TERUNGKAP

2.6K 310 44
                                    

Enjoyyyy...

Spesial mau hiatus jadi panjang bangeett, tapi cukup buat kalian seneng.

.
.
.
.
.
.

        Emosi
        Kesal
        Kecewa
        Marah

   Pokoknya nano-nano perasaan Jaemin sekarang.

Dari semalem dia gak bisa tidur setelah dapet chat dari Jeno. Pikirannya melayang dan juga menerka nerka. Memang sih akhir-akhir ini setiap mereka kumpul Yangyang lebih sering bermain handphone dari pada mengobrol dan begitu pula Mark yang hilang kabar dari nya. Tapi masa iya mereka tega banget sama Jaemin? Mereka tau perasaan Jaemin terhadap Mark!

Jaemin menoleh ke arah jam dinding dikamarnya yang sudah menunjukan pukul 05:15 dan ia benar-benar tidak tidur hanya karna memikirkan Mark?!

"aku benci menjadi bucin tolol seperti ini" ujar Jaemin pada dirinya sendiri.

Jaemin diam sebentar, ia beneran resah! Apa yang harus ia lakukan untuk menghilangkan keresahannya ini??.

Tok
Tok
Tok

"Dek bangun solat subuh!"

Thanks ayah Jepri sudah mengingatkan kemana Jaemin harus pergi saat resah.

"iya Yah!"

*******

Setelah solat subuh Jaemin bergegas menuju dapur, karna ini hari minggu Jaemin mau masak. mengambil beberapa bahan makanan untuk sarapan yang niat nya akan ia beri juga ketetangga samping rumahnya.

"gue buat nasi goreng gak papa kali ya? Mama Ten pasti suka"

"eh tapi Tara gak terlalu suka nasi goreng, omelet aja kali ya?"

"enggak, mending nasi goreng aja biar kenyang"

Monolog Jaemin pada dirinya, yang tanpa sadar sedang diperhatikan oleh orang tuanya yang baru keluar dari tempat solat.

Buna sama ayah berjalan kedapur dan duduk dimeja. Jaemin benar-benar terlalu fokus sampai tidak sadar kehadiran orang tuanya.

Saat Jaemin berbalik ingin mengambil kecap di meja makan Jaemin terkejut Buna dan ayahnya sudah disana.

"Astaga! Sejak kapan ayah sama buna disana?"

Buna mengerutkan alisnya "sejak kamu dari tadi kebingungan mau masak apa sedangkan ini baru jam setengah enam subuh? Kamu mau jualan apa bikin sarapan dek?" tanya buna.

Jaemin hanya tersenyum meringis, ia juga baru sadar dia terlalu subuh buat sarapannya.

"mau bikinin mama Ten sarapan bun" Jawab Jaemin seadanya. Ayah dan buna makin bingung.

"Ten sakit apa gimana? Tumben nyuruh kamu?" Tanya ayah.

Jaemin menggeleng cepat. "enggak kok ini ke mauan adek sendiri"

Jawaban aneh Jaemin sontak mendapat tatapan menggoda dari orang tuanya.

"ada yang mau deketin calon mertua nihh buna" ayah noel lengan istrinya.

"iya nih kayaknya yah, apa perlu buna bantu biar makin enak?"

Wajah Jaemin seketika memerah malu. Sebenarnya bukan itu alasannya, bisa-bisanya orang tuanya berpikir begitu. Padahal ini hanya alibi nya agar bisa bertemu Mark untuk menanyakan kebenarannya.

Friendzone but MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang