9

207 28 0
                                    

Malam harinya, tepat pukul 8 malam, tugas Krist di rumah sakit sudah selesai. Ia memeriksa ponselnya yang belum mendapat kabar dari Papanya tentang makan malam yang dijanjikan Inta.

Khaotung yang baru keluar dari toilet menghampiri Krist yang terus menatap ponselnya. "P'Kit tidak pulang? Bukannya sudah tidak ada kerjaan?"

"Iya sebentar lagi. Khun Singto dan P'Podd masih ada pekerjaan ya?"

Khaotung mengangguk. Ia duduk di depan Krist dan mengambil toples berisi biskuit coklat dan memakannya.

Sebuah nada dering berbunyi tanda pesan masuk di ponsel Krist. Pesan singkat yang dikirim oleh Papanya.

Papa 🐢 : sudah selesai?

Sudah ✌🏻

Papa 🐢 : Singto bagaimana?

Masih ada kerjaan 🤷🏻‍♂️

Papa 🐢 : tidak apa. Kau datanglah ke restoran china di dekat pom bensin di dekat rumah sakitmu. Papa menunggu dengan Mamanya Singto

Okay 👌🏻 Kit berangkat


Krist menyimpan ponselnya di saku celananya. Saat ia sedang membereskan barang-barangnya, Podd dan Singto masuk bersama ke ruangan yang memang di khususkan untuk mereka itu.

"Oh khun Singto, kau masih ada kerjaan?" Tanya Krist.

"Sebenarnya sudah selesai. P'Podd dan Khaotung masih ada disini kalau ada yang kurang"

"Kalau begitu... mau pergi bersama? Papaku sudah mengirim pesan"

Singto mengangguk. "Aku ke toilet sebentar"

Krist mengangguk. Khaotung dan Podd melihat interaksi Krist dan Singto dengan pandangan heran.

"Kalian mau pergi bersama?" Tanya Podd.

Krist mengangguk. "Papaku dan Mamanya Khun Singto adalah teman lama. Jadi mereka mengajak kami untuk makan malam bersama"

"Waahh... enaknya. Aku juga belum makan malam" keluh Khaotung masih memakan biskuitnya.

"Habis ini kita makan sayang" bisik Podd mengedipkan mata kirinya pada Khaotung, tapi masih bisa di dengar Krist.

Krist tersenyum kecil melihat reaksi malu-malu Khaotung. Pria itu masih memakan biskuitnya dengan pipi chubbynya bersemu merah.

Setelah Singto selesai dengan urusannya di toilet, ia dan Krist berpamitan pada Podd dan Khaotung untuk pergi duluan. Dengan menggunakan mobil Krist, mereka menuju tempat yang ditunjukkan Jay.

Restoran keluarga yang telah berdiri puluhan tahun itu memang sangat terkenal. Krist dan Singto masuk bersama dan menuju meja yang telah dipesan oleh Inta. Di meja bundar yang sudah tertata rapi piring-piring berisi makanan dengan aroma menggoda, Inta dan Jay duduk bersebelahan tersenyum bersama saat melihat Krist dan Singto datang bersama.

"Kalian datang bersama" kata Inta saat Singto duduk di sampingnya.

"Mobilku ada di bengkel, jadi aku menumpang pada Krist"

"Terima kasih ya Krist"

Krist menilih duduk di samping Papanya "Bukan apa-apa Bibi".

"Kalau begitu ayo makan, keburu dingin, kalian juga pasti capek dan lapar" ucap Inta. "Sini Mama ambilin"

Inta mengambil piring Singto berniat ingin mengambilkan nasi untuk si anak.

"Ma, aku bisa ambil sendiri" bisik Singto. Kalau di rumah, ia tak masalah, tapi ini di tempat umum dan di depan orang selain keluarga.

Angels beside me - skTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang