01. dream

19 4 1
                                    

"Kamu gak boleh takut, kamu nggak sendirian, kamu ada aku. Kita saudara"

"Jika kamu takut. Kamu berdoa pada tuhan, kamu bisa bilang apa yg kamu takutkan dan apa yg kamu inginkan"

"Aku akan selalu ada sisi kamu, meskipun aku tidak bisa bersamamu. Kita beda dunia tapi jiwa kita satu, aku adalah kamu dan kamu adalah aku"

Kenapa harus saudaraku? kenapa harus saudaraku?!

Mimpi itu selalu menyakiti perasaanku dan akhirnya membuatku merasa bersalah. Setiap malam aku selalu terbangun karena memimpikan saudaraku.

Benar. Itu tentang Kim Nanda saudara kembarku.

Nanda adalah satu-satunya sosok kakak bagiku. Sayangnya dia meninggal akibat sebuah kecelakan. Entah mengapa aku merasa berdosa tiap mengingatnya.

Entahlah. Hanya saja aku merasa bahwa itu salahku.

Bagaimana tidak. Orang tuaku bahkan sangat terpukul karena kehilangan anaknya.

Disisi lain orang tuaku tidak menyalahkanku. Dan mereka bilang mungkin ini takdir,tapi aku belum bisa menerima kalau itu takdir.

Aku sangat sedih. Aku sangat menyesal atas kejadian itu.

Aku gak tau lagi harus gimana, karena setiap malam aku selalu memimpikan saudaraku.

Bahkan saat terbangun, aku selalu menangis. Dan bundaku selalu kawatir sama aku. Bahkan, sampai bunda menangis hatiku sakit, aku takut jika harus seperti ini.

Bunda selalu bilang "ini bukan salah kamu, jangan pernah menyalahkan diri kamu sendiri, bunda gak mau liat anak bunda kaya begini. Saudaramu kenapa selalu ada dalam mimpi kamu? karena dia sayang kamu, dan dia ingin melindungi kamu. Meskipun tidak ada disisimu"

Aku tau itu. Tapi yg ku takutkan adalah orang-orang yg selalu menindasku dan mengatakan aku pembunuh.

Pembunuh saudaranya sendiri. Aku takut dengan apa yg dikatakan orang lain kepadaku.

Tapi, bahkan orang lain tidak tahu kejadian yg sebenarnya. Mereka hanya bisa menilai apa yg sudah terjadi, tidak bisa menilai apa yg sebenarnya terjadi.

"Nadia, sinih sayang bunda mau bicara" senyuman bunda yg selalu menyejukkan hati anaknya ketika memanggil.

"Iyah bun, ada apa?" Akupun menghampiri bunda yg sedang duduk diruang keluarga bersama ayah.

"Kamu masih bermimpi lagi ya?kamu tahu kan, saudaramu itu sayang banget sama kamu, dan kenapa dia selalu ada dalam mimpimu. Dia terus menghampiri?karena dia sayang banget sama kamu nak. Kamu jangan takut dan jangan selalu merasa  bersalah. Sebentar lagi kamu mau masuk universitas kan"

Wajahnya yg kalem dengan suaranya yg lembut membuat hati nadia tenang.

"Iyah bun, nadia tahu. Tapi apakah orang-orang akan terus berkata nadia pembunuh dan bahkan jaehyun masih bersikap dingin sama aku bun" nadia yg berbicara dengan wajahnya yg tertunduk.

Kenapa aku sebut jaehyun. Ya, karena dia adalah kekasih nanda saat kami SMA. Dan jaehyun sangat mencintai dan menyayangi nanda karena nanda adalah orang paling baik.

Bahkan kelewat baik menurut aku, aku berbeda dengan nanda meskipun kami kembar, tapi sikap dan sifat kami berbeda.

Aku orangnya ceplas ceplos, keras kepala dan orang lain bilang aku anaknya bar-bar. Tapi aku juga mempunyai sifat seperti saudaraku baik.

Ya, baik tapi tidak kelewat baik seperti nanda saudaraku. Aku selalu memperhitungkannya lagi, bukan berarti aku orang jahat.

Bunda dan ayah selalu mengajarkan kami agar menjadi anak yg baik kepada siapapun dan jangan pernah sombong. Apalagi berbuat jahat, itu sangat dibenci oleh bunda dan ayah.

Nanda adalah orang yg selalu jujur dan dia tidak pernah berkata kasar kepada siapapun.

Maka dari itu jaehyun menyukainya. Sampai dia sudah tidak adapun.

Dia masih sangat mencitainya sampai saat ini dan itu berakibat kepadaku dia menjadi dingin, akibat kejadian itu.

Mungkin dia marah dan membenciku. Tapi setahu aku dia tidak mudah membenci orang lain meskipun itu aku.

Dia tahu aku betul seperti apa dan aku juga tahu dia, tapi karena kejadian itu aku benar-benar takut kalau dia memang semarah itu dan sebenci itu sama aku.

Tatapan dia berbeda ketika kita bertemu bahkan bersapapun kita jarang.










.........

"Kamu jangan pernah membenci saudaraku, jangan pernah marah sama sudaraku jaehyun"

"Nadia tidak bersalah, ini semua bukan salah nadia. Kumohon, jika kamu mencintaiku jangan pernah membenci saudaraku. Dia adalah aku karena kami kembar"

Hah..... astaga aku mimpi lagi. Ya tuhan kenapa harus seperti ini lagi.

Nanda stop udah nan, aku capek kalau kamu terus begitu. Aku bukan membenci nadia bahkan marah, aku hanya belum bisa menerima semua keadaannya sampai saat ini.

Aku masih mencintai kamu, masih menyayangi kamu, plis...aku butuh waktu untuk semua ini.

Kala itu jaehyun juga selalu memimpikan nanda. Kekasihnya yg ia cintai selalu datang dalam mimpinya.


Jaehyun mengambil foto disamping tempat tidur, tepatnya di dalam laci kecil. Saat bersama nanda dan dia menangis berkata pada nanda

"maaf, aku belum sempat ngebahagiain kamu bahkan aku belum bisa nepati janji aku pada kamu. Ku mohon jangan pernah berbicara nadia, bukan aku tak mau tapi aku butuh waktu untuk semua ini".


Aku tahu, aku belum bisa nerima kalau kamu sudah tidak ada. Bahkan saat aku melihat nadia itu seperti kamu karena kalian sama.

Aku tidak membenci nadia aku tidak membencinya dan tidak marah.

Hanya saja aku belum bisa menerima semua takdir yg telah terjadi, meskipun aku mencoba ikhlas dan mencoba melupakanmu itu tidak bisa.

Semuanya butuh waktu. Nanda aku sangat mencintaimu dan menyayangimu lebih dari apapun.

Jika kamu menyuruh aku untuk tidak membenci saudaramu, akan aku lakukan demi kamu nan. Jika itu mau kamu, dan mungkin itulah kenapa kamu selalu datang dalam mimpiku.

Aku berjanji untuk saat ini tidak akan bersikap dingin lagi sama nadia, aku bakal berubah demi kamu nanda demi kamu.

Yang tenang disana, dan aku selalu mendoakan kamu disini. Semoga kita bisa bertemu di surga nanti. I LOVE YOU NANDA.

*happy reading gais*

Maaf ya kalau ceritanya gk seru heheheh. Baru awala juga kan hehehe.

Musim Semi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang