Bg 4

1.6K 43 0
                                    

Di koridor rumah sakit Ilham dengan sangat hati-hati memapah Nila,gadis itu bersikeras tidak mau di gendong oleh Ilham

"la gue gendong aja ayo" bujuk ilham lagi

"gamau malu tau" ucap Nila masih melanjutkan perjalanan mereka menuju parkir rumah sakit

"Nila mau kemana kamu!" ucap seseorang membuat Nila mati kutu di tempatnya

" kakk gimana ini?" ucap Nila pelan belum brani menolehkan kepalanya ke belakang

"lo tenang aja biar gue yg hadapin" ujar Ilham menenangkan

" enggak jangan-jangan kita harus kabur kak ayo" Nila menarik lengan Ilham

"tapi la-" belum sempat ilham menyelesaikan ucapanya Nila sudah berlari dan menarik tanganya dengan spontan ilham ikut berlari

satu tangan Nila memegang perutnya dan yg satunya berpegangan dengan tangan ilham

" La berenti la gausah lari " peringat ilham tapi tidak di hiraukan oleh Nila

"shhh gpp kak ayo cepet di depan udh ada taxi" ujar Nila sedikit meringis

sampai di samping taxi Nila langsung masuk dan ikut menarik ilham juga

" pak langsung jalan pak cepet"uajr Nila pada supir taxi tersebut

" shhhh " Nila mengusap permukaan perutnya yg terasa nyeri berharap bisa meredakan rasa nyerinya

ilham yg baru saja melepaskan topi jaketnya langsung menoleh ke arah Nila dengan cemas

" kenapa perutnya sakit?" tanya ilham khawatir sambil ikut mengelus pelan perut Nila

" sedikit" ucap Nila agar ilham tak khawatir

" balik ke rs aja ya" ucap ilham yg langsung di tolak Nila

" jangan kak please Lala gak mau ketemu mama papa sekarang" ujar Nila memohon

" yg tadi siapa?" tanya ilham masih mengelus perut Nila

" itu bangnya Lala" ucap Nila sambil memperhatikan wajah tampan ilham yg tak jauh dari wajahnya

"ohh" balas ilham sambil menganggukan kepalanya

" maaf mas mbak saat ini saya harus antar anda kemana ya?" tanya supir taksi itu pada ilham dan nila

" ke perumahan taman sekar pak" jawab ilham pada supir taxi tersebut

                       ⚫⚫⚫

setelah sampai di tempat tujuan Ilham langsung turun di ikuti oleh Nila

Nila mengamati rumah yg tidak terlalu besar di depanya, tapi mempuanyai tanaman yg membuat rumah itu terlihat cantik dan nyaman jika di tempati

sementara ilham tengah membayar ongkos taxi dan Nila mengamati sekeliling kompleks

" ayo " ajak ilham masuk kedalam rumahnya

" tap-tapi kak" gugup Nila

" udah ayo" ujar ilham menenanngkan

Nila mengikuti langkah  ilham dari belakang berjalan  pelan di belakang laki-laki itu

"Assalamualaikum " ucap ilham seteah mengetuk pintu rumahnya

" walaikumssalam " balas wanita paruh baya yg Nila yakini sebagai ibunya ilham

" Yallah dari mana saja nak?" tanya wanita  itu  cemas pada putranya

" dari luar bun " jawab ilham sedikit menyunggingkan senyumnya

" udh ayo masuk -ehhh" ucapan Farah bunda ilham berhenti ketika baru menyadari ada seseorang di belakang ilham

IlHAM & NILA (MBA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang