11. What's wrong?

3 2 2
                                    

"Nadia pulang" terlihat senang ketika ia pulang kerumah dengan senyum-senyum sendiri.

"Kamu kenapa senyum-senyum?mencurigakan" Nadia berhenti saat kakinya hendak menaiki tangga karna Suho melihat anaknya terlihat senang.

"Hehehe lagi seneng karna bisa maen bebas lagi" gak mungkin karna itu, tapi mana mungkin juga Nadia bilang kalau dirinya seneng karna Jaehyun memeluk dan menciumnya.

"Seneng apa bahagia karna sama Jaehyun" ting. Melesat dengan sempurna perkataan Suho membuat Nadia mematung.

"Apaan sih Ayah. Ya__ya Nadia seneng diajak maen sama Jaehyun emang kita rencana mau pergi maen" ngeles Nadia.

"Udah ah Nadia mau ke kamar capek"

Tubuh gue bantingkan ke kasur dengan tangan terlentang dan melihat langit-langit kamar gue. Jantung gue masih degdegan, hati gue berasa dugem.

Bertahun-tahun gue temenan sama Jaehyun. Baru pertama kali ini gue berasa aneh sama sikap Jaehyun yg tiba-tiba gitu sama gue. Dan baru pertama kalinya gue berada di dekat Jaehyun hati gue berdebar, biasanya nggak. Aneh!

Kepala gue gelengkan dan bangkit dari kasur, apa yg gue barusan pikirkan. Gak...nggak kaya gitu, gue gak boleh kege-eran gak boleh berpikir yg nggak-nggak. Ya masa Jaehyun punya perasaan sama gue trus tiba-tiba gue jadi suka?gak Nadia gak boleh gitu. Dia mantan pacar sodara gue dan gue nikung dia?ini sih ceritanya menikung mantan pacar sodara sendiri yg sudah meninggal. Wah udah kaya sinetron. Astaga apaan sih bego.

"WOY berduaan aja lu pada. Mana joy?" Yg ditanya saling menatap dan kaget.

"Kaget setan. Belum dateng dia" Yeri. Terperanjat dari kursinya karna Nadia mengagetkannya.

"Tumbenan tuh orang belum dateng, biasanya gercep kalau giliran matkul pak Chanyeol" Nadia merasa aneh sama temennya ini yg tadi berduaan sama Yeri.

"Gue keluar dulu ya" ujar Mark. Ya, yg tadi berduaan dengan Yeri adalah Mark dan membuat Nadia curiga.

"Mark kenapa?" Tanya Nadia.

"Ng...gatau gue" balas Yeri yg gelagapan.

"Lu....sama Mark ada apa-apa ya?atau lu pacaran sama Mark" tuduh Nadia.

"A...apa sih ng...gak, gak gue sama Mark gada apa-apa" Yeri menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

"Kenapa lu gelagapan. Mencurigakan" ujar Nadia.

"HELLO PARA GADIS AKU SELAMAT PAGI" yg dari tadi ditanyain muncul dan mengagetkan mereka berdua.

"EH SETAN GAK USAH TERIAK. GUE KAGET" balas teriak Nadia.

"LU JUGA GAK USAH TERIAK NADIA" dan Yeripun berteriak.

"Udah. Udah gue minta maaf hehehe" Joy menghentikan keributan Nadia dan Yeri yg disebabkan olehnya.

Gue masih curiga sama Yeri, Mark. Kaya ada apa-apa diantara mereka berdua. Ya, kalaupun mereka ada apa-apa kenapa harus sembunyiin sih.

"Eh joy, Yeri sama Mark kenapa?" Tanya Nadia.

"Lah lu belum tahu?" Yg ditanya malah balik nanya.

"Lah mana gue tahu, gue kan nanya sama elu malah balik nanya" kesal Nadia.

"Oh iya lupa" Joy menggeplak jidatnya dengan tangannya. "Mereka pacaran Nad. Pasti si Yeri gak ngasih tahu lu ya"

"SERIUS" Joy menutup mulut Nadia karna dia berteriak.

"Jangan berisik setan. Iyah, waktu lu cuti kuliah sebelum lu sembuh tuh, mereka makin deket dan ya, mereka sekarang pacaran" jelas Joy.

"Wah bener-bener yah mereka gak ngasih tahu gue. Mark juga gak bilang-bilang. Pantesan daritadi gue curiga sama mereka berdua" Terang Nadia dengan kesal.

Musim Semi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang