7

513 56 0
                                    

(28th day)

Jaemin menghindari Jeno.

Terlihat kentara sekali bagaimana ketika Jeno bergabung untuk sarapan bersama, Jaemin akan menyudahi sarapannya.

Saat Jeno ke ruang tamu, ia akan pergi ke kamarnya.

Dan ketika ibunya menyuruh untuk membantu di dapur, dia akan memberi jarak pada Jeno. Walaupun barang itu bisa kau ambil dalam jarak dekat, namun bila ada Jeno lebih baik berputar daripada harus berdekatan dengannya.

_Pintu, pintu . . . aku harus menjauh darinya. Pintu kamar ini akan membantuku dalam menjaga jarak dengannya._

Ia menghela nafas, perlahan membuka pintu kamarnya. Dan saat mau menuruni tangga, ia melihat Jeno dengan perempuan tempo hari.

_Jeno mengundangnya kesini? Pintar sekali saat ibu pergi, dia berani membawa perempuan ke rumah ku._

'Aku mencintaimu Jeno.'

Tubuhnya lemas seketika, perempuan itu mencintai Jeno.

_Katakan tidak Jeno . . . _

'Ju-

Emosinya memuncak, Jeno pasti akan menjawab 'juga'.

"Keluar kalian dari rumahku!!!!"

"J-Jaemin . . ."

"AKU BILANG KELUAR!!!!"

Jaemin langsung menuruni tangga dan mendorong dua sejoli itu keluar dari rumahnya.

"Aku tidak mau melihat kalian, jadi cepat keluarlah!!!!"

"Kau salah paham Jaem."

"Apa yang salah? Karena menguping percakapan kalian? Kalian bisa melakukannya di tempat lain, tapi jangan di rumahku!!!!"

"Memangnya tidak boleh? Kau siapanya Jeno?"

"Bukan urusanmu!!!"

"Jaem."

"Pergi!!!"

"Kau kenapa-

"Karena aku masih mencintaimu!!!!"

Ia langsung menutup mulutnya.

"Jaemin . . ."

Ia langsung menutup pintu rumah dan menguncinya, tubuhnya merosot. Mengapa dirinya mengatakan itu?

"Pergi dari sini Jeno . . . PERGI DARI HADAPANKU!!!!"

Musnah sudah.

Sudah tidak ada lagi harapan.

To be Continue

- Din.

𝘽𝙚𝙝𝙞𝙣𝙙 𝙏𝙝𝙚 𝘿𝙤𝙤𝙧 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang