29. DISKORS

1.5K 107 256
                                    

"Jangan menjadi makhluk menyebalkan, kalau tidak ingin dibenci!"

••DANIEL QUVENZHANEBRAM••
____________________________________

29. DISKORS

Kini Siska dan teman-temannya harus keluar dari gedung sekolah. Mereka teman-teman Siska, menatap kesal ke arah Siska. "Sis, gara-gara lo kita diskors selama sebulan!" bentak mereka kepada Siska.

"Lo tau gak? Gue pasti gak bakal ketemu crush gue lagi!" kesalnya.

"Tau gara-gara lo juga ya, kita masuk buku hitam Kenzo."

Siska berdecak sebal, dia punya teman kok gini. "Kalian bisa diam gak?!" Siska mengacak rambutnya frustasi.

Wajah kesal, emosi, dan sedih ia tunjukkan. Namun tak ada raut penyesalan di wajahnya saat ia sudah membully Sachi. Tak lama Daniel dan kawannya lewat melihat Siska di lapangan.

"Eh, Siska kenapa?" sapa Adrian.

"Hai Sis," tegur sapa Reza.

"Eh Reza sayang, itu Za si Siska diskors sama Kenzo selama sebulan," ucap Celline sahabat Siska. Celline ini udah bucin banget sama Reza. Tapi Rezanya malah biasa aja sama perasaan Celline.

"Eh celengan bebek, gak usah pake sayang bisa gak?"

"Celengan bebek dong," sahut Verro tertawa.

"Kan namanya Celline, gue panggil celengan bebek. Karena kelakuannya kek bebek," ucap seenaknya Adrian membuat Celline kesal.

Daniel menatap Siska yang tampak frustasi. "Makanya, jangan jadi makhluk menyebalkan, jika tidak ingin dibenci!" kalimat yang dilontarkan Daniel benar-benar membuat Siska berdecak sebal, sampai melemparkan kipas yang selalu ia bawa ke wajah Daniel.

Daniel merintih kesakitan, dan tak lama Gabriel datang diantara mereka. "Sis, lo mau gue antar gak?" tawar Gabriel kepada Siska.

"Enggak, gak usah!" Siska hanya berjalan melewati Gabriel begitu saja diikuti teman-temannya.

Gabriel mencekal lengan Siska, menawarkan Siska pulang diantar olehnya. "Sis, gue anter kalau lo kenapa-kenapa gimana?"

Siska menatap Gabriel geram, "gue bilang enggak ya enggak Biel!"

Gabriel hanya mematung terdiam, saat Siska pergi begitu saja melewati dan menolak tawarannya. Gabriel pun berjalan ke taman belakang untuk menenangkan dirinya sejenak. Gabriel Abraham Michaels, atau kerap disapa Biel biasanya tak pernah sedikit pun tidak menguyah permen karet.

Setiap saat malah permen itu ada di mulutnya, sampai ia suka membuat gelembung dari permen karet. Namun sekarang Gabriel tidak lagi menguyah permen karet. Dan jarang lagi bergabung dengan sahabat satu gengnya.

Kini Gabriel berada di taman belakang, yang dipenuhi daun-daun pohon yang berjatuhan. Terik matahari yang menyinar menambah kesan rasa mendalam di lubuk hati seorang Gabriel. Mata Gabriel yang menunjukkan kekosongan, dan pikirannya tentang gadis yang sejak dulu ia cinta.

Gabriel yang di kenal softboy itu, sekarang menjadi sadboy karena ia harus berjarak dengan Siska. Entahlah takdir begitu kejam, tak pernah mengizinkannya mendekati idamannya. Dia hanya ingin Siska bahagia, oleh sebab itu ia rela saat Siska menempel terus kepada Kenzo.

KENZO Untuk SACHI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang