20. The end of my story ( END)

6 3 5
                                    

"Kami selaku para dosen disini dan sebagai penguji. Saya nyatakan saudari Kim Nadia dinyatakan LULUS"

Gue terkejut bukan main. Gue pengen jingkrak-jingkrak, tapi gue masih berhadapan dengan para dosen gue.

"Terimakasih Buk, Pak" Nadia menjabat tangan para dosen penguji dan membungkuk mengucapkan kata 'terimakasih' berkali-kali.

Gue keluar dari ruangan, dan mendapatkan temen-temen gue yg menunggu gue.

Saat gue keluar, gue memasang muka biasa aja dan gue kepikiran ingin mengerjai temen-temen gue. Bukan Nadia kalau gak usil hehehe.

"Gimana Nad?" Tanya Joy yg disambung Yeri juga.

Gue menghembuskan napas gue dengan gusar.

"Kenapa?" Itu Doyoung. Dia menunggu disini saat Nadia sidang.

"Lu gagal ya?" Timpal Chenle.

"Enak aja lu ngomong"

"Terus kenapa? Yaelah buruan Nadia kasih tahu" Haechan yg geram dengan tingkah Nadia.

"Gue..." ada jeda saat Nadia mengatakannya dan melihat kearah Doyoung.

"Lama lu, kita tinggal nih" ancam Joy.

Seketika beneran dong. Temen gue dah balik kanan mau ninggalin gue.

"GUE LULUS" teriak Nadia.

*pletuk.

Kepala gue mendapat jitakan dari Haechan.

"Sakit anjir" rengek Nadia sambil memegangi kepalanya.

"Selamat ya Nad" Doyoung langsung mengulurkan tangannya pada Nadia untuk berjabat tangan dan memberikan selamat.

"Makasih Doy"

"Selamat sobat gue. Akhirnya lu lulus juga" peluk Joy pada Nadia.

"Selamat ya Nadia, semoga kamu sukses" tambah Yeri dan memeluknya.

"Makasih semuanya"

Kita semua saling berpelukan dan saling mengucapkan kata 'selamat' satu sama lain. Karena kita semua LULUS. Ya, kita lulus bareng-bareng, tidak disangka semuanya berakhir dengan cepat.

Tawa yg kita keluarkan, adalah tawa kebahagiaan saat ini.

"Untuk merayakan kelulusan kita semua, kita makan-makan dirumah gue" ujar Chenle ditengah-ditengah tawa semua orang.

"Serius Le?" Yuta dengan semangat langsung menyaut.

"Beneran. Mami gue yg suruh"

"Wih mantep. Makasih Le" kompak semua orang.

"Besok malam minggu kita party" seru Chenle yg menghebohkan.

Sekarang gue udah balik kerumah. Dengan tergesa-gesa, gue menghampiri Bunda sama Ayah yg sedang menonton tv.

Gue teriak depan mereka, bahwa gue lulus. Mereka sangat senang, tak henti-hentinya mereka mengucapkan selamat pada gue.

Saat gue hendak berjalan menuju kamar gue, Bunda memanggil.

"Nadia" panggil Irene.

"Iyah, Bunda, ada apa?"

"Sinih dulu, sebentar. Bunda sama ayah mau bicara"

Roman-romannya ada udang dibalik batu nih. Tapi gue gatau apa itu.

"Kenapa?" Tanya lagi Nadia.

"Ayah yg ngomong deh" Irene menyenggol lengan Suho, untuk bicara pada Nadia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Musim Semi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang