; 02 ;

10 3 1
                                    

"PUTRAAA!" Teriak Angkasa dan Devin berbarengan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"PUTRAAA!" Teriak Angkasa dan Devin berbarengan.

"Kenapa kaget?" Tanya Putra.

"Ya kau pikir tidak kaget, kalau kau sedang memerhatikan sesuatu lalu datang suara secara tiba-tiba?!" Angkasa sudah menatap Putra kesal.

"Tidak!" Setelah berucap seperti itu, Putra langsung masuk ke dalam kantin.

"DASAR KETUA OSIS TIDAK JELAS!!" Angkasa sudah tidak peduli kalau dia jadi pusat perhatian sekarang.

Iya, Putra Ketua OSIS.

"Ayo Devin kita ke kan–lho? DEVIN! DEVAN!" Angkasa menyusul ke dalam kantin.

Jadi, tadi Putra datang bersama Devan, karena Angkasa asik mengomeli Putra, Devan yang malas mendengar keributan memilih mengajak sang adik kembar untuk masuk ke dalam kantin meninggalkan Angkasa dan Putra.

Begitu melihat Devin yang sedang duduk sendirian menempati tempat duduk untuk mereka—sedang yang lainnya tengah memesan makanan, Angkasa langsung saja menepuk bahu Devin.

"Kenapa meninggalkanku sendirian?!"

"Kau terlalu berisik mungkin, jadi Devan mengajakku" balas Devin dengan wajah polosnya, dibuat-buat.

Angkasa tidak menjawab, hanya menatap Devin malas.

"Angkasa! Devin! Aku pergi ke UKS ya. Tolong bilang pada yang lain aku tidak bisa ikut makan di sini" Saga datang dengan semangkuk bakso, dua roti, dan dua susu coklat.

"Iya. Sebentar, Ana kau kasih makan apa?" Tanya Angkasa.

"Roti ini dengan susu, kenapa?"

"Apa kenyang?" Devin.

"Kalau dia tidak kenyang, baksonya akan aku bagi dua. Ya sudah, baii" Saga pergi meninggalkan keduanya.

"DOR"

"HUAAA" Kaget Angkasa. Kali ini cuma Angkasa saja, Devin tidak.

"HAIKAL-!!" Angkasa langsung memukul kepala Haikal.

"Sakit tau!" Haikal mengerutkan alisnya sambil memegang kepala bagian belakang.

"Siapa suruh mengagetkanku?" Angkasa memilih mengeluarkan hpnya daripada menatap Haikal.

"Kau saja yang berlebihan, jelas-jelas aku datang dari arah pintu dan matamu sedang menatap ke sana"

"Terserah"

Lima menit kemudian,

"Ini makanannya" Devan datang dengan membawa 2 piring nasi goreng dan 2 Coca cola untuk dirinya dan Devin. Lalu Putra menyusul dengan membawa 1 mangkok berisi mie kuah dan sebotol air mineral dingin.

"Kau tidak memesankanku?" Tanya Angkasa entah pada Devan atau Putra.

"Tidak, sana beli sendiri" Suruh Putra.

[1] Behind ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang