83. JANGAN SENTUH

766 48 344
                                    

83

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

83. JANGAN SENTUH

Kenzo, Sachi, dan kelima anak panti itu sedang asyik melihat gajah dari jauh. Bahkan Chika yang digendongan Sachi berteriak kecil melihat hewan mamalia yang memiliki belalai panjang. Kenzo hanya fokus melihat Sachi yang terfokus dengan arah pandangan Chika. Lando menaruh dagunya di atas lipatan tangan. Ia memperhatikan beberapa gajah sedang melakukan kegiatan masing-masing.

Ada yang tertidur, ada yang berendam di air kolam, dan ada yang mengikuti induknya berjalan. Gajah yang sedang berendam pun memainkan belalainya dengan menyembur air ke pengunjung. Semua pengunjung terkejut dan tertawa ria melihat tingkah gajah itu. Anak gajah pun tak kalah menggemaskan, dia memainkan telinganya yang lebar membuat semua pengunjung tertawa geli.

"Kakak mau tanya, ini hewan apa?" tanya Sachi.

"Gajah," jawab mereka kompak.

"Bahasa Inggris gajah apa, ya?" tanyanya.

"Steven," jawab Rayel.

"Salah Yel, itu nama orang yang benar elephant," sahut Lando membenarkan.

"Iya itu maksud aku," elak Rayel.

"Tau gak sih kalian, gajah Asia memiliki satu jari kaki lebih banyak daripada gajah Afrika?" ucap Sachi membuat anak-anak itu berpikir keras.

"Enggak." Mereka menggelengkan kepalanya dengan polos.

"Gajah savana Afrika memiliki 4 kuku di kaki depan dan 3 kuku di kaki belakang. Sedangkan gajah Asia memiliki 5 kuku di kaki depan dan 4, jarang sekali 5 kuku di kaki belakang." Mereka mengangguk paham.

"Tau gak, mereka itu menghabiskan waktu enam belas jam untuk makan dan empat jam saja untuk tidur."

"Itu sebabnya gajah itu besar, iya kan kak?" tanya Gita.

"Betul sekali Gita," balas Sachi.

Sachi menghampiri Salwa setelah memberikan Chika ke gendongan Kenzo. "Salwa tau tentang apa soal gajah?" tanya Sachi penasaran.

Salwa terdiam, menatap malu ke arah Sachi. "Seekor gajah itu tidak bisa melompat kak," ujarnya malu-malu.

Sachi berbinar-binar melihat Salwa membuka suaranya. "Sebab apa Salwa?" tanyanya.

"Sebab, berat gajah itu bisa mencapai enam ribu kilogram. Jika mereka melompat pasti lahan akan bergetar kak Chi," jawab Salwa sambil meremas ujung bajunya.

"Sangat betul sayang," jawab Sachi antusias.

"Nih buat kamu dan Gita yang udah berhasil jawab pertanyaan kakak Chichi," balas Sachi memberikan satu bungkus marshmellow yang dia bawa.

"Makasih kak Chichi," ucap Salwa dan Gita.

"Rayel mana?" Rayel mengangkat tangannya meminta marshmellow yang diberikan untuk Gita dan Salwa.

KENZO Untuk SACHI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang