"Anak itu belum pulang? Uhuk ... Uhuk."
Pukul setengah lima pagi Don Arcero, Andrew Rosswald, terbangun karena mendengar suara hujan yang sangat deras. Angin bertiup kencang menerpa kanopi di luar kamarnya, bergesekan dengan ranting pohon akasia yang beterbangan. Dia keluar untuk memastikan keadaan mansion, yang sebenarnya tidak perlu dirisaukan karena mungkin mansionnya bocor atau banjir hanya karena hujan biasa, lalu bertemu dengan Eric, Konselornya, di ruang tamu.
Pria bermata sipit itu juga tampak mengkhawatirkan sesuatu sembari menatap ke luar jendela.
"Avilio bilang dia masih ingin terus menggali informasi soal Black Stone," jelasnya. "Tuan, sebaiknya anda tidak keluar dari kamar saat dingin seperti ini."
Sang Don menghela napas seraya menggelengkan kepala, menolak saran Konselornya. "Dasar. Kenapa anak itu sangat terobsesi?"
"Mungkin dia ingin menunjukkan kemampuannya pada Anda." Eric tersenyum. "Bagaimanapun juga, Avilio sudah dewasa, dia juga menyadari hal itu. Mendapatkan informasi dengan jerih payahnya sendiri pasti membuatnya senang."
"Tapi mengapa harus Black Stone? Kelompok mafia yang keberadaannya transparan dan hanya mengandalkan kemisteriusan untuk membuat lawan takut. Aku bahkan tidak akan kaget jika Avilio pulang dan berkata bahwa dia menyesal mengorek informasi soal kelompok itu."
Eric terdiam beberapa saat, lalu bergumam, "Ya mungkin dia akan menyesal."
Pandangan mereka berdua bertemu.
"Karena tidak menemukan sesuatu yang menarik," lanjut Eric santai.
.
.
.
Beberapa saat yang lalu ...
Pintu dengan tulisan &-7 terbuka, seorang pria berambut gondrong yang disisir ke belakang memunculkan kepalanya di lorong yang sepi. Di lantai dua ini masih terdengar suara dentuman musik meskipun samar-samar. Dari ujung lorong, muncul pria berambut perak, memanggul pemuda di pundaknya.
"Yo, Frank," sapanya pada kepala penyelenggara balap liar di kota A15 itu.
"Siapa yang kau bawa, Jim?"
Jim memutar tubuhnya, menunjukkan kepala bersurai hitam kecoklatan yang menunduk. Pemiliknya tak sadarkan diri.
Kedua mata Frank terbelalak. "Avilio?" pekiknya.
"Ada mafia cilik penasaran dengan urusan orang dewasa. Dia bisa sampai ke sini karena sepertinya dia mengira kau bertemu dengan anggota Black Stone. Aku berhasil berpura-pura panik di hadapannya."
Frank tergelak dia lantas membuka pintu ruangan lebih lebar. "Ayo masuk."
Di dalam ruangan itu, ada satu orang lagi yang duduk di sofa tunggal. Kepalanya terangkat begitu mendengar Frank menyuruh rekannya memasuki ruangan.
"Itu ... ." Pria itu terbelalak antusias seolah menemukan sesuatu yang sangat berharga.
"Putranya Rosswald, dari Arcero. Si juara tak terkalahkan di lintasan balap liar kota A," jelas Frank mendahului seraya menutup pintu kembali.
Jim meletakkan Avilio yang tak sadarkan diri di sofa panjang, sementara dirinya duduk di samping Frank.
"Apa yang kau lakukan padanya?" tanya pria satu itu pada Jim.
"Dia jatuh dari tangga karena kecerobohannya sendiri." Jim mengangkat kedua tangannya, menunjukkan isyarat tidak ingin disalahkan. Kemudian dia menghela napas dan melanjutkan.
"Aku bertemu dengannya setelah kembali dari kamar mandi, kebetulan dia baru saja sampai di depan pintu. Aku tak tau apa tujuannya, jadi kupancing dia sedikit, oke, mungkin aku memukul hidungnya terlalu kencang, tapi tidak masalah 'kan? Dia lelaki. Ternyata anak ini menduga kau adalah anggota Black Stone, parahnya dia mengira aku bawahanmu." Jim terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Race
De TodoSeorang putra dari Don mafia diculik di club malam? ✳Disarankan baca mode item