Prolog

64.2K 5.2K 171
                                    

Hallo Hay! Nyoba-nyoba buat cerita fantasi nih wkwk.

Happy reading!

_______________

Sebuah tanah lapang berisi ratusan atau bahkan ribuan orang, yang merupakan pusat kekaisaran kini tampak riuh. Alat eksekusi penggal berdiri tegak ditengah lapangan. Eksekusi pada putri Kerajaan Arrandele menarik minat mereka untuk menonton.

Seorang gadis dengan gaun berwarna putih lusuh muncul dengan dipegangi pengawal disamping kanan kirinya. Gadis tanpa ekspresi itu menatap lurus dengan pandangan kosong.

Setelah sampai di tempat eksekusi dirinya melirik kearah para anggota kekaisaran dan keluarganya yang sedang duduk. Mereka seolah tak mempedulikan perasaan sang gadis yang akan dieksekusi. Netranya menatap tajam seorang gadis yang sedang duduk manis di samping putra kedua kekaisaran yang sedang tersenyum miring.

"Nona Daisy Zelenia terbukti bersalah atas tuduhan penggelapan dana kerajaan, percobaan pembunuhan pada Nona Anne Isabel Oxley yang tak lain adalah tunangan dari Pangeran Xavier Adelmo Nalson, dan juga pembunuhan Permaisuri Kaisar, yang mulia Permaisuri Charlotte Nalson. Maka dari itu ia dijatuhi hukuman mati" Salah satu algojo membaca surat keputusan pengadilan dengan lantang sehingga seluruh manusia disana dapat mendengarnya.

Semua yang ada disana bersorak riuh, rata-rata dari mereka bersorak senang karena salah satu iblis kekaisaran akan dijatuhi hukuman mati, pikir mereka.

"Dasar iblis, memang seharusnya mati"

"Sampah! Kenapa ada orang seperti itu didunia"

"Ya beruntunglah kita karena dia tak akan hidup lebih lama"

"Hanya cantik luarnya saja, tapi busuk aslinya"

Gadis itu tetap tak bergeming, ia hanya menatap ke-keluarganya dan berharap mereka setidaknya bersedih atas hukumannya. Tapi itu hanya harapan semata, keluarganya sama sekali tak bersedih, apalagi menangis. Mereka hanya menatap datar Daisy.

Hey, siapa yang tak sedih jika keluarganya pun tak menganggapnya. Tak seberharga itukah dirinya? Ah kapan terakhir kali ia merasakan kehangatan keluarga?

Tidak.

Ia tidak pernah merasakannya. Walau hanya sekali, ia tidak pernah. Menyedihkan sekali bukan?

"Apa ada kata-kata terakhir Nona?" Tanya Algojo dingin.

"JIKA AKU DIBERI KESEMPATAN HIDUP SEKALI LAGI, AKU AKAN MEMBALAS KETIDAKADILAN INI! KAIAN YANG MENGHINAKU AKAN MENDAPATKAN BALASAN YANG SETIMPAL ATAS PERBUATAN KALIAN!" Daisy berteriak lantang ditengah cemoohan orang-orang. Dia sama sekali tak takut mati. Dia tak bersalah! Dia hanya sedih meratapi hidupnya yang sangat sangat tidak adil.

Orang-orang yang mendengar itu tertawa mencemooh, mana ada orang hidup sekali lagi, itu konyol. Setelah mengucapkan itu, Daisy ditempatkan di alat penggal. Lehernya ditempatkan di kayu yang berbentuk cekung yang diatasnya ada sebuah besi yang sangat tajam.

Brasss

Besi tajam itu meluncur dengan cepat, hingga membuat kepala dan badan Daisy terpisah. Tapi yang membuat mereka tercengang bahkan tak bisa berkata-kata adalah tak adanya darah yang mengucur.

Kaisar yang tadinya duduk tenang pun terkejut hingga berdiri untuk memastikan. Gadis yang kepala dan badannya sudah terpisah itu memang benar benar tak mengeluarkan darah! Entah ini pertanda baik ataupun sebaliknya.

🦋🦋🦋

"Eugh" cahaya matahari menelusup ke sebuah ruangan membuat gadis itu terganggu tidurnya.

"Bukankah aku sudah mati?" Gadis itu yang tak lain adalah Daisy memperhatikan sekelilingnya bingung. Ini adalah kamar asramanya, kenapa ia ada disini? Bukankah ia sudah mati? Oh, apa doanya sebelum dipenggal itu terkabul? Gotcha!

🦋🦋🦋

Next chap bakal lebih panjang, see u♡

Author ingetin lagi ya
⚠️PART ACAK DAN REVISI SETELAH TAMAT⚠️


I'm Innocent, Damn It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang