Act. 08 - Move!

18 2 0
                                    

Aura kos Sadewa mendadak tegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aura kos Sadewa mendadak tegang. Tadi pagi melalui chat Gama meminta mereka berkumpul. Jarang-jarang nih Gama ngajak anak kosan bertemu. Arga sudah berspekulasi ada anak kosan yang membuat masalah dan terdengar di telinga Gama.

Mereka semua cemas duduk di ruang tengah. Film animasi di layar pun tidak mengubah hawa suram. Tera menggigit kuku, menunjukkan ia sedang berpikir keras untuk menebak penyebab permintaan Gama.

Brakkk

"ANJIR KAGET!"

Jendra menggebrak meja, menyebabkan Arga yang duduk di ujung sofa terkejut lalu terjungkal ke samping dengan tidak etis.

"Nggak, nggak ada yang bikin masalah kan?"

Cowok itu menatap bergiliran semua anak kosan yang kompak menggeleng. Ia mengusak rambutnya frustasi.

"Terus kita ngapain cemas?"

Arga bangun setelah mengelus bokongnya, lalu menatap nyalang Jendra.

"Lo lupa? Terakhir kali Bang Gama ngumpulin kita pas cewek lo termehek-mehek di depan kosan. Tetangga udah pada gibahin kita!"

"Mantan."

"Baru aja jadian, udah jadi mantan."

Jendra mencibir. Memang benar sih apa kata Arga. Saat Jendra sedang marahan dengan Rara, cewek itu nekat datangin kos Sadewa. Cowok itu ogah keluar sebab ia perlu memberi pacarnya pelajaran.

Rara CLBK sama mantannya dan main api di belakang Jendra. Cowok itu nggak mau gegabah. Dia takut tersulut emosi sehingga ia menolak bertemu barang sedetik dengan Rara. Tapi Rara salah sangka dan menganggap Jendra marah besar.

Rara nangis bombay di depan kosan mengemis maaf Jendra. Sialnya, tetangga kosan mereka itu kebanyakan cewek. Entah dari sumber berita mana, rumor tersebar mengatakan bahwa salah satu anak kosan ngehamilin cewek, yaitu Rara.

Gama—sebagai sesepuh, tetua, dan babu—merasa punya tanggung jawab besar atas rumor itu (aslinya, ia punya niat terselubung agar namanya tidak ikutan buruk. Biar cewek-cewek tidak salah sangka). Gama mengumpulkan anak kosan dan meminta kejelasan atas rumor itu.

Singkat cerita, Arga menjelaskan dengan penuh umpatan—terus ganti jadi Tera yang jelasin. Gama memaklumi itu semua, menganggap bahwa rumor miring itu hanya kesalahpahaman. Hanya saja, ia tetap memberi ceramah sepanjang jalan kenangan pada anak kosan.

Arga pernah menyela sekali, berakhir ceramahnya tambah panjang. Jadi penyebab anak kosan cemas bukan karena masalah apa yang ditimbulkan, tetapi sepanjang apa ceramah yang akan Gama berikan.

Pucuk di cinta, Gama pun tiba. Gama masuk ke ruang tengah—sebab ia baru pulang dari dinas di Kalimantan. Dandanannya enggak kayak orang kantoran yang baru pulang, lebih mirip tetangga yang ngajak main. Cowok itu mengenakan kaos putih dan celana pendek—lengkap dengan sandal jepit serta rambut acak-acakan khas orang bangun tidur. Hanya wajahnya yang nampak bersih (dia cuci muka, gosok gigi, dan sarapan dulu sebelum memberikan ceramah).

Curiosity | LJN [[Completed]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang