2

706 71 0
                                    

(2nd day)

"Jaemin!! Sarapan sudah siap!"

_Aku akan membawa masakan ibu ke Sekolah._

Alasannya sudah sangat jelas bukan? Menghindari Lee Jeno.

"Maaf ibu, aku buru-buru. Akan ku taruh dalam bekal saja."

"Kenapa mendadak sekali? Jika tahu ibu bisa siapkan."

"Tidak usah ibu. Andai rapatnya tidak mendadak seperti ini."

Ia mengambil tempat bekalnya, memasukkan sandwich keju, telur gulung dan sosis.

"Sudah ya bu, aku berangkat!!"

"Kita berangkat bersama."

Ia melotot tak percaya, Lee Jeno mengajaknya berangkat bersama?

"Kita beda arah."

"Tidak masalah, ayo."

Tangannya ditarik Jeno, membuatnya kalang kabut. Ia mencoba melepaskan genggamannya namun tak dihiraukan Jeno.

"Ibu, aku berangkat!!"

"Hati-hati!!"

-

-

-

-

-

-

-

"Lepas!!! Kita sudah sampai halte!"

Jeno melonggarkan genggamannya, Jaemin langsung menarik tangannya dan memberi jarak antara mereka.

"Harusnya kau tidak usah berperilaku baik di depan ibu ku, aku tahu sebenarnya kau tidak mau melakukannya."

Ia mengambil earphone miliknya, lalu menyambungkan pada ponselnya.

" . . . kau salah paham."

Sangat jelas sekali terdengar dalam indra pendengaran Jaemin, namun ia mencoba melupakannya seolah ia sedang mendengarkan musik.

_Tidak usah berbohong._

To be Continue

- Din.

𝘽𝙚𝙝𝙞𝙣𝙙 𝙏𝙝𝙚 𝘿𝙤𝙤𝙧 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang