Kyara Queensha 25

1K 47 0
                                    

Kyara dan Abian sedang duduk di markas Black Moon setelah pulang dari sekolahan Alfarel, Kyara dan Abian langsung menuju markas untuk melihat perkembangan dan melihat para anggota BM.

Semua anggota merasa bahagia kedatangan ratunya, sudah lama mereka tidak melihat atasannya terakhir waktu mereka di minta untuk menjaga markas dari orang yang ingin mengincar senjata mereka. Bagi para anggota BM Kyara bukan sebagai pemimpin juga tapi mereka Kyara lebih dari kata pemimpin, mereka bahkan rela jika harus memberikan nyawanya bagi Kyara.

Kyara benar-benar menjadi memimpin yang sangat adil, ia menjadi Queennya BM yang tak pernah pilih kasih, jika ada yang salah maka semua harus menanggungnya itu sebagai contoh bagi yang lain agar tidak mengulangi hal yang sama. Itu lah yang membuat mereka bangga, Kyara tidak pernah pilih kasih malah mereka di ajarkan banyak hal.

Banyak anggota BM yang masih anak sekolah, banyak juga anggota BM yang sudah berkeluarga dan banyak juga yang anggoyanya mempunyai latar belakang kehidupan keluarganya yang bagus dan jelek. Kyara menopang semuanya, menjadikan markas ini sebagai rumah kedua mereka.

"Queen maaf menganggu ada sesuatu yang penting." ucap anggota BM yang menggunakan baju biru tua.

Kyara yang sedang melihat anggotanya berlatih pun mengalihkan pandangannya pada anggota yang ada di belakangnya. "Katakan saja Jef, ada berita apa sehingga kamu terlihat cemas?"

"Tuan muda Alfarel menjadi incaran para anggota DF, dan salah satu anggotanya ingin menculik tuan muda Queen." ucap lelaki yang bernama Jeffry itu.

"Katakan pada Michel segera jemput Al dari sekolah jangan sampai mereka datang lebih dulu sebelum Michel datang." Kyara mendengar itu langsung marah tanpa sadar ia mengepalkan tangannya hingga kukunya menusuk kulit tangannya.

Jeffry menunduk sebagai tanda pamit, ia harus segera memberitahukan kepada Michel tentang apa yang harus di kerjakan oleh orang kepercayaan Queennya.

***

Abian yang mencari Kyara di ruang latihan tidak menemukannya, ia semakin cemas tadi ia melihat Jeffry berjalan tergesa-gesa makanya ia menghampirinya, pas ia melihat Kyara tidak ada di ruang latihan pun ia segera mencari di tempat yang lain.

Angga yang kebetulan melihat Abian yang terburu-buru pun bingung. "Lu kenapa?"

"Kak, tau dimana Kyara? Tadi gua liat Jeffry nyusul Kyara dan mukanya Jeffry cemas, gua ngga bisa tenang sebelum liat Kyara." ungkap Abian dengan lemas.

Angga mengerti apa yang di rasakan oleh Abian, maka ia segera memanggil Jeffry. "Jeffry."

Jeffry yang mendengar namanya di panggil maju. "Iya kak, ada apa iya?"

"Kenapa tadi lu terburu-buru? Ada masalah apa sampai harus temui Kyara?" Abian yang melihat Jeffry langsung menanyakan apa yang membuatnya tidak tenang.

"Tuan muda Alfarel sedang dalam bahaya, pihak DF sedang mengincar tuan muda, dan tim DF sedang merencanakan bahwa mereka akan menculik tuan muda." Jeffry mengatakan semuanya, yang ada di depannya ini bukanlah orang lain, ini adalah bagian dari Queennya jadi ia berhak tau juga apa yang sedang menimpa Queen dan Tuan mudanya.

Angga dan Abian terkejut denger berita ini, bagaimana bisa DF mengincar Alfarel, bukannya mereka ingin Kyara kenapa mereka malah menggunakan Alfarel sebagai tamengnya. Sungguh ini sangat tidak adil bahkan sangat licik sekali mereka.

Jeffry pergi dari hadapan Angga dan Abian, ia merasa sudah cukup lega ketika mengatakan hal yang baginya mengundang dirinya juga gelisah memikirkan hal ini.

Angga dan Abian berlari menuju ruangan dimana mereka tau Kyara ada disana, dimana tempat yang menjadi tempat Kyara menenangkan dirinya.

Tok tok tok

Angga dan Abian mengetuk pintu itu, mereka berharap Kyara ada disana. "Kyara kau ada di dalam?"

Kyara melihat kebelakang ternyata ada Angga dan Abian apakah mereka sudah mengetahui. "Ada apa?"

"Katakan jika yang di bilang Jeffry hanya bohongan?" ungkap Abian dengan cemas.

"Kyara kenapa kau diam saja? Kau ini adikku apakah aku hanya bisa diam ketika adik dan keponakan aku dalam bahaya?" ungkap Angga dengan marah.

Kyara hanya bisa diam, ia memilih bungkam karena ia tak mau membuat sahabat dan kakaknya cemas makanya ia hanya bisa menahan semua. Ia berharap dirinya bisa menyelesaikan tanpa bantuan yang lain hanya itu yang ada di pikirannya.

***

Michel berjalan terburu-buru masuk ke dalam sekolahan Alfarel ia sangat khawatir jika Al pergi, Kyara tidak mengetahui jika ia adalah kakak yang Kyara sedang cari. Makanya Michel datang dan membantu Kyara, dan Kyara adalah adik kesayangannya.

"Maaf apakah Alfarel ada?" ucap Michel yang berasa di depan kelas Alfarel.

"Maaf anda siapanya Al iya?" tanya salah satu guru yang sedang mengajar di kelas Alfarel.

"Saya pamannya." ucap Michel singkat.

Guru tersebut masuk kedalam untuk memanggil Alfarel, disaat bersamaan Michel melihat anggota DF yang mengintai dari pintu gerbang. Ia sudah tau akan terjadi seperti ini, untungnya ia segera datang jika tidak maka nyawa Alfarel terancam.

Alfarel datang bersama guru yang tadi menanyakan siapa dirinya. "Uncle Michel?"

"Iya sayang, kamu sudah di tunggu mommy. Mommy minta uncle menjemput kamu katanya ingin menghabiskan waktu bersama denganmu."

"Sungguh?"

"Benar, ayo kita pergi."

"Terima kasih, saya akan membawa Alfarel pulang."

"Sama-sama tuan, silahkan."

"Ayo uncle, aku sungguh rindu dengan mommy."

Michel hanya bisa tersenyum begitu sangat antusiasnya Alfarel jika saat dirinya menyebut nama Kyara makanya ia sangat bersyukur Al tidak banyak tanya ini sangat memudahkannya.

Mata-mata DF terus mengikuti keduanya, tapi ia kehilangan jejak akibat Michel yang terlalu licik membodohi mata-mata itu agar nyawa Al tidak terancam.

***

Akhirnya bisa update lagi, yuk di cek yuk di serbu yuk di baca malam minggu saatnya baca Kyara. Jangan lupa vote dan komen.

Instagram : aiviemarcelinaa

Publish : Bekasi, 10 April 2021

Kyara QueenshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang