Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ana perempuan berumur 17 tahun itu tengah berjalan di lorong sekolah yang sepi, mungkin hanya ada dirinya di sana. Berjalan pelan ditemani kegelapan, menyembunyikan berbagai ekspresi yang tidak ingin ia tunjukkan pada siapa pun. Hanya kegelapan yang tahu, hanya kegelapan yang dapat membantunya, menemaninya, memahaminya.. sang kegelapanlah yang berusaha menunggu ia menjadi terang, sang kegelapan menunggunya untuk pergi bersama sang terang.
Ana sampai di kelasnya, sudah diduga belum ada siapa pun di kelas itu. Memilih menyembunyikan wajahnya dan tertidur, berharap ia bangun sudah sampai di rumahnya.
“Oh hai Ana!” ia mendongakkan kepalanya, berat untuk melakukan itu, namun lebih menyakitkan lagi bila ia tidak melakukannya.
Ada 3 perempuan yang sedang berdiri mengelilingi mejanya.
"Wah mentalmu kuat juga" Ucap perempuan yang memakai hoodie tersebut.
"Punya keberanian juga untuk mengangkat kepala kopongmu ini" kepala Ana didorong pelan oleh perempuan yang dikuncir.
"Sudah.. sudah.. kalian tidak boleh seperti itu, dia anak baik. Oh iya Ana, boleh ikut kami sebentar saja?" Tanya perempuan yang pertama kali menyapanya.
"Kemana?" Suara itu terdengar sangat pelan.
Sang penyapa pertama, yang mungkin saja pemimpin dari 2 perempuan lainnya mendekatkan mulutnya pada telinga Ana, "Ikut kami, ada kejutan untukmu" setelah berujar seperti itu ia segera menarik tangan Ana.
Sesampainya mereka di tempat yang dituju yaitu kamar mandi, Ana disuruh untuk membuka pintu itu, ia ragu sebenarnya, namun mencoba memberanikan diri.
Begitu ia membuka pintu itu, air langsung saja mengguyur tubuhnya, seluruh tubuhnya basah kuyup.
Ana menahan semuanya, rasa sakitnya, amarahnya, lalu ia beranikan menengok ke arah atas dan menemukan sebuah ember.
"Alexa, sepertinya kau membuatnya basah kuyup" ujar perempuan yang dikuncir tadi.
"Ups maaf Ana, aku tidak tahu" ucap Alexa, sang pemimpin dari 2 gadis itu.
"Lain kali kau harus berhati-hati Ana" perempuan yang memakai hoodie ikut menimpali.
Lalu mereka bertiga tertawa, Ana yang mendengar itu hanya bisa mengepalkan tangannya.
"Hah.. untuk hari ini cukup di sini saja teman-teman, ayo kita pergi! Dah Ana" lalu ketiga gadis itu meninggalkan Ana sendirian di kamar mandi tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.