Love Maze - 5

2.3K 344 5
                                    

Tersenyum, apalagi bersikap manis kepada orang lain bukanlah hal yang mencerminkan seorang Jeon Jungkook. Namun cowok yang sering sekali melempari bogeman mentah-mentah itu entah mengapa sering sekali tersenyum akhir-akhir ini. Membuat orang-orang heran sekaligus kagum setiap kali melihat garis lengkung yang muncul dari bibir manis yang mana tak luput dari umpatan dan kata-kata kasarnya.

Namun nyatanya tak perlu sebuah pengumuman ataupun sebuah plang besar untuk membuat orang-orang tau kalau Jungkook tengah tergila gila dengan cewek berponi rapi asal Thailand itu. Dengan Jungkook yang menjadi agak murah senyum pun sudah amat sangat jelas sekali.

"Lo mau cabut?"

Cowok sipit yang berada di pojokan itu bersuara tepat setelah Jungkook beranjak mengambil helm fullface miliknya.Ia

Jungkook mengangguk, lalu berjalan menuju motornya yang terparkir rapi diantara motor-motor yang lain.

Setelah ia keluar dari rumah mewah milik dari salah satu teman tongkrongannya, Jungkook memacu motornya seperti biasa. Dengan kecepatan diatas rata-rata. Orang-orang biasa menyebutnya ugal-ugalan, namun bagi Jungkook kecepatan seperti itu adalah kecepatan paling normal yang selalu ia pakai sehari-hari.

Tes, tes, tes..

Hujan.

Dengan tiba-tiba saja hujan lebat mengguyur perkotaan malam ini, membuat siapapun yang tengah berada di luar menjadi sibuk mencari perlindungan. Namun sepertinya hal itu tidak berlaku bagi Jungkook. Jika orang lain menepi untuk memakai jas hujan atau hanya sekedar meneduh di balik pepohonan rindang atau dibalik payung para penjual jajanan, maka Jungkook menepi hanya karena netranya menemukan sosok yang telah menjadi obsesinya akhir-akhir ini.

Iya, Lisa. Cewek yang masih saja mengenakan seragam sekolah itu tampak kewalahan mencari perlindungan setiap kali hujan mengenai tubuh rampingnya. Ia tampak sibuk sekali menghindar sana sini, karena angin malam ini sangat nakal sekali. Sepertinya ia memang sengaja mengikuti kemana pun langkah kaki Lisa pergi.

Jika Lisa meneduh ke bagian ujung kanan halte, maka angin pun akan mengarah ke sana. Dan sebaliknya, jika Lisa berlari ke  arah kiri, maka angin pun akan ke sana juga. Membuat gadis yang hanya berbalut seragam sekolah itu merengut kesal seraya memautkan bibirnya yang tanpa sadar telah membuat Jungkook terkekeh geli.

'Lucu,' batin cowok yang tengah membiarkan tubuhnya diguyur hujan itu. Ingin sekali rasanya menghampiri Lisa lalu mencubit pipi cewek itu, namun sudah jelas bahwa ia tak mungkin bisa melakukannya sekarang--gatau kalo nanti.

"Lagian kenapa jam segini masih belum pulang sih?" gumam Jungkook akhirnya, masih dengan helm yang terpasang apik di kepalanya.

"Diajak pulang bareng, malah gak mau," tambahnya lagi setelah ia melipat kedua tangannya di atas stang motornya. Lalu membiarkan kepalanya bertumpu di sana.

Ia menonton. Tak membiarkan Lisa luput dari pandangannya barang sedetik pun. Matanya sudah menemukan titik fokusnya, dan jika begitu maka Jungkook tak akan bisa berpaling.

Lisa memutar bola matanya dengan kesal, lalu bibirnya tampak seperti tengah menggumamkan sesuatu sambil sebelah tangannya terkepal rapi yang kemudian ia angkat tinggi-tinggi.

Sepertinya ia tengah memaki.

Oh iya, Jungkook tau kalau Lisa juga gemar berkata kasar--termasuk memaki juga. Walaupun cewek itu termasuk ke dalam golongan aktivis di sekolahnya, tapi Lisa selalu tampak apa adanya--bahkan terlampau apa adanya. Dia tak segan-segan berkata kasar ataupun berkelahi dengan siswi lain jika memang masalahnya dirasa perlu untuk diselesaikan menggunakan kekerasan.

LOVE MAZE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang