Typo bersebaran
Happy reading.
.
.Lalu lalang kendaraan memadati jalanan kota Seoul. Pemuda dengan seragam sekolah yang masih melekat sempurna ditubuhnya itu berjalan ditrotoar dengan langkah berat. Panas terik matahari membuat pemuda itu menyekat keringatnya yang bermunculan. Belum lagi denyutan dikepalanya yang masih enggan pergi.
"Jungkook"
Tiba-tiba saja mobil sport hitam berhenti disampingnya. Jungkook tahu itu mobil sunbaenya. Tanpa menunggu lama Taehyung keluar dengan permen kapas digenggamannya meninggalkan Jimin yang masih betah dikursi penumpang.
"Jungkook, gue anter ya" tawar Taehyung dengan senyum lebarnya.
Jungkook menghela napas, jujur dia sudah tidak ingin lagi berurusan dengan sunbaenya. Ucapan Sanjangnim beberapa waktu lalu masih terngiang-ngiang dikepalanya. Belum lagi ada sesak yang tertinggal, membuat batin Jungkook terasa terguncang. Entahlah rasanya sangat sakit saat sajangnim berujar dengan suara dingin. Apalagi laki-laki itu mengancam tentang beasiswanya. Jungkook tidak akan mengambil resiko apapun jika itu menyangkut beasiswa.
"Itu tidak perlu. Saya bisa sendiri sunbae" tolak Jungkook.
Alis Taehyung menyatu merasa aneh akan suara Jungkook yang terkesan sarkas.
"enggak. Elo tetep ikut gue" paksa Taehyung"Maaf sunbae tapi saya bisa sendiri" ujar Jungkook yang langsung berbalik, barniat pergi sebelum Taehyung mencekal lengannya dengan paksa. "Enggak gue mak--"
"SAYA BISA SENDIRI"
Jungkook menepis tangan sumbaenya hingga pemuda itu terhuyun dengan permen kapas yang sudah jatuh ditrotoar. Pemuda Kim itu terkejut, ia menatap Jungkook penuh tanda tanya. Untuk pertama kalinya Taehyung mendengar suara Jungkook yang meninggi.
"Jeon, elo kenapa sih?"
Jungkook menatap sunbaenya tajam "saya gakpapa. Tapi tolong, mulai hari ini sunbae tidak usah memperdulikan saya lagi"
Taehyung terkejut, tidak habis pikir kenapa pemuda dihadapannya tiba-tiba berujar demikian. Membuat hatinya berdenyut sakit secara tiba-tiba.
"Jung, elo gak pernah kayak gini. Beri tahu gue kenapa elo--"
"Tidak semua masalah bisa kita bagi. Sudah cukup bagi saya untuk menyusahkan sunbae"
"Elo ngomong apa sih--"
"Sunbae sundah terlalu baik untuk junior seperti saya. Itu semua sudah cukup. Saya harus pergi. Sunbae tidak usah khawatir, saya akan naik bus"
Setelah mengatakan itu Jungkook pergi begitu saja meninggalkan Taehyung yang membatu.
Melihat Taehyung yang terdiam membuat Jimin keluar dari mobil. Ia menghampiri Taehyung lantas berujar "Tae, mungkin Jungkook lagi pengen sendiri"
"Ada yang aneh" gumam Taehyung.
"Udahlah mending kita kerumah krystal buat bikin tugas" ucap Jimin yang ingat jika mereka akan belajar kempok.
"Jim, mending elo ambil flash disk dulu setelah itu kerumah Krystal. Gue mau ikutin Jungkook dulu baru nyusul kesana" ujar Taehyung yang baru ingat jika bahan kelompok mereka tertinggal dirumah Jimin.
"Y-ya tapi---"
"Mobil gue elo bawa aja. Gue duluan" teriak Taehyung yang lari begitu saja meninggalkan Jimin.
.
.
.Dengan langkah pelan Jungkook memasuki area Light Caffe. Tangan pemuda itu mendorong pintu bening didepannya hingga menimbulkan bunyi lonceng yang tergantung.
"Jungkook, ya ampun kamu kenapa lagi"
Hal pertama yang Jungkook dengar adalah suara atasannya yang terdengar begitu khawatir. Pemuda berparas bak pengeran itu tergopoh-gopoh mendekati Jungkook.
"Jungkook gakpapa kok hyung" ujar Jungkook.
"Terus kenapa dahi kamu bisa luka gitu" omel Seokjin seperti ibu-ibu.
"Tadi ada masalah kecil disekolah"
Seokjin menghela napas "kamu selalu membuat hyung khawatir. Yaudah mending kamu istirahat dulu. Jin hyung tadi membelikanmu susu pisang"
Jungkook mengangguk, mengikuti arahan atasannya untuk duduk dan beristirahat tanpa mengetahui jika ada Taehyung yang memperhatikan mereka dengan pandangan nanar.
"Kenapa harus bohong sama gue sih. Elo kesini jalan kaki dan elo bahkan jatuhin permen kapas sebelum gue kasih ke elo Jung"
.
.
.PLAK!!
Bunyi nyaring itu menggema dimansion keluarga Jung. Jung Krystal yang baru memasuki mansion terkejut bukan main saat melihat adiknya terjatuh sambil memegang pipinya yang memerah.
"AYAH APA-APAAN" seru Krystal sambil berlari memeluk Jaehyun yang tampak kesakitan.
"Bodoh!! Benar-benar bodoh kamu Jung Jaehyun!!" maki Jung Ki Joon terhadap putranya dengan suara yang menggelegar. Laki-laki paruh baya itu melempar kertas ulangan dengan angka 89 kewajah putranya yang berada didekapan Krystal.
"Ayah sudah bilang untuk menjadi yang pertama!! Ini apa, nilai kamu malah turun. Kamu belum bisa ngalahin pemuda Jeon itu dan sekarang kamu malah kalah dengan si Mingyu itu!!"
"Ayah gak bisa nyalahin Jaehyun terus. Dia udah berusaha ayah" ujar Krystal berkaca-kaca.
"Diam kamu Krystal. Ayah itu malu punya putra seperti dia!"
"Itu karena ayah yang terlalu berambisi. Ayah bahkan gak pernah ngehargai Jaehyun" air mata Kryatal meluru. Demi apapun gadis itu sangan membenci ayahnya yang selalu mentakiti Jaehyun.
Jung ki Joon yang naik pitam mendekati putrinya lalu mendorongnya hingga dekapan mereka terlepas.
"AYAH---"
"DIAM!!!"
Saat Jaehyun ingin bersuara karena mendengar rintihan kakaknya, Jung Ki Joon sudah membentaknya lebih dulu.
Laki-laki itu menarik kerah putranya "dengar ini Jung Jaehyun. Dua hari lagi kamu ikut konpetensi. Pastikan untuk menang dan jadi yang pertama. Kalau enggak siap-siap kamu akan terima hukuman dari ayah"
Jung Ki Joon menghempaskan cengkramannya begitu saja. Laki-laki itu pergi meninggalkan anak-anaknya yang terisak. Krystal menghampiri Jaehyun, mengucapkan kata penenang untuk adiknya.
"Jaehyun sudah berusaha Noona" adu Jaehyun dengan air mata yang meluruh.
"Noona tahu Jaehyun. Noona tahu. Maaf... maaf karena noona gak bisa ngelakuin apa-apa" krystal terisak dengan suara yang bergetar hebat. Gadis itu mengeratkan pelukannya berharap dapat menghapus luka sang adik.
"Jim, kita tunda dulu kerja kelompoknya"
Setelah mengatakan itu, Taehyung mematikan sambungan secara sepihak. Sedari tadi pemuda itu memang berada diluar mansion Jung, menyaksikan bagaimana Krystal yang melindungi adiknya.
TBC
Huwaaa akhirnya Marya update😭😂😂😆
Gimana ceritanya? Masih ada yang baca?😂😅😄
Jangan lupa vote dan komen ya😢😆😂
Sampai jumpa dichapter selanjutnya🙋😎😘😆😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange promises
General Fiction"Aku percaya cepat atau lambat kalian akan datang" "Hyung-" "Sialan, siapa dirimu berani memanggilku hyung... dasar menjijikkan" "Jangan seret anak saya dalam masalah. Atau kamu akan keluar dari sekolah ini" "kenapa saya merasa kamu bukan orang asin...