04 - Mengenang yang Ingin Pergi

7 4 0
                                    

Hai! Terima kasih telah membuka aku; iya, aku--Si part keempat dalam kisah ini. Di part ini mungkin sedikit galau, ya. Karena, di sini aku akan cerita tentang sesuatu yang tidak lama lagi akan pergi. Selamat membaca, awas kenangan bersama si dia jadi teringat lagi, haha.
- ini suatu tema yang di request sama teman onlineku

Mungkin ini terlalu singkat, tetapi ini selalu membekas. Ah, gimana ya? Pasti kalian pun pernah dong kenal dengan seseorang dan secara gak sengaja menyimpan rasa. Padahal, kita udah janji sama diri sendiri; untuk kali ini, gak mau buka hati dulu buat siapa-siapa.

Jika seandainya, hati bisa bicara, mungkin dia akan bilang pada kita, "Kamu gak sayang ya sama aku? Baru saja aku sembuh. Masa kamu buat aku sakit lagi untuk kesekiankalinya?"

Mau bagaimana lagi, terkadang kalau kita sudah ada rasa sama seseorang. Pasti gak akan kenal fisik dan type. Misalnya, kita itu suka dengan orang yang hobby nya itu olahraga bela diri. Eh, tapi nyatanya sekarang malah simpen rasa dengan anak gamers. Gimana tuh? Ada yang sama?

Terkadang, diri ini suka berpikir; "Kok kalau aku kenal sama istilah 'cinta' kenapa jadi kurang waras?"

Definisi 'kurang waras' di sini tuh, bukan berarti gila, ya. Tetapi, seolah-olah logika itu gak terpakai kalau untuk bahas cinta. Pasti perasaan yang selalu dipakai dan diutamakan kehadirannya.

Padahal, kalau seandainya kita pakai logika. Pasti kemungkinan besar luka itu gak akan mampir ke diri kita; kenangan pun gak akan se-jahat itu ke kita.

Namun, aku sadar. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan; setiap kebahagiaan, pasti ada luka yang akan singgah. Tetapi, aku tidak tau kapan mereka datang. Tugasku hanya menunggu dan menerima apa yang telah  direncanakan oleh-Nya.

Nanti, kalau misalnya hijau pergi, jangan lupa dijaga ibadahnya ya. Gapapa kalau hijau lupa dengan biru. Yang penting, hijau gak lupa dengan Tuhan serta kewajibannya.

Sudah lah, mencintai dalam diam itu sudah cukup! Jangan pernah kau katakan langsung padanya, bahwa kau benar-benar mencintainya. Itu terlalu bodoh, pasti kau pun tidak akan bisa mengucapkannya.

Se-singkat itu, pertemuannya. Namun, tidak se-singkat itu, melupakannya. Ah, kupikir kita tidak perlu saling melupakan. Karena menurutku, di antara kita tidak ada hal bodoh yang seharusnya dilupakan. Kita dekat, namun tidak ada hubungan spesial. Kita dekat, hanya karena ledekan teman-teman. Kita hanya seorang insan biasa, yang dipertemukan dalam suatu bangunan penuh ilmu; yang di sana tahta kita hanya seorang adik kelas dan kakak kelas.

Lalu pada akhirnya, kita pun akan berpisah. Aku yakin itu, namun aku tidak tau kapan waktunya tiba. Intinya, jaga dirimu baik-baik, ya! Biru berharap hijau dipertemukan dengan orang-orang baik!

-------------------------------------------------------------------------
Dalam Islam, cinta itu diperbolehkan kok. Yang tidak boleh itu pacaran sebelum halal, jadi jangan salah fokus dengan tema nya, oke? Itu hanya sebuah perantara; bahwa hubungan antara lelaki dan perempuan yang belum sah itu pasti akan haram hukumnya dan pasti akan mendapat dosa.

• Dalil :

"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu."
(Qs. An-Nisa [4] : 1)

• Reminder (ayat ini sudah terkenal sekali, masa kalian gak tau sih?) :

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا 

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(Qs. Al-Isra' [17] : 32)

Jangan galau, manusia baik selalu ada dise-keliling kita! Yuk bisa yuk!
- yeshaakifa

Ketikan KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang