"Ara.... " Teriakan mama Ara terdengar melengking ketika Ara baru saja melangkah masuk ke rumah
Ara menatap mamanya lalu tersenyum sebal
"Ada apa sih ma?? Ara baru aja mau masuk udah di teriakin"
Mama Ara memperhatikan putrinya dari atas hingga bawah sambil berkacak pinggang
"Kamu abis ngebut ya naik motornya? Tuh rambut kamu berantakan banget, dan kamu abis nangis ya?? Mata kamu kok sembab?? " Tanya mama Ara kepada putrinya
"Ah enggak kok maa, tadi Ara cuma kelilipan di jalan tadi juga ga terlalu ngebut kok" dalih Ara supaya mamanya tidak marah marah, karena mamanya sangat tidak suka apabila putri kesayangannya naik motor kebut kebutan
"Yaudah kamu ganti baju sana, dandan yang cantik terus ikut mama" Perintah mama Ara
"Ih mau kemana ma?? Ara lagi males keluar ma, Ara pingin bobo " Rengek Ara kepada mamanya
padahal hari ini Ara hanya ingin menghabiskan waktu di kamar nya, karena Ara rasa energinya hari ini sudah cukup banyak terkuras
"Halah cepat sana siap siap Temenin mama bentar aja, cuma mau ketemu temen mama sebentar habis itu bobo aja lagi" Lagi lagi Ara tak bisa menolak
"Yaudah iya ma"
akhirnya Ara hanya bisa menuruti mamanya dan mengurungkan niatnya untuk merebahkan tubuhnya di kasurnya yang sangat empuk dan nyaman
Ara berjalan memasuki cafe bersama mamanya dan mamanya mengajaknya menuju sebuah meja dimana disana sudah ada sosok wanita paruh baya yang cukup cantik tak tak kalah cantik dari mamanya dan juga seorang cowok yang duduk membelakangi mereka
"Ah tin maaf lho ya telat, tadi Ara siap siapnya lama" Ucap mama Ara kepada tina yaitu teman mamanya
"Ah gapapa kok rin" Ucap tina kepada karin mama ara
"Ah ini kenalin Ara, anak perempuan ku satu satunya" Ucap mama Ara kepada tina
"Ara tante " Ucap Ara sambil menjabat tangan tina dengan menunjukkan senyuman khas nya yang manis
" cantik ya Rin" ucap tina dengan mata berbinar binar menatap Ara
"iya dong, anak siapa dulu" ucap mama ara dengan bangganya
"dihhh, nih kenalin anak cowok aku, ga kalah ganteng juga " Ucap tina kepada keduanya
Cowok itu pun menoleh ke arah Ara, seketika Ara langsung membulatkan matanya terkejut
"Lu?? "