56. MURID BARU

925 76 463
                                    


56. MURID BARU

Pagi-pagi kelas XI-A IPA sudah ramai. Sebagian mereka masih di kantin menunggu bel masuk mereka baru akan ke kelas. Hanna, Ghisel, dan Jessie sedang asyik mengobrol. Sedangkan Sachi? Dia belum kembali dari ruangan Kenzo. Biasalah orang pacaran itu buta cinta pake banget.

Hanna duduk di kursi orang yang seharusnya itu kursi dia. Hanna terpaksa di pindahkan tempat duduknya oleh guru yang mengajar kemarin. Ia jadi duduk di sebelah musuh bebuyutannya, Adelio. Kini ia duduk di bangku yang di tepati orang lain.

"Muka lo kenapa di tekuk gitu, Han?" tanya Jessie sahabatnya.

"Sebal gue, masa gue duduk di sebelah Adelio sih!" gumamnya tidak suka.

"Mungkin lo berjodoh."

"Enak aja! Ogah!" sanggahnya muak.

"Udah sabar, Bu Jamilah emang gitu asal mindahin tempat duduk."

"Oh iya, Hanna punya berita penting loh!" seru Hanna heboh memang Hanna ini sudah di kenal oleh sahabatnya sebagai sang ratu gosip.

"Berita apa, Han?" tanya Jessie menyiapkan kedua kupingnya untuk mendengarkan gosip baru dari Hanna.

"Iya, jangan bahas cowok basket ah. Bosan gue," balas Ghisel ikut mendengarkan.

"Gini, katanya akan ada dua murid baru! Katanya sih cowok dan cewek."

"Serius? Tau dari mana lo?" tanya Ghisel.

"Gue kan masuk ke grup ghibah asyik. Dan gue di jadikan admin, bangga banget huwaaa." Hanna berujar sangat bangga.

"Pantes, lo masuk situ plus lo jadi admin lagi."

"Astagfirullah, ghibah aja bangga."

"Heh! Lo juga kan lagi ghibah."

"Lanjut, terus siapa mereka berdua itu?" tanya Ghisel.

"Setau gue, kalau yang cewek itu dari SMA seberang sana. Dan yang cowok ..."

"Yang cowok kenapa, Han?"

"Yang pernah di gosip kan sama Chichi kita," sambung Hanna berbisik-bisik.

"Kenzie, maksud lo?" Hanna sontak menganggukkan kepala.

"What?! Dia adiknya kak Kenzo bukan sih?" ungkap Jessie terkejut.

"Iya, dia adik Kenzo kan si posesif itu."

Shut!

Hanna menyuruh Ghisel diam. Jika ketahuan Ghisel berbicara seperti itu, tamatlah riwayatnya. Tak lama Sachi datang dan berjalan menuju bangkunya. Dia melewati bangku yang di mana ketiga sahabatnya berada.

"Hai Sachi," sapa mereka ramah. Mereka tersenyum kikuk takut Sachi tersinggung membahas si Kenzie itu.

"Hai juga, kalian mau roti gak? Chichi habis di kasih roti sama kak Kenzo," tawar Sachi menyodorkan tiga roti kepada ketiga sahabatnya.

"Aaaaa ... mau Chi," ucap Hanna menyerobot mengambil roti yang di berikan Sachi.

"Makasih banyak Chichi," balas Hanna tersenyum.

"Chichi baik banget," lanjutnya gembira.

"Sama-sama, berbagi itu kan indah," ucap Sachi sambil tersenyum lebar.

"Sachi pamit ya." Sachi baru saja ingin berlalu ke tempat duduknya yang berada di paling pojok kelas.

"Chichi mau ke mana? Sini ngobrol bareng kita," ajak Hanna begitu Jessie dengan Ghisel.

KENZO Untuk SACHI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang