Chapter 6 : Kuliah

0 0 0
                                    

Wolf melihat sebuah mobil mengeluarkan seorang gadis tepat di depan rumahnya. Itulah Erika. Sepertinya Willbert telah menyerah “Angel, Erika telah dipulangkan” ujar Wolf, dia kini tengah duduk santai di sebuah Starbucks. Dari sini dia dapat melihat Erika dengan baju compang-campingnya memasuki rumah

“Kau dengar itu 'kan Nick. Si Tua itu sudah menyerah. Pulangkan anaknya” terdengar suara Angel di sebrang sana

“Baik Nona” ujar Nick. Wolf menyeruput kopi hitam di depannya dengan gaya cool miliknya. Tiba-tiba saja seseorang datang dan duduk begitu saja di depannya

“Carl? Sedang apa kau disini?” tanya gadis itu. Carlos atau Wolf memutar bola mata malas. Kenapa dia harus bertemu Selena malam ini. Yah... gadis itu Selena.

Temui Erika. Bawa dia ke rumah sakit” ujar Angel di sebrang sana. Angel tau jika Wolf sekarang sedang bersama Selena dan Angel tidak menyukai itu.

Tidak akan Angel biarkan Wolf dekat dengan Selena. Tanpa membalas Selena, Carlos langsung berdiri dan mengikuti perintah Angel.

Selena memegang lengan Carlos yang hendak berdiri “Kau mau kemana? Kenapa tidak menjawab pertanyaanku?” tanya Selena ikut berdiri. Carlos melirik lengannya yang di cekal oleh Selena “Lepas” ujar Carlos tajam

“Carl. Bisakah kau temani aku sebentar saja?” tanya Selena. Carlos terdiam, menunggu perintah Angel. Di hidup ini, hanya Angel yang dia dengarkan.

Terdengar dengan jelas kalau Angel menghela napas. Seburuk-buruknya Selena, dia tetap adiknya “Temani dia. Aku yang akan menyelesaikan ini”

Akhirnya, Carlos pun kembali duduk. Selena senang bukan main “Kau tau Carl. Setelah hari itu, sahabatku sendiri membully ku dan menjauhiku.

“...Padahal aku sama sekali tidak tau apa yang mereka katakan. Mereka menuduhku bahwa aku yang berbalas pesan denganmu”

“...Waktu itu aku terlalu kesal, dan aku pun membenarkan semuanya. Aku tidak tau jika mereka akan melakukan hal seburuk itu mengingat mereka adalah sahabatku” jelas Selena. Jujur saja Carlos sama sekali tidak menyimak apa yang Selena katakan, pikirannya melayang bertanya-tanya apa motif Angel sebenarnya

Selama ini Carlos tidak pernah tau motif Angel melakukan tindakan yang menurut Carlos tidak bermanfaat sama sekali. Contohnya saja hari ini, apa untungnya dengan menyelamatkan Erika? Si gadis biasa yang miskin? Yang tidak memiliki hubungan apapun dengan Angel ataupun Death Hole

“Apa maumu?” tanya Carlos to the point. Walau tidak menyimak, Carlos tau secara garis besarnya apa yang Selena katakan barusan

****

“Apa yang akan kau lakukan padanya?” Eagle bertanya. Angel melepas penyamarannya, lalu membuang topeng itu kebelakang “Aku akan membawanya ke rumah sakit lalu mengirimnya kembali”

Eagle hanya mengangguk sekali. Ponsel dia keluarkan dari dalam kantong celana, dia bersiap untuk bermain game. Angel mendelik tak suka melihat kegiatan yang kini tengah Eagle lakukan “Apa yang kau lakukan!”

“Apa? Tentu saja bermain game” balas Eagle acuh. Dia malas berurusan dengan hal seperti ini, mengingatkan pada masa lalunya dulu. Bukan sekali dua kali angel menolong orang yang tidak mempunyai tempat untuk ‘pulang’ dan selama itu Eagle tak akan pernah mau membantu walau hanya sekedar melihat.

“Huh... sepertinya Remo belakangan ini sangat kesepian. Eagle apa kau mau menemaninya?”

“Jangan mengancamku. Kau tau alasanku tidak mau membantumu ‘kan?” Eagle tampak sedikit emosi. Eagle adalah tipe orang yang tidak mudah marah, jika dia sudah marah berarti itu adalah sebuah kesalahan besar. Angel menghela napas pelan, dia menyentuh lengan Eagle untuk menenangkannya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Death HoleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang