungkook tanpa sepatah kata meninggalkan Lisa menuju kamarnya.

"Jadi dia tidak tidur dirumah? Terus tidur dimana?" monolognya

"Ah masa bodo lah." kenapa Lisa pusing pusing memikirkan laki laki itu tidur dimana?

Setelah selesai menyelesaikan mengolah nasi goreng sederhana Lisa naik ke lantai dua untuk membangunkan Kevin.

Shit MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang