Banyak typo bermunculan
Happy reading
Salah satu dari sekian ribu hal yang Jungkook benci adalah ketika ia pulang dan mendapati ayahnya tengah mabuk. Jungkook benci bau alkohol yang menyengat, Jungkook benci ayahnya yang bergumam tidak jelas, Jungkook benci ayahnya yang membanting barang, dan Jungkook benci ketika ayah memukulnya.
Jungkook berjalan mengambil langkah kecil guna meredam suara. Jungkook tidak ingin menimbulkan suara sedikitpun dan membuat ayahnya yang tidur disofa terbangun.
"Sudah pulang"
Jungkook berhenti tepat ketika suara itu menggema diudara. Menusuk indra pendengarannya hingga membuat bibirnya kelu.
Jeon In Gyu mendekati putra kesayangannya.
"Kenapa?"
Jungkook tidak menjawab, ia hanya menunduk menghindari kontak mata ayahnya. Jantung Jungkook berpacu tidak normal. Tangannya mulai gemetar dengan keringat dingin yang mulai bermunculan.
"Kenapa diam aja"
"Baru pulang hemmm"
"SAYA TANYA SAMA KAMU JUNGKOOK KENAPA DIAM AJA KAYAK ORANG BISU"
PRANG!!
Jeon In Gyu mengeraskan rahangnya. Suara yang awalnya lembut kini berubah menjadi bentakan menyakitkan yang diakhiri dengan bantingan botol alkohol.
Jungkook membisu, bibirnya mulai gemetar hebat. Ia benci situasi seperti ini. Jungkook benci dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa.
"M-Ma-akh"
Belum selesai bibirnya berucap kini rasa sakit dikepalanya mengalihkan Jungkook.
"Kamu buat saya marah Jungkook"
Jeon In Gyu mengeratkan cengkramannya pada surai legam Jungkook. Tidak peduli anak itu memekik kesakitan. Ia terus saya menarik rambut Jungkook hingga rontok.
"Ayah... sa-kit"
Jungkook masih berusaha melepaskan cengkrama ayahnya. Hingga cengkraman sedikit merenggang bersamaan dengan suara In Gyu yang melembut.
"Kamu anak pintar"
Mendengar kalimat itu, mata Jungkook semakin berkaca-kaca.
"A-Ayah" lirih Jungkook dengan suara gemetar.
In Gyu menarik sudut bibirnya, tersenyum miring.
"Ayah kalah judi. Uangnya habis"
Mata Jungkook membola, air mata yang ia tahan dengan susah payah kini meluncur membasahi pipinya. Ternyata ayahnya membuat keributan siang tadi hanya karena ingin berjudi.
"Ayah kalah dan ayah marah"
Jungkook mundur selangkah dari ayahnya saat mendapati laki-laki itu melepaskan ikat pinggangnya.
"A-Ayah, j-jangan"
"Kamu anak pintar Jungkook"
Jungkook menggeleng, kakinya yang gemetar terus mundur.
"Kamu anak pintar... tapi saya benci sama kamu"
BRAK!
CETAARR!!
"Akh"
Jeon In Gyu mendorong Jungkook hingga tersungkur lalu mencambuk putranya dengan keras. Membuat Jungkook memekik kesakitan.
"Kenapa?"
Suara In Gyu bergetar, napasnya memburu menahan gejolak aneh dalam dadanya yang terus memberontak. Rahangnya mengeras bersamaan dengan genggamannya yang semakin menguat bahkan terlihat sedikit gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange promises
General Fiction"Aku percaya cepat atau lambat kalian akan datang" "Hyung-" "Sialan, siapa dirimu berani memanggilku hyung... dasar menjijikkan" "Jangan seret anak saya dalam masalah. Atau kamu akan keluar dari sekolah ini" "kenapa saya merasa kamu bukan orang asin...