One

963 30 0
                                    

Hai ice. Kau tahu? Aku selalu memperhatikanmu saat kau ada didekatku. Walaupun aku tahu kalau kau tak akan pernah menatapku walaupun hanya sebentar saja.

Kau tahu? Aku selalu ingin menghadiri konser bandmu. Aku selalu ingin melihatmu tampil diatas panggung yang menawan. Tapi aku tahu, aku tidak akan pernah bisa dan tidak akan pernah pantas untuk itu.

Aku kagum sekali pada mu, Ice. Kau adalah seorang vokalis band papan atas. Kau tampan. Kau juga selalu menjadi bintang kelas. Bahkan kau selalu dikelilingi oleh gadis-gadis yang sangat cantik. Tidak sepertiku.

Ice, aku selalu membohongi perasaanku sendiri kalau nyatanya aku sangat mengagumimu. Aku hanya tidak ingin ada orang yang tahu tentang perasaan berharap ku ini yang sampai kapanpun tak akan terbalas olehmu.

Kau bintang. Dan aku hanya sebuah pohon. Disaat kau bersinar terang dan dikelilingi oleh bintang-bintang yang cantik disekelilingmu, aku hanya bisa diam. Tak dapat bergerak. Hanya dapat memandangmu kagum dan sedih. Aku kagum karena sinarmu yang sangat berkilau di angkasa. Tapi aku sedih disaat banyak bintang lainnya dapat menghampirimu, sedangkan aku hanya bisa diam. Memandang dengan pasrah.

Aku tidak tahu sampai kapan aku akan terus seperti ini. Hanya menjadi sebuah pohon dibumi yang tak akan kau lihat dari angkasa. Mungkin satu tahun atau bahkan lebih dari itu. Yang aku tahu adalah aku tidak tahu sampai kapan aku akan menjadi pohon pengagumu.

begitulah bunyi surat dari seorang murid di Smacle high school yang bernama Emily Dawn. Ia sengaja menulis surat itu untuk vokalis band The Atluse yang bernama Ice. Sebenarnya, Ice mempunyai nama asli yaitu Nathan Hayden. Dia di panggil dengan sebutan Ice karena dia adalah cowok yang super dingin. Bahkan sangat sering ia menolak cinta para gadis yang mengejarnya dan membuat para gadis itu menangis serta berteriak histeris. Ice juga selalu menjadi bintang kelas disekolah. Secara, dia masuk kedalam salah satu murid terbaik dan terpintar di Smacle High School.

Selain Ice, The Atluse juga mempunyai seorang gitaris bernama Luke Shane dan seorang drummer bernama Sean Collin yang juga mempunyai paras tampan dan juga dapat membuat para gadis terpesona oleh mereka.

Emily tiba-tiba saja tersentak saat sahabatnya, Julie Heather menepuk pelan bahunya. ia dengan cepat menyembunyikan surat itu di belakang tubuhnya.

"Kau sedang apa?" tanya julie yang heran ketika melihat reaksi Emily yang tampak terkejut atas kedatangannya.

Lidah Emily kelu. "Aku..."

"Hey kertas apa itu?" tanya julie penasaran saat melihat secarik kertas yang disembunyikan oleh Emily.

Emily langsung gelagapan. "Eh...ah ini hanya daftar buku yang ku baca di perpustakaan tadi, kau tahu kan aku sudah hampir membaca seluruh buku di perpustakaan sekolah ini?" jawab Emily berbohong.

Julie mengangguk percaya. "Oh aku kira kertas apa. Oh ya, apa kau ingin ke kantin? Istirahat hanya tinggal 15 menit lagi." tanya julie seraya melirik jam tangannya.

Emily menggeleng. "Tidak. Aku ingin membaca daftar buku ini lagi, mungkin aku akan mencari buku baru yang bisa ku baca diperpustakaan nantinya. Kau ke kantin sendiri tidak masalah kan?"

"Uh kau ini." balas Julie sambil mencibir. "Baiklah, aku akan ke kantin sendiri. Bye." lanjut Julie seraya melambaikan tangannya ke arah Emily dan kemudian segera bergegas ke kantin.

Emily langsung menghela nafas lega ketika melihat Julie yang sudah menjauh. Tangannya segera membuka secarik kertas itu lagi yang faktanya, bukan berisi tentang daftar buku perpustakaan, melainkan berisi tentang serentetan kalimat cintanya untuk Ice yang tidak akan pernah ia berikan kepada Ice.

Another Love Story [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang