Nanami's wife

Episode 11

Author mendapat ide cerita dari episode 11

Pukul 18.00

"Aku yakin jam ini pasti ada suara mobil yang masuk ke dalam parkir, tapi kenapa sekarang belum ada?" Gumamku
Aku menuju ke jendela melihat keadaan di luar. Tidak ada mobil yang masuk ke halaman.
"Lembur ya? Tuhan, tolong jaga dia."

Pukul 18.15

"Aku telpon saja? Ahh jangan, aku akan mengganggunya."
Aku mengisi waktu menunggu Nanami dengan bermain ponsel. Tapi tetap saja, waktu terasa lambat tanpa adanya Nanami.
"Tolong beri aku kabar.."

7 menit kemudian

*Suara panggilan masuk.*

Suami

Seketika aku merasa senang dan cemas, cemas kalau ada berita buruk yang akan disampaikan dari sana.

"Halo Nanami."

"Halo (Y/n), maaf aku belum bisa pulang awal, masih ada pekerjaan yang harus aku urus."

"Ah.. tidak apa Nanami, ummm..."

"Aku tidak apa, aku baik-baik saja. Maaf aku baru memberitahumu sekarang kalau aku akan lembur."

"Iya. . . Jangan lupa makan malam."

"Ya, aku sayang kamu."

Panggilan berakhir
(Apakah percakapan diatas sudah seperti Nanami yang berada di anime/manga? Author ingin memberi kata "saya" tapi kalau ditulis terlihat aneh, jadinya menggunakan "aku")

"Kamu kira aku percaya kamu baik-baik saja? . . ." Aku menghela napas.
Aku menuju meja makan dan menaruh makanan ke dalam kulkas.

Aku duduk di sofa, bermain ponsel, berselancar di sosial media.

21.05

Sudah berapa kali aku melihat jam di ponsel, waktu benar-benar bergerak lambat. Mataku sudah tidak dapat diajak bekerja sama untuk menunggu Nanami pulang.
Aku pun memejam mata dan terlelap.

Aku mimpi buruk, aku ditinggal oleh Nanami tanpa ada alasan yang jelas dan terbangun.
Pukul 01.00

Air mata turun, napasku tidak teratur.