Bg 1

8.4K 99 7
                                    

"kakk" lirih Nila pada Ilham

Ilham masih diam tak bergeming di samping Nila sambil memandang kosong kertas yg ada di tanganya

Ilham terdiam sebentar lalu berdiri dari duduknya

"ayo pulang" ucap Ilham

"i-iya" ucap Nila lalu mengikuti Ilham menuju Taxi yg di pesan oleh laki-laki itu

Di dalam taxi hanya ada keheningan baik Ilham maupun Nila tidak ada yg membuka suara,Nila yg saat ini menempelkan pipinya ke kaca taxi sambil melihat ke luar sedangkan Ilham tengah memejamkan matanya sambil meminjat pelipisnya yg terasa berdenyut nyeri

setelah 30 menit perjalanan sampailah mereka di rumah megah milik kluarga Nila

baru saja Nila ingin mebuka pintu tanganya langsung di tarik oleh Ilham sehingga membuat sang empu menoleh dan mengurungkan niatnya untuk turun

"hahhhh gue bakal tanggung jawab. tapi kasi gue waktu buat bicarain ini pelan-pelan sama kluarga gue" ucap Ilham setelah membuang nafas beratnya

tanpa aba-aba Nila langsung memeluk erat tubuh lelaki di sampingnya,menangis di dada bidang Ilham

" hikss ma ma-kasih La-la akan nunggu kakak siap hikss sekarang La-la nggak takut lagi karna kak Ilham nggak Ninggalin Lala hiks " Ilham membalas pelukan itu dan ikut mengelus punggung kecil Nila yg tengah bergetar di pelukanya

" sttttt jangan Nangis lagi, malu udah mau jadi ibu" bisik Ilham di telinga Nila

" engga nanggis hiks La-la cuma terharu aja" ucap Nila masih sesegukan dan menghapus jejak air matanya dengan punggung tanganya seperti anak kecil

" masuk gih gue mau pulang" ucap Ilham setelah merapikan anak rambut Nila yg berantakan

Nila mengambil satu tangan Ilham lalu meletakkanya di perutnya sendiri " Lala sama dedek bayinya sayang kakak" ucap Nila sambil mengelus punggung tangan Ilham

hati Ilham menghangat ketika sedang mengusap perut Nila walaupun masih rata tapi ia bisa merasakan kalau ada makluk hidup yg tengah berkembang disana

"chupppp " setelah mencuri satu ciuman di pipi Ilham Nila langsung kabur dari sana

Ilham terkejut merasakan cekupan itu,pasalnya ia tengah larut dengan kegiatanya barusan sampai tak menyadari jika Nila sudah mencuri satu ciumn di pipinya

"Nila jangan lari-lari!" triak Ilham melihat Nila yg tengah berlari menuju gerbang rumahnya

" maaf hehehe " ujarnya sambil tersenyum di depan gerbang

Ilham yg melihat tingkah Nila menggelengkan kepalanya dan sudut bibirnya sedikit melengkung menahan garis senyuman yg akan timbul

" jalan pak ke SMA Pancasila ya" titah Ilham pada supir taksi

Ilham melirik Nila yg tengah melambaikan tanganya dengan senyum manis di bibir gadis itu

****


saat ini Ilham tengah mengguyur kepalanya dengan air dingin untuk menjernihkan isi kepalanya yg memikirkan nasib hidupnya kedepan

bukan hanya dirinya saja yang harus ia pikirkan ada Nila dan calon anaknya juga. apalagi mereka masih sangat muda untuk masalah seperti ini tapi bukan berarti ia akan lari dari tanggung jawabnya ia sudah memantapkan tekadnya bahwa ia akan menghadapi semuanya ia walaupun akan sulit nanti tapi ia yakin bahwa ini sudah di atur oleh yg YANG MAHAKUASA

Lama mengguyur tubuhnya di bawah air mengalir Ilham menyudahi kegiatanya itu dan keluar ke kamarnya untuk memakai pakaianya

" sayang makan dulu udah di tungguin sama yg lain" ucap Farah bunda Ilham

" iya bun" ucap Ilham dari dalam

sampainya di meja makan Ilham sudah mendapati semua kluarganya berkumpul di sana ada ayah,bunda dan neneknya disana

" makan yg banyak cucu nenek biar cepat besar terus jadi orang sukses" ucap Sari nenek Ilham sambil menambahkan lauk ke piring Ilham

" udah nek makasi,nenek juga makan yg banyak " ucap Ilham pada neneknya

" gimana sekolah kamu?" tanya Arya setelah mengelap bibirnya

" Baik yah 2 bulan lagi UN" ujar Ilham pada ayahnya

" Udah nentuin mau ngelanjutin dimana?" tanya arya lagi

Ilham diam setelah ia mengetahui kalau Nila hamil ia jadi tidak kepikiran kuliah padahal sebelumnya ia berencana mau mengambil jurusan Kedokteran

" belum yah nanti aja mau fokus ke ujian dulu" jawab Ilham seadanya

" yasudah belajar yg rajin buat kami bangga sama Nilai kamu" ucap ayahnya sambil menepuk pundak Ilham

" i-iya ayah" ucap Ilham sambil tersenyum kaku

Saat ini Ilham tengah duduk di meja belajarnya di hadapanya memang banyak terdapat kertas soal- soal yg mungkin akan muncul pada saat ujian tapi pikiranya menerawang jauh entah kemana

"ayah" satu kata tetapi begitu banyak memikul tanggung jawab ketika seorang laki-laki menyandang gelar sebagai seorang ayah

Ilham selalu memotivasi dirinya sendiri untuk bisa menjadi seorang ayah yg bertanggung jawab,iya! tidak ada alasan untuknya tidak bisa apalagi sudah ada sang janin yg akan terus berkembang saat ini

thing!

suara ponsel Ilham mengembalikan atensi laki-laki itu dari pergulatan pikiranya

"Halo" ucap Ilham setelah menggeser ikon berwarna hijau di ponselnya

"kakak ganteng lala pengen maem rujak,kata gugel itu namanya ngidam" ucap Nila dengan suara pelan di seberang sana

"terus?" ucap Ilham menaikan sebelah alisnya yg tak dapat di lihat oleh si penelpon

"ihhh kata mbah gugel kalo istri ngidam harus di turutin nanti anaknya ileran tauu!" ucap Nila lagi menakut-nakuti Ilham

"emang lo istri gue?"tanya Ilham menggoda Nila

"kan calon istri kaka ganteng hehe" ucap Nila cengengesan

"siapa yg mau sama lo?" pancing Ilham

" ya kakak lah masa kaka gak mau punya Istri yg soleha cantik dan rajin menabung seperti Lala?" ucap Lala menyombongkan dirinya

" gak tuh gue gak mau" datar Ilham

"gak mau nolak kan maksudnya hayoo ngaku kaka ganteng Lala tau kaka ganteng pasti bakal bilang gitu kan?kan?" goda Nila

" pede sekali anda" ucap Ilham semburat lengkungan menghiasi bibir lelaki itu

"udahh ahhh ayo si kakk Lala pengen rujak tapi dari tangan kaka langsung" melas Nila

"udah malem besok gue buatin"mendengar itu Nila langsung memekik gembira

" aaaa baiknya kakak gantemg jadi makin syukaa" ujar Nila malu-malu

"udah tidur sana jangan begadang mulu" titah Ilham pada Nila

" Shiapp boss" ucap Nila semangat

"hm" gumam Ilham

"good night papa" bisik Nila langsung memutuskan sambungan telponya

Ilham tersenyum simpul mendengar panggilan papa untuknya yg mampu membuat hatinya bergetar




Next??
Kasi banyak bintang &komen buat Part selanjutnya❤

semoga kalian suka ya sama cerita baru Aku See you at next chapter guys💋

IlHAM & NILA (MBA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang