"WAWAAAAAAA"
Aku mendengus kasar saat mendengar suara pekikan gadis itu yang memanggil nama sahabat ku, kenapa saingan ku sangat banyak hanya untuk duduk bersama nya saja sungguh sulit.
Padahal jika diajak bersaing tentu saja diriku akan mengatakan dalam hati tanpa bersaing aja gue udah menang banyak! Sambil tersenyum miring.
"Wa tau gak?" Ujarnya yang baru datang lalu duduk disamping sahabat ku seenak jidat.
Ya ampun aku benar benar menahan rasa cemburu ku saat sahabat ku akan jadi bahan rebutan teman teman ku yang keinginan nya sangat tinggi untuk berteman dengan sahabat ku yang berhati lembut itu namun jika kalian sudah mengenalnya lebih dalam dia agakㅡ err.... biasanya orang orang akan berkata urat malu nya sudah putus.
Ya sahabat ku itu pecicilan.
Salwa namanya kita bersahabat sejak kecil namun jika aku ceritakan kalian tidak akan percaya bahwa awal persahabatan kita adalah saling membenci satu sama lain.
Namun makin kesini kita malah makin nempel bagaikan lem tikus merekat ditubuh kita berdua.
Menggelengkan kepalanya sebanyak dua kali, Salwa menatap netra coklat milik gadis disamping nya yang bergelayutan manja ditangan membuat ku panas!
"Nggak tau lah, lu aja belum ngasih tau! Mau tau dari mana gue nya?" Ketus salwa. Dapat ku dengar dengusan keluar dari mulut nya, awalnya aku ingin tertawa namun tertahan karena tersadar akan dengusan yang Salwa keluarkan begitu halus.
Hei... Salwa kau ini mendengus sebal atau geli? Mendengar dengusan nya yang halus saja membuat ku tenang nan amarah ku mereda sedikit.
Hanya sedikit.
"Hehe, iya juga ya," aku merotasikan mata ku jengah. Jujur saja saat ini aku ingin sekali menjambak surai hitam sebahu milik gadis bernamaㅡPurti itu!
"Jadi, tadi gue denger Nata naksir sama lo wa," mata ku membola "Katanya sih dia mau nembak lu..." lanjut nya sambil melirik kearah ku sekilas.
Dapat kurasakan jika Putri dia sangat tidak suka dengan kehadiran ku yang sedang menyimak pembicaraan nya bersama Salwa.
Putri nan aku, kita berdua musuh atau lebih tepatnya lagi rival sejak kecil. Didepan mendukung namun dibelakang menusuk satu sama lain.
Bahkan salwa sampai tidak habis fikir dengan kita berdua yang selalu berpura pura didepan nya agar terlihat akur.
"Nata?" Putri menangguk "Nata siapa sa?" Salwa menoleh kepada ku dengan raut wajah kebingungan milik nya.
Wajah nya sangat konyol, ingin sekali rasanya diriku memotret nya lalu kujadikan meme nan koleksi stiker whatsapp ku.
"Nata alias si Bastian yang mukanya kaya bule bule gitu," Jelas ku. Salwa hanya ber oh ria menanggapi jawaban ku.
"Dia suka gue?" Putri menangguk untuk kedua kali nya "ㅡDia mau nembak gue?" Lagi lagi putri menangguk.
Salwa mengalihkan pandangan nya kepada dua sosok perempuan yang sedang berjalan mendekat meja milik nya sambil membawa mie goreng nan gorengan tahu. Salwa tersenyum menanggapi sapaan dari dua sosok itu, membuat ku lagi lagi mendengus kasar nan wajah semakin ku tekuk.
Mengambil botol minum nya nan membuka nya, Salwa melirik sekilas diriku nan putri "Kalo gue ditembak nanti mati gimana? Mau tanggung jawab lo pada?"
Mendengar jawaban nya itu membuat rahang ku nan Putri merosot.
Anak ini suka sekali berbicara hal random walaupun disaat saat yang genting sekali pun.
Katanya; seserius apa pun masalah nya jangan lupa buat nenangin diri sendiri, kalau tenang kan bisa nyelesain masalah baik baik, gitu katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salwa&Salsa |BFF✅[REVISI]
Non-Fiction"Bukan kisah cinta dua sejoli yang berjuang demi cinta nya katanya tapi kisah dua sahabat yang berjuang agar tali persahabatan nya tidak putus" My book: 1. Salwa&Salsa ||BFF✅[REVISI] 2.Without me ||Na Jaemin sebenarnya kisah ini diangkat dari kisah...