Ara kini telah berada di rumah nya tepatnya berada di kamar nya, segalanya tentang Fauzi terus menerus melintas di pikiran nya, Ara mengacak ngacak rambutnya frustasi pikirannya kini hanya tertuju pada Fauzi
Ara mengambil HP nya dan mulai mencari nomor Fauzi dan menelfon nya namun fauzi tak kunjung menjawab panggilannya, Ara berulang-ulang kali menelfon nya tapi hasilnya nihil tidak ada yang di jawab
"Arghhh.... Gue harus gimana lagi" Teriak Ara dari kamar nya
Mama Ara mendengar teriakan Ara dan langsung bergegas menuju kamar ara
"Araaa.. Kamu kenapa sayang?? " Teriak mama Ara dari balik pintu
"Ara keluar nak, kamu kenapa??"
Masih saja tak ada jawaban dari Ara, mamanya pun sangat khawatir dengan Ara, tak lama kemudian Ara pun keluar dari kamar dengan pakaian yang cukup rapi
"Ara kamu mau kemana sayang?? "
"Ara mau keluar sebentar ma, mau nyari angin"
Ara pun langsung bergegas mengambil kunci motor dan menuju garasi tempat dimana motornya berada sebelum mama nya bertanya-tanya lagi
"Ara kamu mau kemanaaa" Teriak mama Ara, namun Ara sudah melaju mengendarai motornya
Ara mengendarai motor menuju rumah Fauzi, pas sekali sesampainya Ara di rumah Fauzi, terlihat sosok Fauzi tengah bersiap akan keluar dengan motornya
"Fauzi! " Bentak Ara sambil turun dari motornya
"Apa? Ngapain lo di sini? " tanya Fauzi dengan nada tidak suka
" lu kenapa sih? Kalau lu emang udah gasuka sama gue, bilang aja! Ga usah pakek sok selingkuh segala, gue juga punya hati! Gue juga tau gimana caranya mundur! "Ucap Ara kepada fauzi dengan penuh penekanan
Fauzi terdiam menatap Ara dengan tatapan yang tak bisa di artikan
" Ya! Gue udah capek sama lu Ra! Gue ga tahan lagi ama sifat lu yang kekanak-kanakan! Sifat lu yang ga pernah mau ngertiin gue! Dan aurel jauh lebih baik pada dari lu! " ucap Fauzi dengan entengnya tanpa memikirkan perasaan Ara
Ara hampir menangis di buatnya namun Ara menahan air mata yang hampir jatuh itu
"Oh, jadi nama selingkuhan lu Aurel, gila sih lu, kurang pengertian apa lagi gue selama ini" Ucap Ara dengan nada mengejek
"Jadi ini ya janji lu selama ini haha.., yaudah sekarang lu bebas dari gue, sekarang kita putus! Lu jangan pernah kembali lagi dalam kehidupan gue! Gue benci sama lo! " Ucap Ara kepada Fauzi, tanpa Ara sadari air mata sudah berhasil lolos dari kelopak mata nya
Ara pun bergegas menaiki motornya pergi meninggalkan Fauzi yang masih terdiam tidak bisa menjawab perkatan Ara
Ara kembali mengendarai motornya dengan keadaan masih berlinangkan air mata, sebenarnya Ara tak punya tujuan mau kemana lagi, dia tak ingin pulang karena takut bila mamanya khawatir melihat kondisinya, dan Tiba-tiba...
"Tinnnnnn...... " Suara klakson mobil yang cukup kencang menyadarkan Ara, ya.. Dia hampir bertabrakan dengan mobil tersebut
Ara pun turun dari motornya dan pengemudi mobil itu juga turun dari mobilnya, dan yang benar saja dia sangat tampan sampai membuat Ara sejenak melupakan permasalahan nya
"Woee! " Ucap cowok tampan itu menyadarkan lamunan Ara
"Udah cukup ngelihatin gue nya?? " Ucapan itu berhasil membuat Ara tersadar
"Lu kalau mau bunuh diri jangan di sini!"