𝐓𝐫𝐢𝐠𝐠𝐞𝐫 𝐰𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 = 𝐒𝐞𝐱𝐮𝐚𝐥 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫
⚠️(𝐍𝐚𝐧𝐚𝐦𝐢 𝐊𝐞𝐧𝐭𝐨 𝐒𝐮𝐛𝐦𝐢𝐬𝐬𝐢𝐯𝐞)⚠️
⚠️ Bahasa vulgar ⚠️Minors Don't Interact!!!!!!
(Male Reader)
Aku mengerjapkan mata, melirik jam dinding. Pukul 20.30.
Mengumpulkan nyawa terlebih dahulu. Manik (h/c) ku melirik ke arah samping kasur dan terlihat Nanami disana.
Tunggu.
Dia tidak mengenakan kaus.
'Sialan.'Aku menelan saliva-salivaku, melihat badan kekar dan mulusnya. Kedekat kan wajahku di ceruk leher nya, ku hisap-hisap lembut tetapi meninggalkan bekas merah gelap.
"Hngh... (Name)~"
"Kamu ingin menggodaku hm?" Ku raba dada sampai perutnya, membuat nafas Nanami makin berat.
"Iya, aku ingin menggodamu."
'ugh beraninya....' aku tersenyum miring.
"Please, fuck me. My Lord."
Uh-oh, anak ini benar-benar ingin menggodaku. "Hmmm.... No." Aku bersiap-siap akan turun dari kasur, tapi lenganku ditahan oleh Nanami.
"Please~ My Lord..... I will good boy for you..... Please, fuck me. I'm begging. Please~"
"Baiklah.... Lepaskan celanamu, then fuck yourself!"
"I-- no.... I want you to fuck m---"
"Baiklah kalau kamu tidak ingin mendengar." Aku tinggalkan dia di kamar, aku berjalan menuju dapur mengambil segelas air.
Hmmm.... Sebaiknya aku membawakan segelas air untuknya. Aku kembali ke kamar dan.... Pemandangan menakjubkan menghampiri.
Nanami, melakukannya.Jari-jarinya memijat penisnya, naik dan turun. Suara berat, nafas rendahnya memenuhi kamar.
"Good.... Good...." Aku meletakkan gelas di meja lalu mengambil pelumas di laci, melumuri dua jari ku. Aku mengangkat kedua kakinya, memasukkan dua jari ku ke lubangnya yang mungil.
Nanami menggeram, "Yes... My Lord... Yes.... Hnhm yes~" dia tetap memijat penis nya, menyesuaikan irama jari ku.
Desahan lembut nya, membuat ku tidak sabar masuk ke dalamnya, dibalik celanaku, adik kecil benar-benar sudah bangun.
"My Lord, i'm goona... Hnghn... I'm gonna cum."
Ini yang aku tunggu, aku mempercepat permainan jari ku, sampai cairan putih nya keluar. Aku mendekatkan bibir lalu mencium bibirnya. Kumasukkan lidah ku ke mulutnya dan menari bersama.
"Lepaskan semua celana ku!"
"Yes My Lord."
Saat celana ku semua sudah dilepas oleh nya, ku dorong kepalanya mendekati penis ku. "Suck it!" Aku mendorong kepalanya lagi sampai penisku memasuki mulutnya.
Lidah nya yang lincah membuatku menggeram. "Yes... you are my good boy..." Aku menengadah ke atas dan mendorong kepala Nanami lebih dalam membuatnya tersedak. "Get ready..... Hngh.... I'm getting close.
Unh... Hmm.. hngh~" akhirnya aku mengeluarkan cairan putih ke dalam mulutnya, Nanami menelan cairan itu dan membersihkan penis ku dari cairan yang masih tersisa."Kamu suka hm?"
"Ya, selalu. Aku selalu menyukai nya."
Aku menarik dagu nya dan mencium bibirnya, "hnh.. my lord."
"Shut up! You're little voice getting me crazy."
"I should made a little voice, then. My lord~"
I smack his ass, berulang kali, sampai memerah, supaya dia tidak membuat suara kecil itu. Tapi, dia makin menjadi, membuat suara yang benar-benar membuatku gila.
"Ahn... Yes my lord~ you like it? Looking.... My ass.......... getting~ red, hngh..."
"You're such a bad boy!" Aku mendorongnya ke bawah supaya aku berada di atas nya, mencari lubang untuk kumasuki. Tanpa ampun, aku memasuki dalam satu hentakan membuat dia terkejut dan menggeram kesakitan.
Aku menggerakannya keluar dan masuk dengan kasar, "My Lord~ ...... Please get slowly... I- mhnm... That's hurt."
"Kenapa aku harus mendengarkan perkataan mu hm? Setelah.... tadi kau tidak ingin mendengarkan perkataanku?"
"Aku... aku minta maafh~..."
Aku tetap menggerakkan nya dengan kasar, kakinya bergetar, dia sudah ingin mengeluarkannya.
"My Lord... I wanna come, i-....." Aku menjepit penis nya untuk membuat dia tidak mengeluarkannya, "No... My lord~ please.... Hngh~ let me come... Uhn~"
"Aku belum ingin mengizinkanmu untuk mengeluarkannya."
Nanami tidak menjawab nya, aku melanjutkan menggerakan pinggangku. Tangan kanan ku, mengusap wajah nya, ibu jariku memasuki mulutnya. Dia menghisap ibu jariku, menggigit, dan mencium.
Kelakuannya membuatku mencapai klimaks, aku mengendurkan jepitan penisnya. "Let come..." Kami mengeluarkan bersama.
Aku mencium bibirnya, kedua lengan Nanami melingkar di leherku. "I love you."
"I love you more, My Lord."
Kami masih meraup oksigen sebanyak-banyaknya, meringankan keletihan. Udara kamar terasa panas, keringat bercucuran dari badan kami. Aku menurunkan kepala untuk sejajar dengan lehernya lalu aku mencium, menghisap, dan menggigit leher itu.
"Hnhm.... That's tickle." Nanami menjambak rembutku.
Dari leher aku turun ke pundak, dada dan perut. Aku membalikkan badannya, berniat mencium punggung nya. Tapi aku melihat pantat nya masih merah. "Masih terasa panas?"
"Hmm iya.."
"Tunggu, akan aku ambilkan aloevera gel."
"Jangan.... hmmm, nanti saja. Aku hanya mau kamu di dekatku dulu." Nanami memasang wajah memohon.
Arghhh aku gila. Aku menarik dia berada di dadaku dan aku memeluk erat. "Bisakah kamu tidak memasang wajah seperti itu? Itu.... membuatku gila."
"Kamu juga kadang memasang wajah seperti itu...."
"Oh iya kah? Hmmmm...." Aku mengeratkan pelukan. "Maaf tadi aku kasar."
"That's fine, i like it. That make crazy too...."
Aku mencium kening nya beberapa kali dan mengusap rambut nya. "Kento, kamu belum minum." Aku meraih gelas di meja dekat kasur lalu menyodorkannya.
"Terima kasih."
Dia menghabiskan satu gelas, aku menyodorkan gelas milikku. "Ini habiskan juga."
"(Name) sendiri tidak minum?"
"Sudah, nanti aku ambil lagi. Sudah...., minumlah."
"Terima kasih." Nanami menghabiskan gelas kedua nya.
"Baiklah, ayo mandi." Aku mengangkat badannya di dekapanku lalu masuk ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanami's wife
Fanfiction⚠️DIBERHENTIKAN⚠️ Bagaimana kalau kalian menjadi istri Nanami? 。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。 Fanfiction by ©TitiRiko Jujutsu Kaisen belongs to ©Gege Akutami 。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。