Act. XX - Renjani dan Bandung

21 5 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apa yang bisa Renjani tawarkan antara dirinya dan kota romantis itu? Ia sendiri masih berpikir untuk itu. Ia tak mau menyebutnya sebagai kisah pilu. Renjani tidak butuh rasa kasihan. Ia masih bisa berdiri tangguh hingga sekarang.

Ia besar di daerah Dago. Rumah peninggalan turun-temurun dari kakeknya menjadi saksi Renjani tumbuh. Semuanya terdengar biasa. Keluarganya hidup secara baik, tetapi tidak baik. Di rumah, Renjani tingggal bersama Kakek, Nenek, Papa, Mama, dan adiknya. Potret keluarga yang sangat harmonis. Namun, ada banyak celah di dalamnya. Renjani tahu pasti akan hal itu.

Nyatanya, ia tidak akan susah-susah berkata begitu bila semua yang ia rasa semu. Celah-celah itu telak meretakkan hubungan kekeluargaan yang Renjani sendiri tidak tahu eksistensinya. Bukan tanpa sebab ia menyimpulkan segala masalah yang terjadi dalam hidupnya ini.

Tante Alena pergi ke Korea untuk menghapus segala kenangan buruknya di Bandung. Tante Alena menjadi contoh Renjani melangkah ke Jogja. Renjani akui, pasti berat menjadi anak tersayang di rumah.

Memang, kakek sangat menyayangi tante Alena melebihi kedua saudaranya. Tante Alena berada pada tingkat tertinggi yang akan dikabulkan keinginannya oleh Kakek. Hierarki yang diciptakan kakek memicu keirian dari saudara tente Aluna, termasuk Mama.

"Halah, kamu nggak perlu kerja juga bapak terima."

"Anteng aja di rumah biar bapak senang."

"Jangan sok-sokan. Kamu cuma beruntung dapet hatinya Bapak."

Beliau yang kolot pada masa itu memilih ikut pergi ke Korea bersama adik perempuan kakek saat usianya menginjak angka sembilan belas. Tante berjuang mencari jati diri dan bekerja sana-sini agar tak menjadi beban di Korea. Berbekal tubuh yang kuat, tante mulai melakukan part time gila-gilaan. Ia berusaha mengumpulkan uang yang banyak agar hidupnya kelak bahagia.

Tuhan menjawab segala doa beliau. Sosok Kim Hyungjun datang di hidupnya. Di usia tigapuluh dua tante menikah. Ia beralih profesi menjadi pedagang online, disamping suaminya yang bekerja kantoran. Agaknya, hidup mereka saling melengkapi. Tante telah menemukan jati dirinya.

Tetapi, ia masih saja orang yang sama. Tidak diterima lantasan sukses dengan kehidupannya. Itu menjadi alasan kuat kenapa tante memilih berkunjung tak tentu waktu. Beliau masih belum siap menghadapi semua kenyataan pahit itu.

Belum lagi, kasih sayang kakek yang terasa fana. Setiap kali keluaraga berkumpul kakek akan bilang bahwa beliau ingin suasana seperti ini bertahan lama. Hanya saja, ujungnya selalu sama. Beliau akan mengatakan bahwa sedang ingin membeli barang tertentu hingga para anaknya memberi uang. Faktanya, uang itu habis untuk berfoya-foya.

Tidak selesai keretakan dari keluarga besar, Renjani menerima keretakan dari keluarga kecilnya. Mama adalah kopian kakek yang paling persis. Anaknya hanya dua, namun mama menganggap Rafa—kakaknya—sebagai anak kesayangan.

Curiosity | LJN [[Completed]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang