Wild Race
By : Yano.1905▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪▫
🚨Warning! 18+
Mengandung adegan sadis dan berbahaya. Alkohol. Rokok. Kenakalan. Kejahatan.Meski begitu saya nggak yakin kalian yang di bawah umur bakal nurut. Wkwkwkwk
Ah tapi yaudahlah, udah diingetin. Ntar kalau trauma jangan minta tanggung jawab.
.
.
Selamat Membaca
..
.
"Go ... Go ... Ayo tinggal satu putaran lagi dan Avilio masih memimpin!" Komentator acara balap liar malam ini tak henti-hentinya menyunggingkan senyum.
Avilio Rosswald, sang pangeran berkuda besi, si jagoan utama para penjudi area balap liar, sejak awal putaran hingga akhir sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kekalahan. Ada sepuluh orang termasuk si komentator bertaruh atas nama Avilio sebagai pemenang. Jumlah taruhannya menyentuh angka lima puluh juta.
Angka yang fantastis bukan? Tapi jangan berhenti terkejut dulu, sebab angka tersebut baru didapat dari satu bookmaker, belum bookmaker lain, bookmaker bengkel dan sponsor. Tiap pulang balapan, dompet Avilio selalu menggembung, bahkan kalau tidak muat ia sering menenteng sisanya dengan kresk hitam yang nantinya akan dimasukkan ke dalam ransel. Sempat ada usul untuk mentransferkan saja pendapatan taruhan ke dalam rekening untuk mengganti uang tunai, namun mereka bilang sensasi menghitung lembaran uang itu sangat mengasyikan.
"Itu dia! Mulai terlihat Ninja ZX 14R dengan ridernya yang sering bikin anak gadis panas dingin, hampir mendekati garis finish daaan ... Goaaal!" seruan riuh komentator balap menirukan gaya komentator sepakbola menggelegar lewat speaker di dekat garis finish.
Para penonton ikut terbawa euforia. Begitu mesin motornya berhenti, Avilio melepaskan helm. Menampakkan wajah tampan berpeluh dengan rona gembira. Dia mengepalkan tangan lalu meninju langit. Bersorak atas kemenangannya sendiri. Orang-orang lantas menghampirinya, memeluk dan mengucapkan selamat. Dia digiring naik ke atas podium mini untuk melakukan selebrasi ala atlet MotoGP dengan sebotol sampanye. Semua orang tertawa.
"Luar biasa Avilio! Kau tidak pernah mengecewakan kami!"
"Aku turut senang mendengarnya."
Seorang bookmaker berambut pirang cepak, yang diketahui bernama Natt, mendatanginya dengan senyum lebar seraya mengacungkan tangan. Avilio menyunggingkan senyum dan membalas tos.
"Jangan ke mana-mana dulu jagoan, ambil dulu persenanmu."
"Tentu saja, mana mungkin aku melewatkannya."
"Siapa tau 'kan? Lihat itu, para 'cewek payung' sudah mengincarmu, kalau aku telat bergerak mungkin kau sudah dibawa kabur." Natt menunjuk gerombolan perempuan berpakaian minim yang berdiri di sekitar vending machine. Bibir mereka yang dipoles gincu tersenyum lebar saat Avilio melambai.
"Hahahaha!"
Aviliopun mengikuti Natt berjalan menuju teras salah satu bengkel yang sudah tutup setelah memarkirkan motornya di tempat yang aman dan melepas racing suitnya. Orang-orang berkerumun untuk mendapatkan uang taruhan mereka. Pemuda yang jadi juara balapan malam ini mendapatkan tiga puluh persen dari sang bookmaker sesuai perjanjian awal. Avilio melakukan hal serupa dengan bookmaker lain, menyambut segepok uang lalu mengantunginya. Dengan langkah santai pemuda tampan itu menghampiri gerombolan perempuan sambil mengeluarkan rokok, membakar ujungnya sedikit sebelum disesap nikmat. Mereka duduk dan berbincang-bincang, meski di antara perbincangan itu didominasi godaan nakal untuk satu-satunya pria di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Race
RandomSeorang putra dari Don mafia diculik di club malam? ✳Disarankan baca mode item