#sepotong memori dan mimpi

13 3 0
                                    


"Sa gue mau nanya nih, tapi janji dulu jangan icemoci pas denger pertanyaan gue lebih tepatnya lagi cerita gue!" Ujar sahabat ku, sambil berbisik bisik. Karena kita sedang di perpustakaan sekolah.

Aku menatap Sahabat ku, mata ku memincing. Merasa ada yang tidak beres dari cerita yang akan sahabat ku katakan itu.

Aku menggeleng "Nggak bisa mastiin neng, tau sendiri tangan aku ini suka refleks" jawab ku.

Salwa mengangguk paham lalu terdiam.

Iya, dirinya benar benar diam. Begitu pun diriku yang ikut terdiam menunggu makhluk didepan ku ini membuka suara.












Masih diam, aku memakluminya mungkin sahabat ku itu otaknya sedang mencari ingatan tentang apa yang ingin diceritakan nya kepada diriku.

15 menit sesudah berlalu namun anak itu masih saja diam, membuat ku menarik nafas lalu membuang nya lagi nan seterusnya...

Sampai...



Plak-




"Kamu itu kenapa diem aja wa? Aku udah nunggu in kamu cerita juga kok malah diem kaya patung!" Ketus ku setelah mendaratkan satu pukulan kecil dikepala sahabat ku.

Mengaduh kesakitan, lantas Sahabat ku itu menatap ku nyalang "Sabar ngapa anjirr, gue lagi mikir mau cerita apa tadi ke elu!" Ucap nya sambil mengelus kepalanya

Ku tatap sahabat ku datar sedatar mungkin, bagaimana bisa ia ingin bercerita namun lupa cerita apa yang akan dia katakan?

Apa kah sahabat kalian suka seperti itu? Jika iya maka kita senasib.

"OH IYA!" Teriak nya membuat ku hampir terjungkal ke belakang

"..Jadi gini sa, kemaren kan gue ke ATM, buat tarik tunai, struk nya gue ambil terus gue masukin kedompet, terus kan masih ada kertas warna merah ditangan gue banyak, gue kuwel kuwel habis itu gue buang tuh ketong sampah pas gue udah duduk dimotor gue bingung sendiri...

...Tadi kan gue ke ATM, buat tarik tunai, terus gue masukin struk nya didompet habis itu buang kertas warna merah, kok ada yang salah ya? Gue mikir nya begitu..." jelasnya sambil menatap ku dengan tatapan bodoh nya.

Aku yang mendengar cerita dari sahabat ku hanya bisa memijit pangkal hidung ku, oh ya tuhan... kenapa aku mempunyai sahabat yang begitu bodoh?

"Hah... wa, sekarang aku mau nanya," salwa mengangguk "Kan kamu bilang, kamu ke ATM buat tarik tunai?" Salwa mengangguk lagi "Terus kamu ngambil Struk nya lalu kamu masukin kedompet, habis itu kamu buang kertas warna merah ketong sampah kan?" Tanya ku kepada sahabat ku yang masih memasang wajah bodoh nya.



Kutarik nafas ku sedalam dalam mungkin berusaha meredakan emosi yang sudah bertumpuk.





Lalu menghembuskan nya Nan beralih menatap manik indah milik sahabat ku itu...









"Yang jadi pertanyaan nya, Duit yang kamu tarik kemana wa?" Tanya ku sambil berusaha tersenyum.




Salwa terdiam.





Dirinya benar benar terdiam saat mendengar pertanyaan ku.









Brak!






"LAH SI GOBLOK, YANG GUE BUANG KETONG SAMPAH ITU DUITNYA ANJIRR!!" Heboh nya saat menyadari kertas berwarna merah itu adalah uang yang ia tarik.

"Astagfirlah... ya allah, tabah kan lah hamba mu dalam menghadapi kebodohan sahabat ku satu ini..." Gumam ku sambil mengelus dada ku berusaha sabar.

Salwa&Salsa |BFF✅[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang