Shit Marriage

9

Langit sudah menjadi gelap pekat namun entah kenapa malam ini bintang enggan menampakan sinarnya, mereka meninggalkan bulan yang tertutup awan sendirian. Sama halnya dengan Kim Lisa, dia sendirian, terduduk dengan wajah terdongak dan pandanganya mentap kosong. Dia benar benar sendirian, tidak punya siapapun untuk dirinya sekedar bersandar. Sekedar berbagi cerita pun dia tak bisa.

Lisa terduduk melipat lutut sambil menatap langit. Hatinya gundah gulana. Lisa ingin bersedih namun dia tak pantas untuk menangis. Jangankan menangis, mengeluh pun dia tak pantas. Biarlah sakit hatinya dia sendiri yang menanggungnya.

Lisa meneguk secangkir kecil soju yang dia bawa "Haahhhh."

Lagi lagi dia hanya bisa mendesah panjang. Wajahnya tersirat kesedihan namun hanya desahan yang dia keluarkan dari kedua bibirnya.

Menyesap menikmati pahitnya sebotol minuman beralkohol itu sendirian "Kenapa aku mabuk saat besok adalah pernikahanku?" monolognya

"Tak apa, aku pasti akan tetap cantik kan?" jawabnya sendiri lalu tersenyum manis, senyum untuk dirinya sendiri tentu saja.

Lisa kembali menuang botol soju ke cangkirnya dan seperti itu hingga sebotol tandas oleh dirinya.

Sebuah mobil berhenti tepat didepan rumah Jungkook. Dan tak selang lama, sang pemilik rumah menampakan dirinya dari dalam mobil itu.

"Thankyou Tae." ujar Jungkook

Kim Taehyung sang lawan bicara tersenyum geli melihat peragai sepupu sekaligus temanya itu "Eii calon pengantin kok wajahnya suram begitu?" ledeknya

Jungkook meliriknya tak suka "Mau mati kau?"

Taehyung jadi terkikik melihat reaksinya. "Iya iya. Tidur sana! Besok kau membutuhkan tenaga ekstra." sepupu tampanya ini memang senang sekali menggoda. Kalau saja sepatu yang dia pakai sekarang tidak mahal, sudah Jungkook timpuk kepala Kim Taehyung bajingan tengik dengan sepatunya. Haissh geramnya Jeon Jungkook.

Jungkook memasang wajahnya datar "Cerewet sekali. Sudah sana pulang." Jungkook berbalik meninggalkan Taehyung

Sekarang memang baru pukul duabelas dan tidak biasanya seorang Jeon Jungkook pergi have fun pulang tidak jam tiga pagi, ini masih terlalu awal menurutnya, dia akan pulang kalau hari sudah menjelang pagi. Ya maklum lah namanya juga laki laki. Jungkook tak pulang subuh sebab besok hari pernikahanya, jadi setidaknya dia harus cukup tidur.

Jungkook menutup pintu utama tidak lupa menguncinya kembali. Semuanya sudah gelap mungkin Lisa sudah pergi tidur makanya dia mematikan semua lampu rumah.

Jungkook berjalan dengan sedikit sempoyongan menaiki anak tangga. Padahal dia hanya minum sedikit tapi kenapa kepalanya terasa pening.

Dengan gerakan lambat dia membuka pintu kamarnya. Jungkook tidak mau membangunkan Lisa tapi ternyata nihil, Lisa tidak dikamarnya.

"Apa dia tidur di kamar Kevin?" monolog Jungkook

Tak ambil pusing pasal wanita itu tidur dimana, Jungkook bersiap untuk membersihkan tubuhnya. Baru membuka jaket kulitnya, tiba tiba telinganya mendengar suara isakan, tapi entah dari mana suara itu berasal.

Tiba tiba Jungkook merinding. Apa mungkin hantu? Heyy sejak kapan Jungkook takut dengan hal hal seperti itu?

Jungkook memutuskan untuk menghampiri asal suara isakan itu. Dan ternyata suara itu terdengar jelas di balkon kamarnya. Dia berjalan mengendap endap menuju balkon kamarnya yang hanya dipisahkan oleh jendela kaca yang tertutup tirai.

Kim Lisa sang gadis urak urakan tengah menangis tertahan. Benteng air mata yang dia bangun roboh sudah. Dia tidak bisa menahan ngilu dihatinya. Esok adalah hari pernikahanya yang seharusnya menjadi hari paling bahagia untuk Lisa. Tapi tidak seperti itu keadaanya, pernikahanya hanya sebuah setingan belaka. Lisa rela menukarkan dirinya dengan harta. Iya Lisa tau kalau dia materialistis tapi mau bagaimana lagi agar dia mendapatkan uang banyak di situasi yang amat mendesak ini. Tidak apa apa setidaknya ada ikatan pernikahan resmi yang menautkan perjanjian konyol ini. Lisa berharap ibunya memaafkanya atas kebodohan yang anaknya buat sekarang.