“Apa yang akan kau lakukan kali ini?” tanya Wolf. Dia penasaran karena sepertinya Angel sangat antusias, juga karena dimata Wolf apapun yang Angel lakukan terasa menyenangkan untuknya. Mungkin karena selera mereka sama
“Memainkan permainan anak-anak” jawab Angel sekenanya. Wolf tidak tau apa itu, yang jelas pasti sesuatu yang menyenangkan “Terserah”. Angel tersenyum lebar kemudian mengijak gas agar mobil mereka berjalan dengan cepat
“Kali ini kau diam dan perhatikan. Oh... dan jangan lupa untuk memakai sarung tangan”. Gadis ini berbahaya, apapun yang dia rencanakan pasti dia akan melakukannya dengan rapih tanpa celah.
Wolf, membuka dashboard dan memakai sarung tangan yang Angel sediakan untuknya “Oh...iya, bagaimana wajahku kali ini?” tanya Angel, Angel masih memakai wajah silikon itu. Angel masih punya banyak topeng dengan berbagai jenis dan karakteristik wajah yang berbeda di markas. Hanya Angel yang memakai itu, Wolf, Eagle, bahkan Nick tidak mau memakainya. Menurut mereka selama identitas Angel tidak diketahui, walau salah seorang menangkap basa Eagle, Wolf ataupun Nick, itu tida masalah. Asal itu bukan Angel, karena mereka takut pada sosok Angel yang sadis dan bengis.
“Memuakkan”
“Hahaha...kau pandai sekali memuji karya Eagle”
“Itu bukan pujian”
“Okay...sekarang kita sampai” Wolf menaikkan alisnya bingung, kenapa Angel malah membawanya ke taman? Apa yang dia rencanakan sebenarnya?. Angel melepas seabeltnya dan mengambil sebuah bungkusan di jok belakang kemudian menyerahkannya pada Wolf
“Hari ini, kau jadi kurir. Nikmatilah hahaha...” Angel membuat ekspresi yang memuakkan. Dengan kesal wolf merebut bungkusan itu kemudian keluar dari mobil. Angel membawanya ke taman agar dia bisa ke toilet dan berganti pakaian. Sialan! Angel sangat berniat untuk membuatnya malu.
Tak lama Wolf kembali dengan setelan kurir lengkap dengan tas dan topinya “Ppfffttt...” Angel berusaha menahan tawanya tapi itu tidak berhasil, dia memang sedikit mengerjai Wolf
“Diam kau!” ujar Wolf tajam. Seketika itu tawa Agel malah meledak “Hahahaha... seorang yang bermimpi menjadi CEO ternyata kini malah menjadi kurir hahaha...” Wolf memutar bola matanya bosan. Angel selalu saja mengerjainya tiap ada kesempatan
“Terserah”
****
Selena pulang dengan keadaan kacau. Untung saja Nick tadi datang dengan cepat kalau tidak, dia pasti akan malu karena berdiri di pinggir jalan menanti jemputan dengan penampilan seperti ini. Nick tidak habis pikir dengan Carlos, dia mengerjai Selena dengan begitu sadis, sebenarnya apa yang dilakukan bocah itu sampai penampilan Selena begitu mengerikan?
“Selena? Ada apa denganmu? Apa yang terjadi?” tanya Marry cemas melihat penampilan putrinya. Dia melirik ke arah Nick yang diam sambil mengecek jam di pergelangan tangannya. “Nick, jika kau sibuk pergilah” ujar Marry karena sepertinya Nick sedang sibuk. Nick membungkuk hormat kemudian berbalik, tapi langkahnya terhenti karena suara Selena
“Tidak Mom, Nick tetap disini”
“My Girl. Nick sedang sibuk, biarkan dia pergi”
“tapi Mom—“
“Sssttt... sekarang kamu pergi ke atas dan bersihkan dirimu ya” Selena melihat penampilannya yang kacau lalu akhirnya mengangguk dan pergi ke kamar. Nick mohon pamit, undur diri. Dia ingin pergi ke markas sesuai peritah Angel.
****
Setelah dari kantor, Rio memutuskan untuk metime di sebuah taman dengan es krim di tangan, duduk sambil menikmati hidup tanpa memikirkan persiapan untuk berangkat ke kampus besok. Tak jarang beberapa perempuan meliriknya dengat tatapan genit dan bahkan ada yang terang-terangan merayunya. Maklum... cobaan orang ganteng, itu pikir Rio
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Hole
Teen FictionKenyataan tidak seperti yang terlihat, bagai diselimuti kabut tebal membuat delusi yang menyesakkan jiwa, ilusi dan kenyataan terasa sama. Terpendam jauh dalam kegelapan sehingga tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Terasa begitu jauh tapi terny...