🌓
Kang Seulgi
Aku sedang bersama Sooyoung, Kak. Mungkin kami akan sedikit terlambat sampai ke rumah.Masih mengenakan kemeja kerja putih dengan dua kancing terbuka serta jas hitam tersampir di lengan kiri, Irene reflek menaikkan alis kala membaca pesan Seulgi di detik kakinya mencapai teras.
Ada sedikit debaran tak biasa di dada Irene yang merupakan efek kekhawatiran mengingat Joy sudah tidak benar-benar dijemput sejak beberapa bulan lalu. Membuatnya memutar otak tentang alasan apa Seulgi tiba-tiba bersama Joy.
Tak dapat menahan lagi, balasan pun Ia kirimkan.
Bae Irene
Semuanya baik-baik saja?Kang Seulgi
Ya. Tidak pernah lebih baik dari ini, Kak. Tidak perlu khawatir. Dia hanya ingin menyegarkan pikirannya.Bae Irene
Baiklah. Jangan pulang terlalu malam. Hubungi aku jika terjadi sesuatu, okay?Kang Seulgi
Tentu, Kak. Terimakasih.Barangkali nafas panjang yang Irene hembuskan di saat tangannya kembali memasukkan ponsel ke saku celana kain putihnya, merupakan realisasi kelegaan yang belum pernah Ia rasskan sebelumnya.
Mendapati Joy sudah mencoba kembali dekat dengan setidaknya salah satu saudarinya, membuat Irene berani membentuk satu probabilitas bahwa nantinya mereka semua bisa sungguh berkumpul layaknya keluarga biasa.
Well, mungkin lebih pada Joy. Karena kenyataannya, keempat perempuan lain selalu meluangkan waktu paling sedikit dua jam di tiap-tiap hari mereka untuk sekedar menanyakan kabar atau memperbincangkan subjek acak.
Tidak seperti Joy yang akan langsung mengurung diri di kamar akibat satu alasan yang masih belum diketahui oleh saudari-saudarinya.
Beginilah energi Irene. Melihat Wendy dan Yeri bercekcok seperti kakak beradik pada umumnya di sofa ruang keluarga; berebut remote sementara televisi sibuk menampilkan sebuah kartun di layarnya.
"Ada apa ini?"
Berhenti bertengkar, keduanya menoleh pada sosok paling tua di antara mereka kini.
"Kak Hyun! Kak Wan mencoba merebut remote TVnya! Bukankah yang lebih tua seharusnya mengalah?!"
"Yak! Kau yang mengambil remotenya dariku saat aku sedang menonton!"
"Remote itu ada di meja tadi!"
"Ya. Dan aku sedang menonton acaranya! Jadi kau yang merebut! Sekarang, kembalikan!!
"Kak Wannie tidak memegangnya, jadi itu tidak bisa dikatakan sebagai merebut!"
"Anak nakal!"
"Kakak usil!"
"Mwo?! YAK!"
Diatas segalanya, Irene tak ingin ambil pusing. Beban pikiran pekerjaan saja sudah cukup menekan otaknya, manalagi suara nyaring dua sosok yang menurutnya memang tak pernah berhenti bertengkar itu benar-benar hanya akan menambah migrainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrète ✔
FanfictionJoy selalu mengasingkan dirinya dari keempat saudarinya atas sesuatu yang dirinya sendiri tidak mengerti bagaimana cara mengekspresikannya.