Bg 5

1.5K 51 1
                                    

Saat ini Nila tengah berada di kamar Ilham hanya diam sambil memperhatikan kesekelilingnya, ia ingat disini. di tempat ini ia dan ilham melakukan itu sehingga membuahkan hasil seperti sekarang

"sana mandi gue udh selesai" ujar Ilham keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambutnya yang basah

Ya ilham dan Nila mememang sudah resmi menjadi pasangan suami istri dari beberapa jam yg lalu

tidak ada pesta mewah seperti pasangan-pasangan lainya pernikahan Ilham dan Nila hanya mengundang kluarga terdekat saja bahkan orang tua Nila saja tidak datang lantaran tidak setuju dengan pernikahan tersebut di mana Anggara masih tetap keukuh ingin mengugurkan janin yg ada di dalam perut Nila

Beberapa hari sebelum akad Ilham beserta kluarganya pergi ke kediaman kluarga Nila untuk meminta restu tetapi bukan di sambut dengan baik  Ilham justru mendapatkan banyak bogeman dari papa maupun abang dari Nila

untuk  teman-teman Ilham maupun Nila tidak ada yg tahu satupun akan pernikahan mereka, semuanya  di rahasiakan oleh kluarga karna tentu saja  mereka berdua masih bersetatus sebagai pelajar

"selesai mandi langsung ke meja makan, gue kesana duluan" ujar Ilham langsung keluar dari kamarnya membiarkan Nila membersihkan dirinya tanpa terganggu dengan keberadaanya

Sekitar 15 menit Nila keluar dengan tubuh yg lebih segar,menyampirkan handuk yg barusan ia pakai di balakang pintu lalu meraih sisir untuk merapikan rambutnya sebelum menyusul ilham ke meja makan

Nila melihat meja makan sudah terisi hanya tinggal dirinya yg belum,dengan perasaan gugup Nila menarik kursi di samping Ilham

Nila berusaha menormalakan jantungnya, sungguh ia sangat takut apalagi  nenek Ilham terus memandangnya sinis

dari Awal ia di kenalkan di kluarga ilham memang neneknya secara terang-terangan membenci dirinya sementara kedua orang tua ilham tidak terlalu perduli mungkin masih kecewa dengan dirinya dan juga Ilham

"jangan bengong makan" ujar Ilham memberikan sepiring nasi beserta lauk pauknya pada Nila

"dimana-mana itu istri yg melayani suami bukan malah sebaliknya" ucap Nenek sari menyindir Nila

"sudah-sudah makan semuanya" ucap Arya mengintrupsi

dengan ragu-ragu Nila menyuapkan nasi kedalam mulutnya sambil sesekali mencuri pandang kepada kluarga Ilham yg tengah menyantap makanannya dengan tenang

Setelah selesai makan malam Nila membantu Bunda farah membereskan piring-piring yg kotor sementara Ilham pamit keluar sebentar entah pergi kemana Nila tidak menanyakannya

"udah La biarin aja nanti bunda yg cuciin" ujar Farah pada Nila

" nggak papa bun-bunda tinggal sedikit lagi kok " ujar Nila sambil mencuci piring

" udah biarin aja dia yg nyuci biar tidak jadi anak manja yg cuma diam saja nyusahin orang lain" ujar nek sari melirik tidak suka kearah Nila

" buu " ujar Farah memperingati ibunya

" ck emang benerkan nyusahin. gara-gara dia Ilham jadi seperti ini" ujar nek Sari membuat Nila merasakan sesak didadanya

" entah dengan siapa dia tidur di luar sana sampai hamil lalu menyuruh Ilham buat bertanggung jawab dan Ilham mau saja menuruti kemuaan wanita seperti dia" Nila segera menghapus air matanya yg meluruh ke pipinya sungguh perkataan nenek sari sangat menyakitkan ia berani bersumpah ia bukan gadis seperti yg di tuduhkan barusan

" sudah nak istirahat saja biar bunda yg lanjutin nanti" ujar farah pada menantunya

" sudah selesai kok bun Nila permisi ke kamar ya bun nek " pamit Nila memaksakan untuk tersenyum

IlHAM & NILA (MBA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang