Aku menekan nomor kunci lalu membuka pintu, "Aku pulang," dengan menahan sakit aku langsung menuju kamar.
Saat aku masuk, langsung tercium sedap, "Sayang? Pulang awal, apa di kantor ada acara?" Terdengar suara Nanami dari dapur.
Aku tetap berjalan menuju kamar, "Aku sedikit pusing.." aku langsung melepas kaus kaki, mengganti pakaian, mencuci tangan dan kaki, baru merebahkan diri di kasur.
Nanami masuk kamar lalu duduk dikasur, tangan nya menjulur menyentuh dahi ku lalu leher, "Tunggu sebentar, makanan nya sudah mau matang." Nanami keluar kamar menyiapkan makan malam.
Sekitar 15 menit, Nanami belum kembali. 'Tidur dulu deh..'
Sudut pandang Nanami :
Aku kembali ke kamar 30 menit setelah memasak dan menyajikan makan malam, tapi aku melihat (name) sudah tertidur. 'Bangunkan tidak ya?' aku meletakkan piring dan gelas di meja sebelah kasur, mengusap lembut rambut nya. "Sayang, makan dulu ya?"
(Name) membuka mata nya, "Aku suapin." Dia memposisikan dirinya duduk kemudian aku menyuap nya.
"Tadi perjalanan pulang pakai transportasi online?"
"Iya,"
.
.
.Sampai di akhir suapan nya, "Ini sekalian minum obat ya?" Aku beranjak ke tempat cuci piring.
Setelah selesai mencuci, aku kembali menghampiri nya."Sayang, makan malam juga sana.."
"Hmm... Mau nungguin kamu dulu." Ucapku.
"Makan dulu." Perintah (name) dengan tegas.
"Iya, iya."
"Makan di meja makan, jangan di sini, ganggu orang tidur." Dia membalikkan badan.
Aku menuju ruang makan mengambil alat makan dan menyantap makan malam.
'Ah, aku lupa belum mengganti perban,' setelah selesai makan, aku mencuci alat makan lalu mengambil kotak P3K dan duduk di sofa mengganti perban sendiri.
Setelah itu aku masuk kamar ingin tidur tapi ini masih jam 8, namun aku merasa sepi karena (name) sudah tidur.
Aku berbaring di sebelah nya, melihat wajahnya yang sedang tertidur pulas. Manik ku turun menuju leher nya, ingin rasanya memberikan tanda dan mendengar suara lembut nya memanggil namaku.
'sadarrr, astaga pikiranku..' aku memejamkan mata untuk tidur.Pukul 05.20 pagi
Aku bangun, memegang dahi (name) suhu nya sudah normal. Aku bangkit dari kasur menuju kamar mandi.Setelah dari kamar mandi, aku ingin menuju ke dapur tapi ada suara ponsel bergetar. Oh, ponsel ku yang bergetar.
Gojo
'sialan.' gerutu ku
Aku keluar kamar menuju ruang tamu. "Halo.""Hei Nanami, aahhh kenapa kamu begitu dingin?"
"...."
"Dasar. Bagaimana luka mu? Sudah pulih? Kalau sudah, ada pekerjaan untukmu."
"Ya, aku sudah pulih. Kemana aku harus pergi?"
"Distrik J, ada satu sekolah yang muridnya hilang, dan ternyata ini berkaitan dengan kutukan."
"Baik, aku akan kesana."
"Oke.... omong-omong bagaimana kabar istrimu?"
Tuut..
Aku menutup telpon.Sudut pandang (name) :
Aku terbangun, aku merasa lebih baik. 'dia sudah bangun?' aku segera membersihkan gigi lalu menuju dapur.
"Pagi sayang, sudah merasa baik?" Tanya Nanami.
"Pagi... Iya, aku merasa baik." Aku melihat Nanami sedang mengoles roti tawar dengan mentega. "Buat roti bakar?"
"Iya, kamu mau isi apa?"
"Coklat saja." Aku mengambil segelas air dan meneguknya.
"Sayang." Panggil nya.
"Ya?"
"Hari ini aku akan ke distrik J, ada pekerjaan dari Gojo."
"Yakin? Lukamu? Oh! Aku lupa tidak mengganti perban mu semalam."
"Sudah aku ganti. Lukaku sudah tidak parah sayang."
Aku menghela napas,"Baiklah.... Jaga kondisi dengan baik."
Dia tersenyum, "Maaf ya, nanti berangkat sendiri-sendiri, dan aku belum tau pulang jam berapa."
"Tidak perlu dipikirkan sayang," aku tertawa kecil.
Aku merasa Nanami melihatku terus-terusan, "Kenapa?" Tanyaku.
Nanami meletakkan roti kemudian mendekat kearahku dan menarik daguku untuk mendongak ke atas. Bibirnya menyatu dengan bibirku, ciuman yang makin dalam juga tidak mengizinkan diriku untuk menghirup udara.
Hingga Nanami mengakhiri ciuman, kami meraup oksigen sebanyak-banyaknya.
Nanami menenggelamkan kepalanya ke leherku, dengan mengecup ringan sampai menghisap nya dengan keras. "Disini tidak terlihat kan?" Dia melihat bekas merah di atas dada ku.
Aku menggeleng, Nanami memelukku dengan kepalanya yang masih di leher ku. "Kamu libur dulu saja ya?" Tanyanya.
"Aku sudah sehat sayang,"
"Iya tau kamu sehat tapi, libur nya.... Untuk kita berdua di rumah..."
"Making out hmm?" Goda ku.
Nanami hanya diam. "Not today.
Cepat sarapan." Aku mendorong Nanami untuk melepas pelukan."Sayang~"
"Enggak, Nanami Kento!"
".....
Iya.. maaf,"Aku masuk ke kamar mengganti pakaian dan juga menyiapkan pakaiannya.
Tercium bau roti bakar yang sudah matang, aku menuju dapur. "Itu pakaian sudah aku siapkan.""Terima kasih," dia memasuki kamar mengganti pakaian.
"Aku berangkat.."
"Aku antar.."
"Tidak perlu.." aku pun pergi menuju kantor
++
Gadis yang sedang menuju kantor ini salah tingkah sekali...'Ahhh astaga, aku juga ingin dirumah bercinta dengan Kento... Tapi mencari uang yang terpenting.
Hmmm...
Dia agresif sekali... (///-///)
Bagaimana nanti saat aku pulang ya? Semoga bisa bercinta deh... '
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanami's wife
Fanfiction⚠️DIBERHENTIKAN⚠️ Bagaimana kalau kalian menjadi istri Nanami? 。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。 Fanfiction by ©TitiRiko Jujutsu Kaisen belongs to ©Gege Akutami 。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。